prolog

11.5K 225 0
                                    

Author pov.

"Bak telur tahu merah, separuh kurang kurangi lagi".

   Dengan ramahnya dia melayani para santi putri yang hendak mengambil jatah makan paginya.dengan senyuman indah dari bibirnya, tatapan yang menyenangkan hati dari mata beloknya, bulu mata yang sedikit melentik, hidung yang macung, alis yang tebal, membuat wajahnya sangat anggun.

"Pakek menu gak dek?".

"Nggak".

"Lima ribu ambil krupuk satu".

"Iya mbak makasih".

"Iya sama-sama".

🍁🍁🍁

cinta dari guskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang