5. Kita dipertemukan untuk berpisah

691 51 1
                                    

    SEKOLAH adalah tempat bermain yang asik menurutku, tentunya jika tidak ada Matematika, atau pelajaran lain yang membuat kepala ku pusing. Lebih menyenangkan lagi jika hanya untuk mengembangkan bakat anak di masing-masing bidangnya. 

Bel istirahat sudah berbunyi itu artinya aku menuju uwa dengan jaya dan riki, sekolah punya pandangan negatif tentang uwa seolah uwa hanya tempat untuk siswa nakal yang gemar merokok. Sayangnya itu salah, adit contohnya siswa pendiam dengan memakai kemeja putih SMA dan kancing kerah yang selalu ia pasang. Dia hanya memakan bakwan dengan cabe rawit 3, dia lebih kuat pedas dariku.

Sebetulnya aku ingin mengajak hippo ke uwa tapi mungkin hippo pun punya pandangan negatifnya, karena setiap aku berbicara akan ke uwa dia bersikap menjadi agak cuek.

Lalu bel masuk berbunyi.

  'Haiiii ka ganiii!!!!' Hippo menyapaku.
 
  'Haiii' jawabku

  'Besok aku buatin makan yahh??'

  'Hah?emang bisa masak?

Fyi, cowok bukan hanya senang saat disapa di perhatiin, tapi juga dimasakin. Gatau kalo cowo lain kalo aku sih selalu senang apa yang dilakukan hippo. 'Doain aku siap ya po' ucapku dalam hati.

   'Bisa dongggggg'

   'Masak apa?'

   'Masaaakk aerr' jawab hippo

   'Biaaar matenggg' jawab ku sambil bercanda.

   'Yehh malah disautin' ucap hippo sambil menyubit.

   'Hahaha' kita tertawa.

   'Udah tenang aja besok aku bawain ya kak' ucap hippo sambil jalan menuju kelas.

Kita tidak tau nantinya siapa yang akan pergi meninggalkan hubungan kita, tidak akan tau kelanjutan hubungan kita, baru kali ini aku merasakan sesuatu yang ingin kulalui dengan jam yang berjalan lambat. Sayangnya dengan mu waktu akan selalu berjalan cepat.

"Ayolah, jangan pertemukan aku dengan orang yang sulit aku lupakan, dengan orang yang membuatku mengingat apa yang ia katakan, dengan orang yang sangat mempunyai ciri dalam harumnya, dengan orang yang mempunyai khas dalam ketawanya, jangan membuatku bodoh untuk sulit melupakannya."

Setelah selesai menulis puisi itu yang ku tulis di bagian belakang buku matematika, bel pulang sekolah berbunyi. aku ingin menemui hippo untuk mengajaknya pulang bareng. Tapi sayangnya hippo tidak bisa karna ada wawancara calon pengurus osis, good luck hippo!

Tapi aku tidak langsung pulang ke kostan aku ingin menunggu hippo tapi tidak menunggu di sekolah aku menunggunya di uwa.

   'Aku tunggu ya, kalo sudah kabarin' ucap ku via line.

    'Seriusss?? Yeay happyyy'  balas hippo.

Aku senang hippo selalu menjawab dengan ceria.

Sebetulnya aku juga pengurus osis tapi yang me wawancarai hanya petinggi pengurus, aku hanya bagian bawah divisi di osis.

Pukul 17.30 hippo selesai di wawancarai dan dia langsung memberi tahuku.

    'Kak gani!! Aku sudah selesai nih' ucap hippo via line

     'Okee aku kesitu' balasku.

Lalu aku dan hippo berjalan berdua dengan matahari yang sudah hampir tidak terlihat. Lalu sampai depan asrama kita saling melambaikan tangan. Seperti judul pada bab ini aku dan hippo di pertemukan di sekolah untuk berjalan pulang lalu kita kembali ke masing-masing tempat kita lalu berpisah. Sejatinya kita dipertemukan untuk berpisah apapun alasannya.

"aku merasakan sesuatu yang ingin kulalui dengan jam yang berjalan lambat. Sayangnya dengan mu waktu akan selalu berjalan cepat".

☆☆☆
Hujan, rindu, kamu dan segala penyebab di dalamnya.

Semoga kalian tidak bosan membaca nya, kalo ada saran kasi komentar yaa!! Jangan lupa vote teman teman :) hehe.

Hujan, Rindu, Kamu, dan segala penyebab di dalamnya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang