8. Setelah ini apa?

144 11 1
                                    

waaah udah lama banget yah ga lanjutin cerita ini, maaf banget ya nulis bukan hanya butuh waktu tapi juga butuh penjiwaan. Hahaha masih inget kan cerita sebelumnya? kalo lupa bisa baca dari awal lagi! atau mau langsung ke part ini juga gapapa bebassss.

Sooo cerita nya di lanjut dibawah ini!

______________________________________
   Iya! hal yang aku tanyakan dalam hati sepanjang jalan pulang dari moko adalah, setelah ini apa? apa aku harus mundur? atau lanjut? aku harus apa? seumur hidup baru dihadapkan dengan hal seperti ini bingung rasanya.

   'Kak gani?' tanya hippo
   'iya?' ..
   'kok diem? kak gani marah ya?'
   'hah? marah? engga lah' ucapku

Sampai di pertengahan jalan aku lihat ada yang menjual jagung bakar, karna tidak ingin buru-buru untuk pulang yaudah sekalian deh.

    'Makan jagung dulu yuk?' ajak ku
    'ayoo kak!'

Tepat pukul 19:00 kita berhenti untuk memesan 2 buah jagung bakar.

     'Mang jagung 2 yah!' ucapku memesan.
     'Yang satu pedes yang satu asin ya mang' hippo menambahkan.
     'okee siap neng ' ucap mang jagung.

Masih dalam perasaan yang sama bingung, kaku, ya coba kamu pikirkan aja deh rasanya di tolak hahaha. Hippo sedang melamun, aku tidak mau ganggu. Sampe mang jagung datang membawakan jagung yg kita pesan tadi.

      'Sok mangga ini yang yang pedes ini yang engga'

      'Nuhun mang' ucapku ber terimakasih

      'Neng jangan ngelamun' mang jagung menyolek hippo

      'gatau tuh mang daritadi, mikirin nolak saya deh kayanya hahaha'

     'idih apa sih ka gani' kata hippo sambil mendorong bahuku.

Memakan jagung bakar yang panas di cuaca yang dingin saat itu menjadi terasa biasa saja, huh.

      'Kak gani jujur sebenernya aku udah sayang sama kaka, tapi aku masih trauma takut buat memulai lagi. Karna yang sudah-sudah juga sama aja bikin aku nangis' Kata hippo.

       'Tapi kan aku bukan mereka po selama ini kan aku cuma berusaha bikin kamu seneng deket sama aku' jawabku.

        'Iyasih tapi ...'

        'Pulang yu po' Ucapku memotong pembicaraan hippo karna tidak ingin mendengarnya beralasan yang sama.

         'Hmm ayo deh kak'

Setelah membayar dua jagung yang kami pesan kami pun bergegas pulang karna takut terlalu larut malam.

          'Po pegangan' Ucapku

          'Kan belom jadian kak haha' jawab hippo sambil tertawa.

           'Yaudah nanti yang pegangan mang jagung nya aja'

            'Hahaha iyadeh iya!!'

Melewati Jl.Padasuka (nama jalan ke moko) dengan pikiran yang bingung, tidak tau harus berbuat apa. Tapi aku gamau hippo jadi milik orang lain, yasudah kita lihat saja kedepannya.

             'Kak gani makasih ya!, maaf kalo jawaban aku tadi bukan jawaban yang diharapkan kak gani' Ucap Hippo di depan asrama nya.

              'Po, gak semua hal harus seperti yang kita mau kan?' ucapku

              'So ide lu ka' jawab hippo sambil mengarahkan tangannya ke muka ku.

Masa lalu yang buruk memang akan selalu jadi bayangan, tapi bagaimana kita menghadapinya langkah kecil yang mengantarkan kita pada tujuan, atau hanya mengangkat kaki tidak melangkah lalu hanya jalan di tempat? Itu pilihanmu.

Hari ini memang mengecewakan tapi tidak ada yang bisa di salahkan, menyalahkan Hippo? tidak, dia berhak menjawab sesuai hatinya. Atau menyalahkan diri sendiri? tidak juga, aku hanya menyampaikan apa yang aku rasakan kepada Hippo.

"Aku tidak suka masa lalu mu, dia merusak semua urusanku tapi aku tetap mendekatimu, tenang saja."


⭐⭐⭐

Hujan, Rindu, Kamu, Dan segala penyebab di dalamnya.


        

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hujan, Rindu, Kamu, dan segala penyebab di dalamnya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang