Satu Pagi di Bulan Juli

42 3 1
                                    

Badan itu tergeletak, terperdaya oleh belai kemalasan
Di bawah kaki gelap kamar tanpa penerangan
Birai kaca tertutup simbol kemunafikan

Matanya terjaga oleh berbagai pemikiran,
Bagaimana bisa ia masih terkulai santai di pagi hari
Kala waktu telah memasuki jejak-jejak sejati

Dia merasa tidak punya guna
Hidupnya seolah tercipta dari segumpal kesia-siaan, yang tumbuh sehat dengan gizi seimbang

Satu hari berganti satu yang lain
Pagi berubah pagi kembali
Tapi dia masih tetap demikian
Hingga Juli pada akhirnya berkata, "cukup sekian."

Petak KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang