Annyeoung ~🙋🙋
Salam pembuka guys wkwkwk.Wati dapat tidur pulas. Tapi ayahnya sebentar-bentar bangun.Tubuhnya terasa pegal-pegal dan sakit. Luka-luka di perut dan di paha sangat menyiksanya. Dalam tidurnya ia selalu merintih-rintih.
Dalam tidur yang nyenyak itu, Wati bermimpi. Ia bermimpi bertemu dengan ibunya. Ibunya seorang yang cantik. Tubuhnya putri bersih. Kakinya halus mulus. Rambutnya terurai panjang. Ketika itu, ibunya sedang bermain-main di pantai dekat rumahnya. Ibu bermain-main di pantai dekat rumahnya.Ibu bermain-main dengan Wati. Dalam tidurnya wati bercakap-cakap dengan ibunya. Ibunya dengan mesra membelainya. (Kaya orang pacaran gitu guys wkwkwk😄😄).
•
•
•
"Ibu.kenapa ibu meninggalkan Wati?"
"Tidak, Nak. Ibu tidak meninggalkan wati. Ibu masih bersama Wati."
"Sudah bertahun-tahun, aq tidak bersama ibu. Tapi tiba-tiba ibu datang bersamaku. Benarkah kau ibuku?"
"Betul, Wati. Akulah ibumu yang sebenarnya. Aku selalu mengawasimu. Kalau kau ingin menemuiku, datanglah ke alamat ini."Ibu Wati menyerahkan sebuah tulisan kepada Wati. Senang sekali Wati berjumpa dengan ibunya, meskipun dalam mimpi.
Tulisan itu dimasukkan dalam saku. Wati bangun pagi-pagi. Sungguh segar udara pagi. Wati masih mengingat kejadian tadi malam. Dicobanya Wati mengingat alamat ibunya. Tapi dia lupa. Wati memegangi sakunya. Ternyata, di sakunya terasa ada sebuah kertas. Diambilnya kertas itu. Ternyata memang ada alamat seseorang. Kelihatannya, tulisan itu seperti tulisan ayahnya.Wati mulai merenungkan peristiwa tadi malam. Dia berusaha menghubung-hubungkan peristiwa tadi malam dengan kertas yang berisi alamat seseorang. Juga menghubungkan dengan kepergian ibunya dan tingkah laku ayahnya selama ini.
*****
"Kenapa semua ini terjadi?" keluhnya pada dirinya. Kini ayahnya benar-benar masih lemah. Wati tidak dapat meninggalkan ayahnya, walaupun sebentar.
"Bapak. Bagaimana rasanya?"
"Sudah lebih baik, Nak."
"Bapak harus istirahat dulu beberapa hari. Jangan banyak bergerak. Nanti akan berbahaya."
"Kau anak yang baik, Wati."
"Apa bapak mau makan sekarang? Wati sudah menyiapkan makan pagi."
"Tidak Wati. Nanti saja, bapak mengambil sendiri. Kalau kau mau pergi, pergilah sekarang dan cepat pulang, kalau sudah selesai!"👯👯👯👯
Hari itu memang hari libur. Wati tidak pergi sekolah. Di sekolahnya Wati mendapatkan BEASISWA. Dia memang anak rajin. Di sekolah dia menjadi juara pertama. Uang beasiswanya di simpannya dalam pundi-pundi. Uang itu digunakan untuk berbelanja sehari-hari selama ayahnya masih sakit.
Ternyata penyakit ayahnya makin parah. Badannya menggigil. Lukanya makin melebar. Beberapa hari terakhir ini ia tidak mau makan. Bila makan perutnya mual-mual, mau muntah. Di mulutnya terasa pahit. Namun, Wati tetap merawatnya dengan penuh pengertian. Dengan sabar Wati melayani ayahnya yang sakit.
======{ To be continued}======
Jgn lupa buat vomment nya..
And
Thanks for vote ny guys...
🐼🐼🐼🐼
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS PANTAI
RandomP.R.O.L.O.G Di buku cerita ini diceritakan seorang anak yang tabah dalam menghadapi cobaan Tuhan.Dalam keadaan melarat ia tetap menegakkan agama.Selain itu dia sangat berbakti pada orang tuanya.Dengan membaca cerita ini di harapkan anak-anak dapat...