From me for you (part 2)

18 3 0
                                    

Tahukah kau tingkat kerinduan tertinggi? Ketika bibir tak lagi mampu mengungkapkannya
Ketika hati sesak dipenuhi oleh perasaan itu
Ketika air mata hanya bisa mengalir di kesunyian
Hanya doa yang mampu menyampaikan kerinduan yang sangat menyiksa ini
Teruntuk kamu disini aku tengah tersiksa dengan rasa rindu ini

°°°°

Sudah satu tahun setelah kejadian dimana aku mendengar kalimat menyakitkan itu. Namun, sampai detik ini aku tak pernah membencinya bahkan marah pun tidak hanya merasa kecewa dengan sikapnya yang sudah berubah.

Ya Allah kenapa aku merindukannya, tolong bantu hamba mengendalikan perasaan pada seseorang yang belum halal untuk hamba ya Allah. Ya Allah jika dia bukan jodoh hamba maka hilangkan rasa ini dari hati hamba, namun jika dia adalah jodoh hamba maka condongkanlah hatinya pada hamba Ya Allah.

"Hayo lagi ngelamun ya?" Suara seseorang mengagetkanku dari lamunan

"Wa'alaikumsalam Nina cantik" ucapku setengah menyindirnya

"Hehehe maap gue lupa assalamualaikum Syila cantik" jawabnya sedang aku hanya membalasnya dengan anggukan

Setelah aku masuk universitas aku memutuskan untuk berhijab. Sebenarnya sudah lama aku ingin berhijab dan baru kesampaian waktu akan masuk universitas. Awal titik balikku berhijwb ketika aku tidak sengaja melihat postingan di instagram, sebuah postingan dengan kata-katanya yang dapat memantapkan hatiku untuk menutup aurat. Kurang lebih begini bunyi kalimat itu
"nak terimakasih jika kau telah mengungkapkan kasih sayangmu pada ayah dengan kalimat-kalimat indahmu namun apa kau tau hadiah terindah untuk ayah adalah saat kau menutup seluruh auratmu sehingga tidak membiarkan ayahmu berjalan lebih dekat lagi ke neraka"
Setelah melihat itu aku jadi teringat bagaimana aku akan membahagiakan papa, mama dan bang Fikri jika dengan aku tidak menutup aurat saja akan menyeret mereka yang aku sayangi ke dalam neraka yang kekal dan alhamdulillah dengan hidayah dari Allah tersebut aku mulai menutup auratku.

Nina pun sama alhamdulillah setelah beberapa bulan aku berhijab Nina juga ikut berhijab. Dan aku selalu berdoa jika persahabatanku dengan Nina tak hanya fi dunia namun juga bisa berkumpul saat di surga-Nya kelak Aamiin.

Saat Syila dan Nina tengah bercanda seorang mahasiswa menghampirinya dengan sebuah buket bunga ditangannya.

"Assalamualaikum Syila" ucap pemuda itu

"Wa'alaikumsalam" jawab Syila dan Nina bersamaan

"Edo ada apa?" Tanya Syila pada pemuda itu

"Syil ada yang mau aku omongin sama kamu" ucap pemuda itu gugup

"Ngomong aja ada apa do?" Tanya Syila lagi

"Ini ada bunga buat kamu dari aku" ucap Edo sambil menyerahkan buket bunga kepada Syila

"Oh makasih ya, tapi dalam rangka apa ya?" Tanya Syila bingung

"Gini Syil kamu mau gak jadi pacarku?" ucap Edo dengan menunduk

Mendengar pertanyaan Edo Syila tersenyum

"Beneran kamu mau jadi pacarku?" Tanya Syila yang membuat Nina sontak melotot mendengar pertanyaan sahabatnya itu

"Iya syil" jawab Edo sambil tersenyum

"Tapi ada satu syarat" jawab Syila sambil memperhatikan bunga ditangannya

"Apa?"

"Aku mau pacaran syar'i" jawab Syila yang masih tetap memeperhatikan bunga

"Maksud kamu?" Tanya Edo yang merasa bingung dengan pernyataan Syila sedangkan Nina juga tengah mengernyit bingung

"Kamu bersama orang tua kamu datang kerumah untuk menemui orang tuaku"

"Lho aku kan ngajakin kamu pacaran Syil bukan mau ngelamar kamu"

"Kan aku udah bilang kalau kamu serius mau pacaran ya aku maunya pacaran Syar'i dengan kata lain pacaran setelah menikah" jelas Syila pada Edo

"Ta-tapi aku kan masih kuliah lagian aku juga belum kerja gimana mau kasih nafkah kamu kalau buat nikah aku belum siap" jawab Edo dengan menunduk

"Jadi lebih baik kita berteman saja Do terlebih lagi dalam agama kita tidak ada yang namanya pacaran bahkan dalam status KTP juga tidak ada pacaran ya kan?"

Sedangkan Edo mengangguk dan tersenyum mendengar jawaban Syila dia merasa semakin kagum pada sosok Syila yang menjaga dirinya.

"Jadi ini bunganya gimana, kan aku gak nerima ajakan kamu" tanya Syila

"Itu kan udah aku kasih ke kamu jadi ya tetep buat kamu" jawab Edo

"Makasih buat bunganya, oh iya kita permisi dulu ya Do harus pulang, assalamualaikum" kata Syila sambil berdiri dari bangku taman kampus

"Oh iya Wa'alaikumsalam" jawab Edo gue makin kagum sama lo Syil dengan melihat kepribadian lo kayak gini semoga aja lo adalah jodoh gue aamiin kata Edo dalam hati

°°°°

Alhamdulillah part 2 selesai juga
Jangan lupa vote dan komen ya...

From Me For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang