Sederhana

391 34 0
                                    

Caramu memang sangat sederhana, tapi entah mengapa hasilnya malah sangat luar biasa pada hatiku

***

Jam dinding menunjukan pukul 9 malam, nala yang sedang duduk di meja belajarnya tidak fokus pada buku mata kuliah hukum lingkungan yang sedang ia baca.

Matanya melirik kearah balkon kamar althaf dan kamar pria itu masih gelap menandakan sang pemilik kamar itu belum kembali dari perginya.

Dari setelah sholat Ashar althaf pamit pergi untuk mengantar tiara pergi, tapi apa selama ini hanya sekedar mengantar wanita itu ke gramedia.

Apa yang di pikir nala, tentu saja setelah ke gramedia bisa saja mereka pergi makan dan mungkin pergi nonton bersama juga, ah memikirkan itu hati nala semakin panas saja.

Nala menggeleng-gelengkan kepalanya, harusnya ia fokus pada belajarnya bukan memikirkan althaf yang sedang bersenang-senang dengan tiara.

Sekelebat ia melihat dari celah pintu balkon yang sedikit terbuka melihat althaf yang sedang memanjat pembatas balkon kamarnya, nala tersenyum. Sebelum althaf mengetuk pintu kamar nala,  nala lebih dulu keluar.

Althaf langsung menyengir saat melihat nala membuka pintunya.

"Kenapa gak lewat depan ajasih, kaya maling lo manjat-manjat gini."

Althaf tak menjawab ucapan nala, althaf malah memberikan 1 buah ice cream ke tangan nala.

"Ice cream strawberry ?" tanya nala

"Lo suka ice cream strawberry kan"

"Jangan bilang kalo lo juga sering liat gue beli ice cream strawberry di mini market depan."

Althaf tertawa,  dari dulu althaf dan nala sering bertemu di mini market depan komplek, althaf sering sekali melihat ice cream strawberry selalu ada di dalam keranjang belanjaanya nala, atau althaf sering melihat nala sedang memakan ice cream strawberry kalau sedang istirahat di kantin.

"Iya emang" nala tersenyum dan langsung membuka pembungkus ice cream tersebut dan mulai melahapnya.

"Emang tadi nyari buku apaan sih kenapa lama banget, atau langsung ngedate bareng tiara."

"Dia nyari buku buat tugas, lagian sebelum maghrib gue udah nganterin dia balik lagi, gue tadi mampir dulu ke rumah si ridwan, makannya jam segini baru balik."
Nala mengangguk paham dan ada perasaan lega saat mendengar jawaban althaf

"Kenapa ? lo nungguin gue yah ?"

"Engga lah gue cuman nanya aja."

"Kirain lo nungguin gue, gue jadi berasa punya istri deh, ada yang nungguin gue balik."

Nala hanya mencibir dan althaf tertawa.

Althaf melihat nala masih serius menghabiskan ice creamnya.

"Lo kok gak protes gue beliin ice cream malam-malam gini"

"Kenapa harus protes"

"Biasanya kan cewe lain kalau dikasih ice cream malam-malam gini bakal ngomel karna bakal bikin mereka gendut."

"Gue gak takut gendut, yang penting gue suka, gue seneng, kata lo kan gue yang penting harus seneng, jadi gue gak mikirin berat badan gue"

Althaf tersenyum ke arah nala, dan mengacak rambut nala pelan, yah lagi-lagi wajah nala memerah, berterima kasih lah karna hari ini sudah malam, jadi tak akan terlihat dengan jelas kalau wajah nala saat ini sudah memerah.

*

Sore itu nala sedang bersantai-santai dikamarnya, sore menjelang malam minggu, dan seperti malam-malam biasanya dia akan hanya berdiam diri di kamar melakukan movie marathon. Kegiatan yang sering dilakukan oleh para kaum jomblo sepertinya.

SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang