3. Memori n Pertemuan

782 6 3
                                    

Haiiii....I come back again (Bener nggak neeh Bahasanya)

Duhhh.....setelah kehilangan sebagian data-dataku gara keteledoranku lupa save trus abis itu listrik mati.membuat aku harus mengetik ulang, dan membuat alur cerita lagi.Duhh Apes banget.

Wah...Meskipun sepi Pembaca, Aku harap ini tidak menyurutkan Hasrat Ingin menulisku.

Meskipun belum bisa menemukan "jalan" bercerita yang baik setidaknya tidak menyurutkanku untuk terus belajar.

Confidence for my self

Happy Reading Guys,,,,,,

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Arsya berteriak keras sekali melihat bercak darah di dapurnya.Ibunya yang masih di kamar segera berlari mendekat.

âAda apa sayang?âIbu meraih punggung Arsya yang duduk ketakutan sambil berteriak-teriak dipojokan dapur.Dia menutupi mukanya sambil menangis.

âItu Buâ¦âmenunjukkan kucing yang sedang memakan Ikan Mas Koki miliknya âIbu usir kucing ituâ¦Arsya takut.âteriaknya.Arsya memang paling takut dengan hewan dengan nama kucing itu.

âHushâ¦Hushâ¦â Ibunya lalu membuka pintu dapur,dan melempari kucing itu dengan sapu tepat kena tubuhnya âMeooongââ¦seketika kucing itu berlari keluar.

âDuh ikankuâ¦kamu mati,âArsya mendekati ikannya yang tinggal beberapa bagian,dan mengambilnya dengan manyun, memandang penuh kasih.

âHanya ikan!Nanti Ibu belikan.âkata Ibunya sedikit kesal melihat ekspresi anaknya yang seperti mati kaku melihat ikan itu.

âBukan hanya ikan Ibu.Tapi lihat kucing itu dengan rakusnya makan si Fishti,!âRengeknya.Fishti nama ikan kesayangan Arsya.Ibunya hanya geleng kepala saja melihat anaknya ini bertingkah seperti anak kecil.Karena tidak mau larut dalam Kondisi Jiwa Arsya, Ibunya lalu menghidupkan kompor dan mulai memasak air.

âKamu mau sarapan apa?âtanya Ibunya.âKamu cepat mandi saja.Ini sudah jam 5 nanti biar kamu tidak kesiangan.â

âNasi goreng istimewa ya bu,pakai Omelet sayur.?âSambil ngeloyor pergi begitu saja.Dia bergegas mandi, dan berkemas.Sebelum keluar dari kamar tak lupa Dia menengok kaca sekali lagi.Memastikan kesempurnaan penampilannya.Dengan Blazer dengan bawahan Rok selutut warna senada hijau tosca.Hahaha Unik sekali seragam ini. Kalau jadi Sekretaris masih pantas tidak ya?.mukaku juga masih muda.Pak presdir yang bodoh atau Aku yang tak paham.huftâ¦hehehehehâ¦.

Terdengar dari luar suara deru motor berhenti parkir di halamannya.Arsya menengok sebentar dari Jendelanya terlihat ibunya sedang membukakan pintu. Wahâ¦Johan yang datang.tumben pagi-pagi datang.Lalu motor itu punya siapa? Habis merampok dari siapa tuh orang.ckck. Gumamnya heran sambil tersenyum geleng-geleng melirik jam tangan yang masih menunjukkan jam enam kurang lima menit.

âEhmâ¦Selamat pagi semua?âSapa Arsya, sambil bergegas menuju ruang makan.yang ternyata Ibunya mengajak Johan makan.Tapi itu biasa karena Ibunya sudah menganggapnya seperti saudara sendiri.

âSelamat pagi juga Nona cantik,?duh cantik banget.âRayu Johan disambut senyum malu oleh Arsya.

âBiasa saja. Kamu saja yang nggak pernah nyadar.âsambil memutar tubuhnya.

"CK,,,gimana Kamu bisa naik sepeda motor dengan Rok pendek itu?"Johan menggeleng heran menatap rok yang dikenakan Arsya.

"Hei...buang muka mesum itu dari hadapanku.Aku tak suka, lagian kalau masalah ini bukan urusan Kamu.!"cibirnya sambil memegang sisi tepi roknya.

Finding A LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang