03. Huang Renjun

217 20 0
                                    

selang guru asik menjelaskan, ia menyadari bahwa tempat duduk anak-anak masih berantakan. ada perempuan dengan perempuan, ada laki dengan laki, bahkan ada yang sendiri.

ya semua ini terlihat begitu berantakan.

"anak-anak, kalian saya pindahkan sesuai dengan kemauan saya ya? jangan seperti ini, terlalu berantakan."

tak ada yang mau menjawab pertanyaan guru. ya semua anak masih canggung untuk berbicara satu sama lain.

"ya sudah, kalian semua berdiri di depan kelas."

kami semua mengemasi barang-barang kami lalu kami masukan ke tas untuk berpindah tempat duduk.

semua anak sudah berdiri di depan. begitupun aku dan Jaemin.

"Hyeol, semoga kita sebangku," bisik Jaemin.

aku menghela nafasku kasar dan hanya memilih untuk diam daripada ia malah mengelak.

guru membacakan nama siswa satu per satu sesuai urutan tempat duduk tersebut.

aku tidak memikirkan aku akan duduk dengan siapa. pemikiranku hanya terhadap ketua osis tampan tadi.

kak Mark sungguh membuatku meleleh.

"Na Hyeol?"

aku membuyarkan lamunanku ketika guru memanggilku. dan ia menyuruhku dengan seorang pria yang terlihat -biasa saja.

aku tidak mengetahui namanya karena tidak mendengarkan. ah sudahlah tidak ada perlunya untuk mengetahui namanya.

aku duduk di sampingnya dan menaruh tasku. ia melihatku sambil tersenyum memperlihatkan gigi -tidak ratanya tersebut atau banyak orang bilang itu -gingsul.

"kamu Na Hyeol, ya?" tanyanya kepadaku.

"iya.."

"hai, aku Huang Renjun. sebenarnya aku sudah dari SMP disini jadi aku udah mengetahui banyak tentang disini."

siapa yang tanya, Renjun?

"ooh.. be-begitu," jawabku sambil tersenyum masam.

dari dekat ia terlihat cukup imut sih. ya mungkin ada sangkut-paut sama gigi -gingsulnya tersebut.

"senang bertemu dengan mu, Nahyeol." ia memberikan tangannya kepadaku tanda mengajak jabatan.

aku menerimanya dengan sedikit ya -keberatan, "senang bertemu denganmu juga, tetapi -ergh panggil saja aku Hyeol. Na itu margaku."

"oh? aku minta maaf," katanya lalu tertunduk.

"iya tidak apa-apa."

aku mengedarkan pandanganku keseluruh kelas mencari Jaemin. ia duduk bersama seorang perempuan. dan ya perempuan itu lebih -cantik daripadaku.

Jaemin terlihat sangat mesra bersama perempuan itu. bercanda gurau bersama layaknya perempuan itu aku.

padahal baru kenal.

Jaemin mendapatkan aku yang sedang melihatnya. dan aku langsung mengalihkan pandanganku darinya.

kulihat sedikit, ia tersenyum padaku.

tak lama ponselku berbunyi tanda ada pesan masuk. dan yang mengirim pesan adalah Jaemin.

Jaemin: cemburu ya? ciee..

Hyeol: apasih Jaem, enggak kok cuma liat aja.

Jaemin: sebelah kamu cakep juga tuh..

Hyeol: enggak suka, tapi emang imut.
sebelah kamu cantik ya? udah mesraan layaknya aku sama kamu. kayak -saudara aja.

Jaemin: haha.. dia yang ngajak bercanda aku duluan. kamu kenapa gak ngajak bercanda si Lwonjun Linjun itu?

Hyeol: Renjun, Jaemin astaga..

Jaemin: iya itu dah pokoknya.

Hyeol: udah ah.. ngomonginnya pas istirahat aja, buang2 kuota tau gak.

Jaemin: iya deh, bye!
read

"euh Renjun kamu.. kamu.. kamu.." aduh mau mulai dari mana ini ya?

"kenapa?"

"kamu..." aku memikirkan apa yang harus aku tanyakan.

"kamu suka baca buku gak, Hyeol?"

ahh.. bagus deh mulai duluan.

"suka, aku suka baca novel.." jawabku dengan semangat.

"novel yang lagi kamu baca apa?"

"hm.. novel xxx sih.. ceritanya sedih"

"oh sama! aku juga lagi baca novel itu lho!"

aku dan Renjun bercanda gurau bersama sampai kami lupa bahwa guru sedang menjelaskan materi pelajaran hari ini.










-tbc

Stepbrother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang