04

260 91 135
                                    

–Happy Reading–

*****

Pagi yang cerah di hari minggu tak ada mendung hitam, langit seolah sedang tersenyum memberikan kenangan indah untuk semua makhluk nya.

Fadhil baru keluar lagi setelah sholat dhuha. Baru beberapa langkah Fadhil menurunin anak tangga rumah nya.  Hal pertama yang Fadhil lihat adalah kosong. Lalu ia menatap sekeliling nya yang memang sudah kosong tak berpenghuni selain diri nya. ‘di mana keluarga nya?’ .

Karena tenggorokan nya kering ia melangkah kan kaki nya menuju dapur. Di sana ia melihat seorang perempuan yang sedang berkutik dengan perabotan dapur.

“Tumben kak ada di rumah”, sindir Fadhil.

“Iya, lagi gak ada jam kuliah”, ucap perempuan itu yang tidak lain adalah kakak nya yang bernama ‘zhafira Alifiana’ yang sering di panggil Alfi.

“Oh… Ayah sama Bunda ke mana kak?” .

“Ayah lagi ada tugas mendadak di luar kota, dan kalau Bunda lagi menengok toko kuenya”.

“Kak, gue pinjam motor lo ya?”.

“Motor lo emang kemana?”. Tanya  Alfi.

“Ada, habis gue cuci kemarin,” jawab Fadil.

“Emang  mau kemana?” .

“Kerumah Althaf,” jawab Fadhil.  “Kunci motor nya  ada di mana kak?” lanjutnya .

“Kuncinya ada di dekat tv,” jawab Alfi.

*****
Sebelum ke rumah Althaf, ia mampir dulu ke minimarket. Tidak perlu membuang waktu lama Fadhil sudah sampe di tempat tujuan. Begitu sampai Fadhill langsung parkirin motor matic kakak nya dan masuk ke dalam minimarket. Mata Fadhil menangkap sesuatu ketika dia sedang menuju rak-rak yang berisi snack ringan. Ia mencoba memfokuskan pandangan nya terhadap seseorang yang sedang berjalan di samping rak-rak makanan.

“Pantesan gendut, makan banyak ternyata.” Ucap Fadhil.

Orang itu membalikkan badannya untuk melihat pemilik suara.

“Fadhil.” Ucap orang tersebut yang tak lain adalah Alma. “lo ngapain di sini?”, Tanya Alma dengan kening yang berkerut.

“ya seharusnya gue yang tanya itu sama lo”. Seru Fadhil.

“Lo gimana sih, ini kan daerah perumahan gue “.

“Ini juga daerah perumahan gue”.

“ish”. Alma memutar bola mata jengah.

“Gue bosan ketemu lo”. Ucap mereka barengan.

“Yaudah gue duluan”. Lanjut Alma dengan nada dingin kemudian berlalu begitu saja meninggalkan Fadhil.
Alma berjalan menuju meja kasir untuk membayar belanjaan nya sebelum sampai meja kasir ia melihat kembali belanjaan nya takut ada yang ketinngalan.

Hingga ketika Alma sampai di depan kasir, petugas minimarket menghitung semua barang belanjaan nya.

“Semua belanjaan nya jadi seratus sepuluh ribu mbak.” Kata pegawai kasir. Sampai ia menyadari jika uang yang ia bawa tidak lebih dari seratus ribu.

Alma terus meruntukkin dirinya sendiri karena kecerobohan nya yang telah mengambil banyak makanan tanpa memperhitungkan harga nya yang cukup atau tidak dengan uang yang dia bawa.  Dan dia juga lupa tidak membawa hp nya, coba saja dia membawa hp nya dia tidak harus kekurangan uang karena dia selalu menyimpan uang nya di dalam case hp nya,dan coba saja hp nya tidak tertinggal dia bisa menelfon orang rumah untuk membawa kan uang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FIREFLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang