Beberapa saat setelah ia mulai tenang, dihapusnya semua air mata dan dia mulai membasuh wajahnya. Perlahan ia tampakkan senyuman di depan cermin dan bersikap seolah tidak terjadi apapun. Syila mulai berjalan menuju taman dengan senyum di wajahnya dan ia melihat suaminya tengah duduk sendiri di sebuah bangku taman.
"Assalamualaikum mas maaf lama tadi ke kamar mandi dulu" ucap Syila yang telah berdiri di depan sang suami
"Wa'alaikumsalam iya tidak masalah, ayo mama sudah menunggu"
Diaz mulai beranjak dari duduknya dan berjalan menuju mobilnya diikuti Syila dibelakangnya.
Hening.. Itulah yang terjadi saat ini tak ada suara yang terdengar di dalam mobil yang tengah melaju di jalanan yang tengah lenggang itu hanya deru mesin yang menghiasi keheningan ini.
Lima belas menit sudah Diaz mengendarai mobilnya nenuju rumah kedua orang tuanya. Mobil yang ia kendarai telah tiba di pelataran rumah yang selama ini ia tinggali bersama kedua orang tuanya. Ketika mobil mulai menginjak pelataran rumah bergaya minimalis dengan taman bunga di sekeliling rumah yang terlihat asri tersebut nampaklah sepasang suami istri yang tersenyum sambil berangkulan, terlihat harmonis dan hangat begitulah tanggapan setiap orang yang akan melihat pasangan ini. Pemandangan yang indah jika diperhatikan dan berbanding terbalik jika dibandingkan dengan kehidupan syila dan Diaz dingin dan hampa itulah yang selalu ada diantara mereka berdua.
Suara deru mesin mulai berhenti tepat di depan rumah dengan sepasang suami istri yang tampak bahagia itu. Diaz turun dari mobil kemudian berjalan menuju sisi Syila dan membukakan pintu untuknya. Syila yang diperlakukan seperti itu terlihat bingung, senang dan malu karena tak pernah sekalipun ia di perlakukan seperti ini selain oleh keluarganya sendiri.
Diaz kemudian menggenggam tangan Syila dan berjalan menghampiri kedua orang tuanya.
"Assalamualaikum ma pa" sapa Diaz pada kedua orang tuanya sambil mencium tangan keduanya
"Assalamualaikum mama papa" sapa Syila sambil memeluk sang ibu mertua
"Wa'alaikumsalam" jawab sang mama mertua sambil membalas pelukan dari Syila
"Kamu kok udah lama gak kesini sih syi?" Tanya sang mama
"Maaf ma Syila sedang banyak tugas insyaallah nanti Syila bakal sering-sering main kesini ya" jawab syila
"Udah-udah kita masuk dulu ngobrolnya didalam saja" kata papa Diaz memotong perbincangan Syila dan mama mertuanya
"Kalian istirahat dulu sana pasti capek baru pulang kuliah" kata sana sang mama kepada Diaz dan Syila
"Kalau begitu kami istirahat dulu ya ma pa"
Setelah berpamitan mereka berdua menuju lantai dua untuk beristirahat.
°°°°
"Mas mau mandi atau istirahat dulu?" Tanya Syila pada sang sang suami
"Aku mau mandi dulu aja" jawab Diaz sambil sibuk mengotak atik ponselnya
"Yaudah bentar aku siapin dulu ya" jawab Syila sambil beranjak menuju kamar mandi
Setelah menyiapkan baju ganti untuk suaminya Syila duduk di tempat tidur sambil membaca sebuah novel. Saat dia mulai masuk kedalam cerita yang tengah ia baca ponsel Diaz yang berada tak jauh darinya bergetar menandakan ada pesan masuk. Layar ponsel itupun menyala sehingga terlihat isi pesan yang telah diterima "kamu jangan lupa makan juga ya" begitulah kira-kira isi pesan yang masuk di ponsel Diaz.
Remuk sudah hati Syila seketika itu saat ia tau bahwa ada wanita lain yang memberikan perhatian kepada sang suami. Syila berusaha menahan air mata yang akan menetes ketika terdengar pintu kamar mandi terbuka. Ia lalu bergegas menuju kamar mandi dan menumpahkan semua rasa sakit itu. Ia merasa bahwa dia tak akan pernah bisa menembus dinding yang telah Diaz bangun diantara mereka berdua. Di satu sisi ia mati-matian memperjuangkan Diaz namun disisi lain suaminya semakin menjauh darinya semua terasa sia-sia untuk Syila.
Hampir setengah jam Syila berada di dalam kamar mandi. Tubuhnya sudah menggigil bahkan bibirnya mulai terlihat biru wajahnyapun terlihat pucat.
Diaz menoleh saat mendengar suara pintu kamar mandi terbuka. Dia sedikit terkejut saat melihat keadaan Syila yang pucat dan menggigil. Diaz mulai menghampiri Syila dan mencoba menyentuh kening istrinya.
"Kamu kenapa?" Tanya Diaz sambil menyentuh kening sang istri dengan telapak tangannya. Namun, saat ia akan menarik tangannya tiba-tiba Syila pingsan dengan sigap Diaz menahan Syila agar tidak terjatuh dan membaringkannya diatas tempat tidur.
Suhu badan Syila yang panas membuat Diaz sedikit panik kemudian ia beranjak menuju dapur untuk mengambil kompres. Melihat Diaz yang sedang buru-buru sang mama pun bertanya
"Kamu cari apa?" Tanya sang mama
"Baskom sama kompres ma" Jawab Diaz sambil terus mengambil air untuk Syila
Sang mama sedikit bingung dengan jawaban putranya itu
"Emangnya siapa yang sakit?" Tanya sang mama lagi
"Suhu badan Syila tiba-tiba tinggi" jawab Diaz
"Diaz keatas dulu ya ma mau kompres Syila dulu" lajutnya"Iya mama masakin bubur dulu buat Syila" jawab sang mama
Diaz bergegas menuju kamarnya untuk mengompres Syila. Saat ia akan memasang kain kompres di kening sang istri tiba-tiba setetes air mata mengalir dari mata Syila yang masih tertutup. Diaz sedikit bingung kenapa Syila bisa menangis saat ia sedang pingsan. Namun perlahan ia hapus jejak aur mata di pipi Syila dan meletakkan kain kompres pada kening Syila. Kemudian kantuk mulai menghampirinya ia pun mulai meletakkan kepalanya disamping tubuh Syila yang belum sadarkan diri.
****
Haiiii
Maaf baru bisa up lagi semoga kalian suka dengan cerita ini..
Terimakasih juga sudah mau membaca cerita ini :)Ini tulisan akhir tahun 2018
Sampai jumpa di tahun 2019Happy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
From Me For You
Ficção GeralCinta ini adalah fitrah dari Allah jangan menyuruhku menghilangkan rasa ini karena aku tak sedikitpun memiliki kuasa atas apa yang tengah terjadi di hatiku Biarkan aku merasakan cinta ini tak perlu kau pedulikan apa yang kurasakan atas rasa cinta in...