Pergi Bersama

561 46 0
                                    

Setelah makan malam bersama dengan tante ayu dan om david, nala masuk ke kamarnya dan membaca beberapa buku mata kuliah yang sempat ia tinggalkan 2 minggu kemarin.

Kamar yang ia tempati sekarang adalah kamar bekas kak andien, kakak perempuan althaf, yang sekarang sudah tinggal dengan suaminya di daerah dago masih di kota bandung.

Jam dinding yang berada di kamar nala sudah menunjukan pukul setengah 9 malam, dan althaf masih belum juga pulang.

Terdengar ketukan pada pintu kamar nala, dan nala langsung beranjak membuka pintu kamarnya.

Pertama yang nala lihat saat membuka pintu kamarnya adalah sebuah kantung plastik berwarna putih di depan wajahnya.

Dan setelahnya wajah althaf terlihat dibalik kantung plastik itu.

"Nih buat lo" ucap althaf

Nala mengerutkan keningnya bingung.

"Ini makanan kesukaan lo" timpal althaf lagi

Nala mengambil kantung plastik itu dan membuka isinya, ternyata di dalamnya ada sebuah dus bernamakan sebuah toko martabak yang ada di depan komplek rumah althaf.

Nala lalu membuka isi dus tersebut, dan nala tersenyum melihat isinya, martabak double cheese dengan taburan kismis, iya althaf benar ini martabak kesukaannya.

"Kok lo tau martabak kesukaan gue"

"Tau lah orang setiap kita ketemu di toko martabak depan komplek lo pasti mesen martabak itu."

Nala tersenyum samar, ia tak tahu kalau althaf juga bisa memerhatikan martabak yang sering ia pesan.

"Makasih yah taf" dan althaf hanya mengangguk sambil tersenyum manis.

"Mau makan martabak bareng ?" tanya nala

"Martabak itu khusus buat lo, jadi gue gak berniat buat mintain martabak punya lo."

"Lagian gue butuh kasur nih nal, mata gue udah gabisa di ajak kompromi." ucap althaf dan menguap setelahnya

"Yaudah sana cepet istirahat." titah nala

Althaf hanya menggangguk dan berbalik ke arah kamarnya yang berada disebelah kamar nala.

Althaf seharian ini sibuk kerja dan pulang malam tapi masih sempat-sempatnya membelikan nala martabak.
Dan lagi-lagi hati nala menghangat.

*

Nala yang sudah berpakaian rapi berkaca di cermin kamarnya, dan tersenyum puas saat dirasanya pernampilan nala sudah terlihat lebih baik, ia langsung menyambar tas yang sudah ia persiapkan.

saat nala sudah menutup pintu kamarnya dan berbalik bertepatan dengan althaf yang juga baru keluar dari kamarnya, pakaian althaf hari itu seperti hari-hari sebelumnya, berpakaian casual, hanya memakai kaos polos berwarna putih dan dibalut jaket levis kesayangannya, sepatunya sama seperti biasanya, sepatu nike warna putih, rambutnya dibiarkan tak terlalu rapi, tapi dengan begitu ia begitu terlihat menarik.

althaf yang juga menatap nala tersenyum manis, melihat nala sudah berpakaian rapi seperti ini.

"akhirnya lo kangen kampus juga yah." Ucap althaf

"iya nih gue kangen pak sugi"

althaf hanya terbahak mendengar jawaban nala.

pak sugi adalah dosen mata kuliah hukum lingkungan, yang terkenal tegas dan tak tanggung-tanggung bila ia sudah memberikan tugas kepada mahasiswanya, dijamin mahasiswanya akan sering bergadang bila sudah berurusan dengan tugas-tugas pak sugi

"bareng gue yuk."

"gak ah, nanti banyak yang patah hati lagi kalo anak kampus liat lo bonceng cewek lain, apalagi dede-dede emesh lo itu." Ucap nala sambil bergidik geli

Althaf memang terkenal banyak fans dikalangan anak-anak hukum maupun dari falkultas lain, pesonanya dari jaman SMA dulu tak pernah berkurang, bahkan semakin bertambah, ditambah lagi dia termasuk anak yang aktif berorganisasi dan memiliki pergaulan yang luas. Wajahnya yang bersih bahkan banyak yang bilang wajah althaf itu baby face banget, apalagi kebiasaan althaf yang hobi tersenyum pada siapa pun, membuat ia disukai banyak orang.

"hahaha kalo gitu ayo kita bikin hari ini hari patah hati di universitas kita."

Nala mencibir

"serius taf gue mau naik mobil gue aja"

"cari mati lo, hari ini hari senin sudah tradisi macet dimana-mana, mau telat lo datang ke kampus mending sama gue aja naik motor." Nala mulai menimbang-nimbang

"kelamaan mikir lo ah, gue cuman ngajak lo pergi bareng, bukan ngajak lo hidup bersama" ucap althaf dan menarik tas yang pakai oleh nala.

Benar dugaan nala, sesampainya di kampus banyak pasang mata yang memerhatikannya yang baru saja turun dari boncengan motor althaf.

"Gue beres matkul pak sugi jam 2, jadi lo pulang duluan aja" ucap nala setelah memberikan helmnya pada althaf

Jadwal kuliah althaf memang lebih dulu cepat selesai, makannya nala menyuruh althaf tak usah menunggunya.

"Nungguin 2 jaman doang, gapapa kali nal, lagian gue juga jarang langsung balik, biasa nongkrong dulu bareng si ridwan."

Tadi selama perjalanan althaf memberi penawaran pada nala untuk pulang pergi bareng dia saja, lumayan katanya menekan budget untuk bengsin ongkos kuliah, nala jelas menolak, ia tidak terbiasa nebeng orang untuk pergi atau pulang kuliah, dia lebih baik pesan taxi online.

Nala tak membantah lagi perkataan althaf, menyadari mata kuliah pertamanya akan segera dimulai, maka setelah mengucapkan terima kasih ia bergegas pergi dari hadapan althaf.

SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang