“Selamat pagi?”Sapa sekretaris Pak Darmawan, ketika didepan meja Arsya.Merasa sudah sangat akrab dia hanya menjawab santai, tanpa melihat kedatangannya bersama dengan orang lain.
“Pagi mbak?”jawabnya santai masih sibuk menulis sesuatu di buku,”Ada apa Mbak?”lagi-lagi masih belum sadar akan kedatangannya.
“Ehm…rajin ya?”suara laki-laki menggema ditelinga Arsya,seketika muka Arsya berubah masam, rona merah pipinya samar terlihat.Arsya mengehentikan aktifitas, otaknya langsung mencerna apa yang harus dilakukan.Dia mendongakkan kepalanya langsung melonjak berdiri dan tersenyum aneh,”Pura-pura sibuk atau memang tidak mau menyambut kedatanganku?”serunya lagi
“Silahkan Pak disini ruang kerja Anda.Ini sekretaris Anda namanya mbak Arsya.”Sekretaris cantik itu menatap Arsya yang masih senyum-senyum tak jelas dengan tatapan devil.”Arsya ini Pak Ruby!Direktur baru kamu.Tolong dibantu pekerjaannya dengan baik.Arsya akan menjadi Sekretaris pribadi juga sekaligus Assisten Anda.Semoga kalian menjadi relasi kerja yang dekat.” Arsya tercekat kaget,seketika senyumnya hilang mendengar beberapa penjelasan itu.
Ehhh…tunggu-tunggu, sekretaris dan assisten pribadi apa-apaan ini.serunya dalam hati,”Tapi…”Ruby menghela tanpa memberi kesempatan bicara kepada Arsya.
“OK!”seru Ruby sambil tersenyum nakal.
Sekretaris itu pergi,Arsya masih sangat terkejut dengan apa yang terjadi sambil memandang jauh kepergian sekretaris cantik tadi,sebelum sekretaris tadi ditelan tembok eh maksudnya hilang di tikungan tembok.”Sudah?” tanya Ruby yang melihat ekspresi melongo Arsya.
“Maksudnya apa?”mata Arsya membelalak tak mengerti.
“Memandangi perempuan tadi.” Jawab lelaki itu santai.”Kamu lesbi ya?”tanyanya lagi sambil mengulum bibirnya menahan tawa
Seketika pipi Arsya mencembung dahinya mengerut mendengar Doktrin tidak jelas tadi.Lalu Dia menghembuskan napasnya,belum sempat membuka mulut ,laki-laki itu masuk kedalam ruangannya.
“Wah…lucu juga ekspresi marahnya.”gumamnya ketika sudah berada di balik pintu.”Akan menyenangkan.”
Pasti akan seru,Papa benar-benar tidak bisa ditebak.Perempuan ini, kenapa Dia memilihkannya untukku, kalau Aku sampai bias menggoyahkan hatiku buat Dia, akan Aku terima tawaran Papa untuk segera menikah.Tapi sepertinya Dia sama sekali bukan tipeku.Ruby bicara dalam hati sambil mengamati Arsya.
Ruby segera bergegas duduk.Dia masih mengingat ekspresi lucu Arsya yang tidak bisa menghindar dari otakknya.
Arsya sendiri tak habis pikir kenapa orang menyebalkan ini yang menjadi Atasannya.Seharusnya Dia tahu dari awal, dan tidak menerima ini semua.Gondok banget rasanya hati Arsya.
Tok..took..toook…
“Masuk!”Ruby sangat berkosentrasi menghadap kelaptopnya, Dia mempelajari beberapa pekerjaan yang diserahkan ke Dia beberapa waktu lalu. Tidak sulit baginya.
“Ehmm,,,,?”suara perempuan itu membuat Ruby kaget ketika mendongakkan kepala.
Perempuan itu tersenyum kikuk kemudian berjalan mendekat ke mejanya,”Ini pak!beberapa berkas yang harus Anda validasi, serta beberapa jadwal untuk Anda satu minggu ke depan,”sambil menyerahkan tumpukan Map.
Ruby langsung membuka dokumen jadwalnya, dilihatnya deretan jadwal yang tidak terlalu padat.”OK.Hasil kerja kamu bagus!O iya…Aku ada satu hal yang harus disini, tolong sebelum Aku tiba dan mulai bekerja, Aku minta disajikan Kopi Susu, tapi jangan yang Instan, di meja ini!”sambil mengarahkan acungan telunjuknya menuju meja.
“O…iya pak!Mulai besok segera di laksanakan.”jawabnya santai sambil memberikan senyum manis rasa jengkel.
“Kenapa besok?Apa sekarang nggak bisa?”Suaranya meninggi membuat Arsya tambah jengkel dan menggerutu dalam hati.Kenapa tidak pesan dari kemarin, kalau pesan Akukan bisa menyiapkan.Sekarang malah pakai nada Do tinggi buat menghujaniku dengan kata-kata yang tidak masuk akal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding A Love
Ficção AdolescenteDisakiti dan dicampakkan. berubah jadi miskin dan setengah gila itulah kehidupan yang pernah dirasakan oleh Perempuan bernama Arsya Nabila Gunawan. Bagaimana dia menemukan cinta sejatinya?Apakah dia bisa lebih bahagia dengan kehidupannya?Siapa Lelak...