"Even if I hide it, even if I disappear, it isn't erased"Langkahku gontai ketika menuruni bus.
Beberapa kali noona harus menarik ku agar aku segera mempercepat langkah.Mengapa noona terburu kembali ketempat yang bagi kami sudah gelap?
Dua blok lagi maka aku sampai rumah ku.
Kenapa tidak santai saja?
Aku dan noona berbelok memasuki wilayah pemukiman itu.
Beberapa orang terlihat sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.
Aku sempat melirik ke arah beberapa diantara mereka.
Namun, mereka menatapku dengan tatapan yang seperti biasa juga.
Meremahkan.
Takut.
Curiga.
Dan seakan mengadili.
Oh, yang benar saja.
Aku sudah biasa dengan tatapan itu, namun tidak dengan noona ku.
Dia wanita baik yang selalu mendapat sapaan ramah dari orang-orang ini sebelumnya.
Ya, sebelumnya.
Sebelum kejadian 5 hari lalu terjadi.
Aku selalu ingin bisa menjadi pembela saat ayah memaki noona.
Ayah memang tidak pernah bersikap baik pada noona.Tidak hanya noona, aku juga diberlakukan buruk olehnya.
Bahkan ia sempat hampir mematahkan leher ku saat aku dengan sengaja menghampirinya setelah pulang sekolah.Aku bodoh.
Tapi itu saat aku baru berumur 8 tahun.
Aku hanya ingin seperti anak-anak pada umumnya yang disambut dan ditanyai tentang pengalaman yang aku dapatkan di sekolah oleh ayahku sendiri.
Tapi, aku keliru.
Bukan memelukku tapi ia malah hampir membanting tubuhku ke lantai.
Aku berharap mimpi buruk itu hanya terjadi sekali.
Namun, lagi-lagi aku keliru.
Ayah tetap kasar kepada kami hingga kami beranjak dewasa.
Ayah yang setiap hari kerjanya hanya mabuk membuat noona kewalahan.
Ayah membuat banyak masalah dan noona yang harus menanggungnya.
Lalu bagaimana dengan ku?
Apa yang bisa kulakukan sebagai seorang anak sekolah.
Noona selalu bilang untuk tidak terlibat dengan masalah yang ayah timbulkan.Karena nyatanya aku memang tidak bisa membantu.
Aku tidak punya cukup uang untuk membayar hutang minum ayah.
Paling aku hanya bisa membela noona dengan memarahi balik orang yang meneriaki noona ku.Julukan sebagai anak sampah, anak jalang, anak berandal, anak pemabuk dan makian lain sudah biasa aku dapatkan.
Dan dijalan pulang noona akan balik memarahiku.
"Jangan merusak pandangan orang terhadapmu. Karena sekali namamu jelek, maka itu akan melekat seumur hidupmu".

KAMU SEDANG MEMBACA
Your M(a)y
FanfictionTerinspirasi dari mini album kelima BTS Love Yourself 承 'Her' Before & after story