3. Lamaran di Malam Tahun Baru

3K 84 0
                                    

Sedikit curhat ya!
Kemarin, tanggal 14 juli, saya sudah melaksanakan pra mos, tapi karena saya masuk Madrasah Aliyah, jadinya pra MATSAMA, atau kepanjangannya Masa Ta'aruf Siswa Madrasah. Kalau kalian gak tau Ta'aruf, Ta'aruf artinya adalah perkenalan. Dan alhamdulillah kemarin lancar walau harus kena bentak senior hehe. Makasih ya yang udah mau baca.

😘😘😘😘

"Rival!" Panggil Reva kesal. Rival menarik tangan Reva hingga punggung gadis itu menabrak rak buku di belakangnya. Rival mengunci tubuh Reva dengan kedua tangannya yang ia letakkan di kedua sisi tubuh gadis itu.

"Rival! Lo ngapain sih?! Lepasin!" Reva berusaha mendorong tangan Rival, tapi sulit. Tenaga lelaki itu kuat sekali.
"Val, lo kalau mesum jangan sama gue dong! Terus, ini di toko buku lagi! Sana, Val!" Reva mengalihkan pandangannya kearah lain. Sungguh, tatapan mata Rival membuat jantungnya berdebar kencang.

"Lo yang mulai, jangan salahin gue." Bisik Rival tepat di telinga Reva. Hembusan nafasnya terasa menembus kerudung Reva hingga terasa ke leher gadis itu.

"Rival!" Reva mendorong dada Rival dengan kuat. Ia menatap mata Rival, begitu juga dengan Rival yang menatap mata Reva.

"Kamu akan menikah lima hari setelah lamaran malam ini." Kalimat itu terngiang di kepala mereka. Rival dan Reva saling melepaskan diri. Mereka mengucap istigfar bersamaan.

"Lo bakal di lamar malam ini, Reva, lo gak boleh jatuh hati sama orang lain apalagi sama si musuh kampret itu!" Teriak kata hati Reva.

"Lo bakal ngelamar anak orang malam ini, Val, lo gak boleh begini!" Teriak kata hati Rival.

"Ayo, Reva, kita pulang! Bukunya sudah ketemu," Rival segera menuju ke kasir. Reva segera berlari menyusul Rival. Selesai membayar, mereka segera keluar dari toko buku.

"Reva," Panggil Rival saat mereka sampai di parkiran toko.
"Apa?" Reva menoleh menatap Rival.
"Nih," Rival menyodorkan sebuah buku pada Reva. Reva menerimanya dan membaca judulnya.
"Cara menjadi istri dan ibu yang baik. Val, kenapa lo ngasih gue ini?"
"Enggak, lo kan calon ibu dan calon istri, lo pasti butuh." Ujar Rival sambil meletakkan buku-bukunya di dalam tas selempangnya dan mengenakan helmnya.

Kakak OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang