t w o

33.8K 260 6
                                    

Biar langit yang menjadi saksi pilu ku, Biar semuanya ku simpan dalam sendu, Dan berubah menjadi butiran debu.

—Elea.





~∆~






Suara gemercik air terdengar mengalun di ruangan kecil di dalam rumah sederhana yang menjadi saksi pilu kehidupan seorang gadis bernama elea.

Elea terduduk di ubin dingin kamar mandi kecilnya. Membiarkan air keran mengalir ke seluruh tubuhnya, yang membuat tubuhnya menggigil.

Elea menangis dalam diam, membiarkan air menjadi saksi tangis bisu nya. Membiarkan ruang kecil itu mengetahui bahwa dia sangat lah rapuh.

Elea memejamkan matanya, setelah otaknya kembali mengingat perkataan mamahnya tadi.

"Dengarkan saya elea! Sekali lagi kamu buat masalah! Saya akan jual kamu ke rumah bordil supaya kamu bisa bermanfaat! Gak cuma nyusahin saya doang! Dasar anak pembawa sial!"

Elea menarik nafas dalam-dalam saat mengingat perkataan itu, tidak! Dia tidak mau berakhir di rumah bordil! Elea tidak mau, itu menjijikan.

Batin elea berkata, samapai kapan dia akan seperti ini? Apa penderitaan ini tidak akan pernah berakhir? Jika jawabannya iya. Elea akan menyerah saja.

Tapi menyerah bukan jalan keluar terbaik.

"Tidak elea! Kau tidak boleh lemah!" batinnya.

Elea menggelengkan kepalanya, tidak! Dia tidak boleh menyerah, elea percaya akan ada pelangi setelah reda nya hujan.

Elea bangkit dari duduknya mengarahkan wajahnya ke kaca kecil yang sudah usang.

Dia tersenyum mencoba menguatkan dirinya yang sudah mulai lelah, mencoba menguatkan jiwanya agar tetap kuat.

~∆~

Kembali seperti hari hari sebelumnya, elea kembali ke aktifitas nya di pagi hari.

Elea keluar dari kamar mandi dengan wajah segar, tak nampak kesedihan di raut wajahnya seperti tidak terjadi apapun pada dirinya.

Setelah selesai mandi elea sesegera mungkin untuk membersihkan rumah, setelah itu membuat sarapan untuk sang ibu tercinta gadis itu hanya membuat nasi goreng dengan toping telur mata sapi, setelah membuat nasi goreng dan telur mata sapi gadis itu langsung pergi ke sekolah dia tidak sarapan sama sekali dan langsung berangkat sekolah dengan berjalan kaki.

~∆~

Star Algiers High School, New York- Manhattan.

Gadis itu berjalan dengan cepat di lorong panjang sekolah megah itu, ya. Elea bisa sekolah di sini karna biasiswa yang dia dapat, jika tidak dengan biasiswa itu mana bisa dia bisa bersekolah di sekolah elit ini?

Tak butuh waktu lama untuk dia samapai ke kelas, karana kelasnya ada di lantai dua.

Setelah sampai di kelas elea langsung menduduki kursi yang yang dia duduki setiap hari, di ujung pojok dekat kaca jendela. Tempat yang sangat nyaman menurut gadis itu kaca yang langsung memandang ke arah lapangan besar sekolah megah itu menjadi pandangan favorit elea.

Selain itu dia juga bisa melihat detik-detik di mana matahari akan menunjukkan sinarnya pada pagi hari seperti sekarang, dan melihat nya tenggelam saat sore harinya. Menurut elea itu momen di mana dia bisa melihat keindahan di muka bumi ini, karna menurut nya kehadirannya di bumi ini hanya menghasilkan kesedihan dalam hidupnya.

Tak pernah ada nafas bahagia di setiap detiknya di dalam hidup gadis itu, elea tak pernah berkenalan dengan si bahagia.

Mungkin kalian berfikir bahwa gadis itu tak mensyukuri hidupnya, Bukan.Bukan elea tak mensyukuri kehidupannya, tapi memang faktanya elea tak pernah merasakan kebahagiaan dalam hidupnya.

Setelah beberapa menit gadis itu terdiam menatap matahari yang mulai menunjukkan jati dirinya, gadis itu memandang lapangan di mana di sana banyak orang yang sedang memasang berbagai macam peralatan pensi, elea baru ingat jika sekolahnya akan mengadakan hari ulang tahun yang ke-14.

Akan ada pensi besar-besaran yang di adakan selama seminggu, dengan berbagai macam lomba mulai dari Akademik dan non akademik.

Semuanya di susun dekan sangat mewah seperti ajang bergengsi yang di adakan di televisi.

Elea tak pernah ambil pusing dalam kegiatan itu bahkan dari tahun ke tahun elea tak pernah ikut merayakan acara itu, dia akan menghabiskan waktunya bekerja nya di cafe tempat dia berkerja pulang lembur dan mendapatkan bonus dari bos nya. Itu lebih berguna menurut elea.

Namun tahun ini seperti nya dia tak akan lembur kerja dan mendapatkan bonus dari bos nya, karna gadis itu harus mengikuti kegiatan yang sama sekali tak menguntungkan itu.

Elea terpilih menjadi salah satu penari di pembukaan acara pensi, elea menghela nafasnya berkali-kali saat menggigat itu. Elea bukan gadis terkenal di sekolah itu, bahkan dia hanya mempunyai beberapa teman di kelas nya.

Ini semua karna Pricilla Andromeda Mazarin wanita cantik keturunan Jerman-Spanyol. Salah satu siswi populer di sekolah, bahkan dia memiliki banyak fans di sekolah.

Tak haya cantik dia juga sangat baik, berteman dengan siapa saja. Mau dari kalangan atas sampai bawah sekalipun Pricilla tak pernah membedakan mereka.

Elea tak terlalu mengenal Pricilla namun mereka pernah sempat berkenalan saat mereka baru masuk sekolah itu.

Elea pernah ikut ekskul dance saat kelas X dulu, Pricilla adalah ketua ekstrakurikuler dance. Dulu meraka juga di pertemukan di dalam kegiatan itu, mungkin karena itu Pricilla mencantumkan namanya dalam pembukaan pensi.

Sejujurnya dia merasa sangat tidak percaya diri, sebab dia salah satu murid yang tergolong bukan dari kalangan siswa siswi populer.

Setelah beberapa lama memandang lapangan, elea memandang seisi kelas. Guru yang mengajar belum juga datang, mungkin mereka juga sibuk melatih dan mempersiapkan pensi tersebut. Di kelas pun hanya beberapa anak yang terlihat.

Pandangan elea kembali tertuju pada lapangan, tepat saat elea menghadapkan wajahnya ke jendela dia bertemu dengan mata elang seseorang. Seorang lelaki
bersetelan jas khas orang kalangan atas, mendokakkan kepalanya mata mereka masih saling beradu. Jarak mereka tak terlalu jauh karna elea berada di lantai 2 gedung itu. Hingga elea baru sadar, dia pernah melihat wajah lelaki itu.

Bukannya dia pria yang bersama mamah tadi malam? Dia pelanggan mamah? Untuk apa dia di sini?!

~∆~

Ketitik dan saran ku tunggu di kolom komentar ya, DM juga boleh!


Selasa, 12 Februari 2019
03.10

I'm not a bitch! (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang