Aroma lavender menyeruak memenuhi rongga hidung. Senja dengan sombongnya menampakkan sinar jingganya.
Hamparan rumput hijau yang luas dihiasi cahaya remang remang lampu jalan yang berjejer di tepi jalan mulai menerangi jalan setapak yang tak begitu ramai dilalui oleh pejalan kaki.
Kicauan burung yang bersahutan terdengar seolah menandakan bahwa penghujung hari akan segera tiba.
Angin senja berbisik lembut membelai kulit , menusuk hingga ke tulang.
Tenangnya air arus kanal menambah kesan damai senja hari ini.Entah sejak kapan tepian kanal banjir menjadi tempat favoritku.
Damai dan juga tenang. Tak banyak orang yang berlalu lalang di sekitar kanal banjir ini. Suara tawa lepas anak anak tingkat dasar selalu mendominasi setiap sorenya.
Spot terbaik untuk kembali ke dalam duniaku. My Own Borld!
Tak ada yang tahu jika kanal banjir ini adalah tempat pulang ku. Bahkan Ayah sekalipun.
Sendirian. Hanya itu yang dapat mendeskripsikan keadaan sekelilingku.
Langit mulai menggelap dan penglihatan ku pun ikut memburuk seiring gelapnya langit.Namun gelapnya langit tak cukup untuk membuatku pergi meninggalkan kanal banjir ini.
Flashlight hpku tentu berguna. Siapa yang peduli dengan penglihatan yang akan memburuk? Yang ada mataku hanya akan kian memburuk jika hanya dapat melihat mereka , sang penyiksa.
Kurogoh saku jeansku untuk mengambil telepon genggam dan mengirim sebuah pesan untuk Ayah
To : Ayah
From : Evelyn" Dad , I have to do some group projects with my friends. So yea.... I'll be home at 7 pm. "
Send-
Tujuanku untuk tetap tinggal disini bukan hanya untuk duduk termenung and do nothing, aku akan memanfaatkan waktu emas ini untuk melintasi Borld lagi.
Kali ini aku tak akan berpetualang di dalam goresan pena penulis handal dan terkenal. Itu sudah biasa dan membosankan menurutku.
Dengan bermodal buku usang yang telah menguning dan sedikit lapuk , Borldku akan terlihat sedikit berbeda.
Sepertinya buku ini telah berusia puluhan tahun lamanya.
Coretan dan bekas sobekan terlihat menghiasi buku usang tua yang bertulis " MYSTERY " pada sampul depannya.Buku ini bukan milikku tentunya. Buku ini milik seorang gadis nerd freckled-faced berkepang dua dan deretan rapi gigi putihnya turut ikut menghiasi pipi gemuknya.
Aku bersekolah di tempat yang sama dengannya. Dan aku yakin nasibnya pun sama buruknya denganku.
Haruskah aku membuat bullyed army sekarang? Cih..
Dia meminjamkannya padaku hanya untuk menilai gaya menulisnya saja.
Dia memberitahuku pula tentang kekagumannya akan seleraku yang terlalu tinggi untuk sebuah karya tulis.Singkatnya , aku ini seorang expert baginya.
Dan hal yang dia pikirkan tentangku tidak sepenuhnya benar dan juga tak sepenuhnya salah.
Aku hanya memilah milih buku karena aku tak ingin kesalahanku terulang lagi seperti ulah jahil teman kelasku dan buku dewasa mereka.
Dan menurutku , karya seorang penulis expert lebih terjamin daripada sebuah buku picisan yang penulisnya tak dikenal oleh siapapun.Dan ya , aku menerima tawarannya dan tak berniat untuk membantah bahkan menolaknya.Nantinya hanya akan menyebabkan perdebatan tak berarti.
****
Aroma khas buku usang memenuhi pangkal hidungku.
Aku sangat suka aroma buku. And it's just like a drug for me.Kubuka sampul depan buku usang yang berjudul 'MYSTERY' ini , kupandangi lembar utamanya yang terdapat kalimat yang menarik perhatianku
- Hidup adalah misteri dan misteri akan terus hidup -
Aku tersenyum kecil , dan mulai kubuka lembar kedua. Tinggal selangkah lagi hingga kugapai pintu masuk borldku , namun seseorang lebih dulu menarik tanganku.
" Tunggu ! "
__________________
Setelah lama lumutan , akhirnya aku update satu part pendek yang tak jelas isinya :')
Voment seikhlasnya , ga maksa :v
21.21 (9th August 2k18)
-stnicAlien-

YOU ARE READING
My Own World
AcakPer'iblis' dengan story Desc :) Paduli teuing~ Mau isinya ancur bet aku ga peduli :)