06. Kerja Kelompok (2)

154 17 0
                                    

setelah sampai di rumah kami, Renjun dan Ester langsung masuk ke rumah dan meletakkan tas mereka di atas sofa. sesuai perintah Jaemin.

"Renjun tunggu sebentar ya aku mau mengambil laptopku dulu," Renjun menganggukan kepalanya dan duduk di samping Ester.

aku segera naik ke lantai atas dimana kamarku berada dan buru-buru mengganti bajuku dengan pakaian casual di rumah dan mengambil laptopku.

aku tidak langsung turun ke bawah melainkan mengecek dulu berapa persen baterainya.

"masih 75% baguslah," gumamku.

aku cepat-cepat turun kebawah melihat Ester dan Jaemin yang sudah mengerjakan tugas mereka. dan Renjun masih duduk di sofa sambil mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan di rumahku.

"Renjun maaf menunggu lama," aku cepat-cepat meletakkan laptopku di meja depan Renjun lalu duduk di sampingnya.

"tidak apa-apa. itu tak masalah," jawab Renjun sembari tersenyum.

"ya sudah langsung kerjakan saja ya?" tanyaku dan hanya di angguki oleh Renjun.

Renjun sedang mencari-cari materi di buku IPA nya sedangkan aku sibuk dengan menghiasi power pointnya.

"hahahaha.. itu lucu sekali Jaemin. jangan seperti itu ah kamu merusak hasilnya!"

"iya-iya maaf."

aku menoleh ke arah Jaemin dan Ester yang sangat mesra. Ester juga memukul-mukul bahu Jaemin pelan layaknya seorang pacar.

entah kenapa rasanya jadi malas untuk mengerjakan tugasnya.

"mm.. Renjun aku ke belakang dulu yah? kerjain aja tugasnya," kataku sambil berjalan menuju ruang dapur.

aku mengambil gelas dan mengambil air di dispenser lalu meminumnya.

hh..

Jaemin dekat banget sepertinya dengan Ester. apa mereka punya hubungan lebih? tapi kenapa Jaemin gak pernah cerita kepadaku? bahkan aku gak tau kalo nama ia itu Ester. baru mengetahuinya tadi siang di sekolah.

"Hyeol, ngapain kamu disitu? kasihan Renjunnya ngerjain sendirian di luar," aku dengar itu suaranya Jaemin.

sebelumnya aku ingin bertanya hubungannya dengan Ester tapi akhirnya tidak jadi karena Ester sedang berada di sampingnya.

aku hanya menganggukan kepala lemah lalu pergi ke ruang tamu kembali sambil membawa gelas air putih.

"maaf ya Renjun, lama tidak?"

"nggak kok, nggak apa-apa. oh iya, tugasnya udah mau selesai nih. tinggal di kasih tanggapan dari kamu dan gambar sedikit aja."

aku membulatkan mataku, "cepat sekali?!"

Renjun menyengir sambil menggaruk tenguknya, "sedikit doang kok materi kita."

"Renjun mau minum? kamu gak haus? aku buatin teh atau kopi?"

"hey! ya kali Renjun minum kopi, nanti gak bisa tidur anaknya!" Jaemin berteriak.

"oh iya, maaf kelupaan," aku menyengir sambil menggaruk tenguk.

"gak usah repot-repot, aku membawa minum kok," kata Renjun lalu mengeluarkan botol minumnya.

"oh baiklah," aku kembali duduk di samping Renjun lalu melanjutkan tugas kami.

tugasku dan Renjun hampir selesai. tinggal menambahkan penutup dan terimakasih saja.

kalau punya Jaemin dan Ester?
tidak tau. dan tidak peduli. tapi mungkin saja mereka belum selesai karena sedaritadi mereka hanya bercanda dan tidak ada seriusnya mengerjakan tugas.

"nah sekarang tugasnya sudah selesai. gambar tambahan, animasi, dan transisinya juga sangat bagus. mungkin saja presentasi kita akan mendapat nilai A," kata Renjun bersemangat.

"hahaha.. semoga," aku jadi tersenyum melihat tingkah lucu Renjun.

Renjun melihat ke jam dinding yang ada di rumahku, lalu segera mengambil tasnya dan mengeluarkan flashdisknya. setelah itu, ia memasukkan flashdisknya ke laptopku dan menyimpan file powerpoint yang telah kita kerjakan.

lalu setelah seleasai, Renjun langsung mengemasi barang-barangnya seperti terburu-buru. aku melihatnya bingung.

"kenapa buru-buru, Jun?" tanyaku sambil membantu Renjun mengemasi barang-barang.

"ah di rumahku ada acara keluarga. aku lupa. 30 menit lagi acara akan segera dimulai dan aku harus segera pulang. filenya sudah ada di flashdiskku. hari Senin akan aku bawa. aku pulang dulu ya, Hyeol?" kata Renjun sambil mengenakan tasnya.

"i-iya,"

Renjun menghampiri Jaemin dan Ester, "aku pamit dulu ya Jaemin, Ester?"

"iya," jawab Jaemin tanpa melihat ke arah Renjun dan masih sibuk dengannya.

sedangkan, "iya Renjun, selamat tinggal. hati-hati dijalan," kata Ester sambil melambaikan tangannya.

"iya, Ter. makasih," kata Renjun terburu-buru dan keluar dari rumahku.

aku cepat-cepat menyusulnya sampai depan teras rumahku melihat Renjun sudah menaikki sepedanya.

"Renjun, tunggu!" kataku lalu menghampiri Renjun.

"kamu tau arah jalan disini kan?"

"ya, jangan khawatir. tadi saat aku memboncengi Ester aku menghafalkannya," jawab Renjun meyakinkan sambil tersenyum.

"oh kalo begitu syukur deh," aku tersenyum.

"aku pulang dulu ya, Hyeol?"

"ya, hati-hati di jalan Renjun," Renjun hanya menganggukan kepalanya dalam menanggapi perkataanku.

lalu Renjun mulai mengayuh sepedanya keluar dari teras rumahku. aku melihat Renjun dari depan pagar rumahku. bahu Renjun semakin mengecil dan menghilang saat ia berbelok.

aku memasuki rumahku lagi dan mematikan laptopku setelah itu membawanya ke kamar. aku meninggalkan Jaemin dan Ester yang masih mengerjakan tugas mereka.

"Jaemin ini bagaimana sih? kok aku gak ngerti ya?"

"jangan nanya aku. aku sendiri gak tau, Ter"

aku mendengar suara mereka dari tangga. dan aku hanya tersenyum sambil mengaibaikan mereka.

"untung aku sekelompok dengan orang pinter," gumamku senang.











—tbc

hi readers!! sorry ya aku baru update hari ini wqwqwq. terimakasih yang udah setia nunggu nih cerita up. dan chapter ini agak panjang. —euh.. bisa dibilang panjang banget hehe. jangan lupa vote sama commentnya ya!! jangan siders!! aku seneng kalo kalian comment. aku jadi bisa baca comment lucu kalian.

Stepbrother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang