Di kediaman keluarga Darmawan terlihat mereka sedang berbincang di meja makan. Istrinya Runi, anak perempuannya Nayla dan Pak Darmawan sendiri. Mereka sedang asyik membicarakan Ruby, Pak Darmawan punya rencana untuk menjodohkan Ruby anak Laki-laki semata wayangnya.Memang selama ini tidak pernah berniat sekalipun terlintas dibenaknya, akan menjodohkan anak lelakinya.Tapi, karena melihat umur Ruby yang sudah berkepala tiga, Papa dan Mamanya Khawatir kalau nanti jadi perjaka tua.
“Oya?Jadi, Papa sudah ketemu Jeng Rasti ya?Bagaimana kabarnya Pa?Pasti anaknya yang benama…”Istrinya berhenti ,mengingat nama yang agak lupa sambil memandang wajah suaminya yang sedang asyik menyendokkan makanan kemulutnya
“Arsya…!” jawab suaminya spontan
“O..iya Arsya!Cantik tidak pa?”sambungnya cepat”Kalau cantik sih Mama mau banget, yang penting istrinya Ruby tuh harus cantik.Biar kalau kemana-mana bawa confidence untuk anak Kita!”
“Ya…pasti cantik lah Ma?Lihat saja!Papa sampai menjadikan kandidat terkuat.Pasti cantiknya ngelebihin Mama deh!”Gurau Nayla,
“Ya ampun Nay, Kamu lihat sendirikan Mama sudah tua, kalau dulu pas muda, Mama tuh jadi Idola di kompleks tahu nggak.” Nayla yang mendengar melongo menatap mamanya heran. Sebegitukah bangganya….
“Hahaha…Idola kompleks saja bangga!” celetuk Pak Darmawan.membuat Nay ikutan tertawa.
“Huuh..Papa!”Istrinya men’towel’ lengan suaminya.Kemudian Pak Darmawan telah selesai menghabiskan semua makanan di piringnya.
“Ya sudah kapan-kapan Kita silaturahmi ke rumah Rasti. Mama menilai sendiri saja kecantikan anaknya.Ngomong-ngomong Ruby kenapa nggak pernah ikut Kita makan malam ma?”
“Biasalah pa anak muda.Katanya juga hanya ingin mengenal Kota ini lebih dekat.Inikan Kota kelahirannya, semua bisnis papa cikal bakalnya juga dari sini”
“Jangan membiasakan dengan hal yang tidak perlu buat anak kita, Ma! bisa-bisa anak kita terjerumus dengan hal-hal buruk. Seharusnya Mama mengingatkan.Jangan-jangan Dia pulang malam lagi.”
Terdengar suara langkah dari luar dan langsung menghambur ke kerumunan di meja makan.Ruby langsung mengecup mesra kening Mamanya
“Tenang saja Pa, Ruby bukan lelaki yang berusia 15 tahun, yang perlu Papa ceramahin.” langsung duduk di samping Nayla adiknya.”Ruby sudah bisa mengatur semuanya sendiri.”
Tangannya berusaha meraih makanan kesukaanya di meja, langsung dihalau oleh Nayla .
Plakkk…”Ih cuci tangan dulu sana.Dasar jorok!”cibir Nayla sambil memukul tangan Ruby
“Ya ampun…Nay, Cuma ada bakterinya sedikit kok.”Gerutunya
“Kakak….dimana-mana yang namanya bakteri itu bisa menimbulkan penyakit atau infeksi!”
“Ya..itu kalau bakterinya jahat.Ingat Lactobacillus dan Streptococcus itukan bakteri yang menguntungkan.Kamu ini gimana sih? Katanya Dokter! Jangan bilang Aku nggak ingat pelajaran Bologi Jaman SMA”jelasnya panjang lebar.
“Tapi sayangnya mereka ada bukan pada tanganmu kak!Sudah sana cuci tangan dulu!”Nayla nyengir menang. Dokter dilawan ilmu Biologinya. Dengan gontai Ruby berjalan kea rah wastafel dekat meja makan.
“Nih sudah!”sambil menunjukkan tangannya ke muka Nayla tepat berjarak 5centi”Kamu cek pakai mikroskop gih!”
“Mamaaa…tuh lihat anak kesayangan Mama mulai deh ngejek Aku!” Nayla merengut mengadu ke Mamanya
“Sudah kalian itu kayak anak kecil saja.Nay kamu tuh nggak ingat anak kalau sudah bercanda sama Kakakmu ini.” Sembur Mama Ruby.“Sayang Kamu sudah makan!” menoleh kea rah Ruby dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding A Love
Ficção AdolescenteDisakiti dan dicampakkan. berubah jadi miskin dan setengah gila itulah kehidupan yang pernah dirasakan oleh Perempuan bernama Arsya Nabila Gunawan. Bagaimana dia menemukan cinta sejatinya?Apakah dia bisa lebih bahagia dengan kehidupannya?Siapa Lelak...