"I can't fly like the flower petals over there, or as though i have wings"
Vancouver, 16 Juli 20
Maaf aku baru membalas pesanmu.
Aku dirumah sakit, Jungkook mengalami kecelakaan dan kami tidak bisa menemukan Yoongi sampai sekarang.
Aku harus bagaimana, oppa?Aku tidak tega melihat mereka seperti ini.
Aku menyeruput Americano untuk membasahi tenggorokanku.
Kembali ku arahkan cursor ke email lainnya yang aku terima dari Ji Won.
Vancouver, 7 August 20
Oppa, apakah daun Maple sudah berjatuhan? Aku baru saja melewati jalan yang sering kita lewati dulu. Semua daun berwarna merah.
Oya, Hoseok bilang jika Jimin sudah seminggu tidak masuk sekolah.
Setelah Jimin pingsan di ruang latihan, sepertinya nyonya Park memperketat perawatan.
Hoseok tidak berhenti menyalahkan dirinya sendiri.
Aku takut ia mulai meminum obat penenang itu lagi.Aku merindukanmu.
Aku menghela.
Itu pesan singkat berikutnya yang aku tandai.Dan lagi-lagi itu bukan berita yang ingin aku dengar.
Aku kembali meneguk Americano.
Gelas itu mulai kosong.Vancouver, 4 Desember 20
Oppa, happy birtday.
Aku mendoakan yang terbaik untukmu.
Aku membeli cheese cake dan merayakannya bersama yang lain.Oya, Taehyung bebas bersyarat dari tuntutan hukuman pengadilan.
Ucapkan terima kasih kami pada pengacara Park yang dikirim oleh Se Jin oppa.Entah apa yang terjadi jika oppa tidak meminta Se Jin oppa untuk mengirim pengacara Park.
Oppa, kami merindukanmu.
Cepat pulang.Mereka membutuhkanmu.
Aku beranjak untuk mengambil segelas air.
Kerongkongan ku kering.
Aku tercekat seperti baru selesai berteriak, padahal bahkan aku tidak mengeluarkan suara sedikitpun dari tadi.Aku mencoba mendinginkan hatiku dengan segelas air yang baru aku ambil dari dalam lemari pendingin.
Diluar, salju sedang turun dengan lebatnya.
Salju Desember tidak pernah ragu-ragu menyapa bumi.
Walau begitu, hatiku tetap panas seiring dengan setiap kata yang Ji Won tulis padaku.
Aku kembali duduk menghadap pc yang menampilkan deretan email dari Ji Won.
Vancouver, 25 Desember 20
Oppa, Selamat hari natal.
Ouh, salju di Seoul membuatku hampir gila.Hari ini suhu minus 7 derajat.
Wajahku sudah setebal es.
Tidak ada bunga atau daun yang tumbuh di jalan yan sering ku lewati.Oppa, pulanglah.
Vancouver, 1 January 21, 00:00
Aku melihat kilatan kembang api diluar apartment.
Apartmentku berada di lantai 10 sehingga pemandangan itu terlihat sangat jelas.Aku meraih gelas air yang belum aku habiskan sebelumnya.
Perlahan aku mendekati jendela kaca besar disana.
Diluar ratusan mobil mulai memadati jalanan.Salju yang turun dengan deras sepertinya tidak menghalangi orang-orang itu untuk merayakan tahun baru di luar rumah.
Ting.
Nada tanda pesan masuk kudengar dari ponsel yang ada di mejaku.
Aku meraihnya dan melihat nama yang tertulis di sana.
Ji Won-ie
Aku tersenyum.
Namun hatiku juga tidak bisa memungkiri rasa takut yang tiba-tiba muncul.Takut pesan itu membawa berita buruk.
Aku membukanya.
Oppa, Happy New Year.
Tahun baru kesekian kali yang kulalui tanpamu.
Oppa, aku merindukanmu.Aku memandang bunga berwarna ungu yang ada di meja.
Bunga yang paling disukai Ji Won.
Aku mengalihkan pandangan ke arah salju dan beberapa pohon maple yang tidak berdaun lagi.
Aku menghela.
Hela untuk mencoba yakin.Aku mencari sebuah nama diantara deretan kontak ponsel yang aku miliki dan menekan dial.
"Yoboseo....
Jin-ah."Setelah mendengar nada tunggu beberapa saat, akhirnya aku dengar suara yang aku rindukan.
Aku tersenyum
"Hyung, lusa aku kembali ke Seoul. Jemput aku di bandara."
Aku mendengar suara kebingungan di seberang.
Suara kekhawatiran khas Se Jin hyung."Hyaa, kau sudah gila? Kau mau aku dibunuh oleh ayahmu!!!"
Se Jin hyung masih mengomel disana, membuatku tertawa.
"Pokoknya aku akan tiba dengan penerbangan terkhir. Sampai jumpa, hyung"
Aku langsung memutus panggilan.
Meninggalkan Se Jin hyung yang pasti tengah mengomel di sana.Aku tidak tahu ini keputusan yang benar atau sebaliknya.
Tapi yang jelas, aku sudah melangkah.
Sekali lagi aku pandangi salju yang jatuh semakin lebat.
Salju yang menemani sepinya musim dinginku selama di tempat ini."Sampai bertemu lagi, Vancouver"

KAMU SEDANG MEMBACA
Your M(a)y
Fiksi PenggemarTerinspirasi dari mini album kelima BTS Love Yourself 承 'Her' Before & after story