Bukankah sudah biasa?

53 7 1
                                    

Osaka

Author POV.

Malam itu Bora terlihat senang, karna Wonbin menunjukkan perhatian padanya didepan Jonghun. Meski Bora tahu itu hanya untuk menutupi fakta tentang Lee Hongki.

Yah sudah tanpa penjelasan lagi, Bora sudah mengerti, jadi itu sebabnya Wonbin menyuruhnya tidak mau Bora menyebut nama Lee hongki dihadapan Jonghun.

" Hah kalian ini mesra sekali, seperti melupakan diriku." Keluh Jonghun.
Bora tertawa.
" Kau ini membuatku malu saja." Kata Bora
Wonbin hanya tersenyum.

" Kalau kau merasa iri, nyatakan saja cintamu pada gadis itu." Jawab Wonbin.

Jonghun terdiam dan kikuk.

" Aku meracau saat mabuk waktu itu? Memang nya apa yang kubicarakan?" Tanya Jonghun malu.

" Yah Wonbin, kasian tuh Jonghun jadi malu. Kita makan saja dulu." Kata Bora menengahi.

Jonghun langsung terdiam dan menyembunyikan rasa malunya.

Sedangkan Wonbin hanya terdiam melanjutkan makan.

Mereka bertiga makan dalam diam, dan tak ada yang bicara, bergelut dalam pikiran masing-masing. Sedangkan hanya seseorang yang bibirnya tersenyum sekaligus patah sekali lagi.
Bora tidak lagi perlu menanyakan apapun, sudah cukup ia tahu bagaimana perasaan Wonbin.

Setelah makan, Jonghun pun melanjutkan bertanya pada Wonbin tentang racaunya saat ia mabuk waktu itu.

" Aku sungguh tidak ingat apapun." Kata Jonghun kesal.

" Yah kau itu tak bisa minum, pake sok banget pesan sake segitu banyak." Ejek Bora.
Wonbin hanya tertawa.

" Punggungku sakit gara-gara menggendongmu tahu." Keluh Wonbin.

" Kau manja sekali." Ejek Bora.
" Haha wonbin mah Ingin dimanja kamu Ra." Goda Jonghun.

" Haha kau memang yang paling tahu." Balas Wonbin.
" Kalian ini bahas apa sih? Udah ceritain ajah, si Jonghun melas gitu gara-gara nggak ingat soal mabuknya." Kata bora menengahi.

" Iya cerita dong cepetan." Cecar Jonghun.

" Oke. Jadi kemarin kau bilang kalau kau kabur dari Korea karna seorang gadis." Kata Wonbin.
Jonghun terdiam mendengarkan, ia malu sebenarnya, tapi ia penasaran.

" Yah Kau bilang ia gadis yang yang sangat cantik, yang baik, yang punya mata berbinar." Wonbin menghentikan perkataannya.

Mata yang berbinar? Ia menyadari Jonghun tak pernah mengatakannya. Itu murni dari pikiran Wonbin sendiri tentang sosok Lee Hongki.

" Awalnya Aku kira ia gadis, tapi kemudian kau berkata bahwa ia lelaki." Kata Wonbin, lalu terdiam sebentar.
" Apa benar dia lelaki? Ataukah aku hanya salah mendengar?" Tanya Wonbin.

Jonghun terdiam berpikir. Sebenarnya ia malu mengakuinya lagi.
" Yah kau malah diam?" Tanya wonbin.

" Kalau itu yang kau dengar saat aku mabuk. Yah kenyataannya memang seperti itu." Kata Jonghun jujur, tak mengerti bahwa didepannya sosok yang tersenyum itu hatinya perih.

Memang Wonbin akui, ia tak akan pernah lagi mengharapkan Hongki, tak lagi berharap bertemu dengan sosok itu, sosok yang telah ia sakiti, meski demi alasan untuk kebahagian Hongki sekalipun.

Wonbin juga tak pernah membenarkan tindakannya. Karna meski awalnya ia berpikir berapa kali pun meninggalkan Hongki demi kebaikan, nyatanya tetap saja meninggalkannya adalah kesalahan.

" Lalu kenapa kau tak ungkapkan? Apa yang kau ingin terhadapnya?" Kata Bora pada Jonghun.

" Sebelum aku mengatakannya, dia sudah mengikrarkan hanya ingin kita bersahabat." Jawab Jonghun.

01 -The One (End) - Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang