o n e

50.7K 326 12
                                    

Senyum ku adalah tanggis ku. jadi jangan tanya kenapa aku sering tersenyum tanpa sebab karna itu hanya untuk menutupi rasa sakit ku.

—elea












~∆~

Aeleasha, Gadis cantik dengan rambut panjang itu. duduk di depan meja belajar nya dengan setumpuk buku-buku yang volume tebalnya tak terkira.

Jam di atas nakas kamarnya menunjukan pukul dua lewat empat puluh menit dini hari. Tapi elea masih saja berkutat dengan buku-buku tebalnya, di temani dengan Lampu LED kecil khusus untuk membaca dan kaca mata yang bertengger di Mata indahnya. Di tambah lagi dengan kopi hangat untuk menghilang kan rasa kantuknya.

"ini gimana sih kok dari tadi jawabanya gak ketemu" Gumam elea lirih.

Besok ada ulangan matematika dan biologi. Parahnya lagi tugas kimia yang sangat banyak plus super sulit masih belum elea selesai kan.

Elea menghela nafasnya berkali-kali karna merasa sudah lelah dengan soal-soal kimia yang jawabannya tak kunjung dia dapatkan.

Bohong jika dia tidak lelah, elea lelah. sangat lelah. Bangun pagi, membersihkan rumah. mulai dari mencuci baju, mencuci piring-piring kotor dan peralatan dapur lainnya, menyapu, mengepel, memasak, di lanjut dengan berangkat ke sekolah.

belum lagi perjalanannya dari rumah ke sekolah mengharuskan elea berjalan sekitar seratus meter. Memang melelahkan, tapi itu untuk memperkecil pengluarannya.

Elea ingin membeli sepatu, karna sepatu nya sudah sangat tidak layak pakai. Sepatunya itu sudah sangat mengenaskan, elea membelinya sekitar tiga tahun yang lalu saat elea kelas X. Itu pun saat dia dapat bonus dari bosnya.

Ya, elea memang bekerja di salah satu Cafe. Yang menyediakan berbagai macam makanan kekinian. Menjadi seorang pelayan Cafe saat pulang sekolah, dan menghibur para tamu Cafe dengan suara emasnya.
Elea memang sangat pintar memasak, sejak kecil dia selalu menjadi anak yang mandiri dari situ lah elea banyak berExperiment di dapur. Dan suaranya? Tak perlu di ragukan lagi.

Elea menghela nafas sejenak, Otaknya berputar kembali ke kejadian tadi pagi. Merutuki keteledoran nya Saat di mana dia terlambat datang ke sekolah, dan mendapat hukuman dari guru BK.

Dan akibat keterlambatan nya datang ke sekolah, elea mendapat hukuman untuk membersihkan ruang laboratorium.

Tapi bukan itu yang elea takutkan.

Ada hal lain yang iya takutkan, takut jika ibunya tau bahwa elea telat datang ke sekolah dan jikalau tau apa yang akan ibunya lakukan kali ini?

Semoga saja ibunya sedang malas memukulinya.

Elea menghela nafas nya sejenak dan mencoba fokus kembali ke tugas kimianya.

Namun suara mesin mobil terdengar di indra pendengaran elea, membuyarkan konsentrasi nya.
Mobil mahal berwarna hitam, berhenti di depan rumah sewa kecil elea.

Matanya dengan otomatis melirik ke arah jendela yang sengaja tidak ia tutupi. Matanya menangkap seorang wanita yang wajahnya hampir mirip dengan dirinya. Orang yang melahirkan nya ke dunia ini.

I'm not a bitch! (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang