Waktu menunjukkan jam 12 dia segera beranjak dari kursi dan niat menghampiri Lee diruang berbeda dilihatnya dia sudah bercakap dengan Sinta.Terlihat mereka menatap Arsya ,Arsya pun melambaikan tangannya.
“Wahh,,,ada reuni kecil ini rupanya.Jahat sekali kamu ini!”Tukas arsya menyentil pinggang Sinta”mentang-mentang sudah naik jabatan jarang kemari.Uh sombong" Arsya memonyongkan bibirnya.
“Yaa,,bukannya kamu sebentar lagi jugaa..”Lee membalas dengan senyum masam karena dia tahu kalau kedua temannya itu pasti semakin jarang ditemuinya.
“Maksudnya?”Sinta tak mengerti dan menoleh memberi kode minta penjelasan.
“Cukup..cukup…cukup…dijelaskan diluar saja ya?Kita makan siang sambil aku cerita”Asrya menggandeng masing-masing dari kedua tangan sahabatnya dan berjalan persis anak kelas TK atau SD.
Tanpa Babibu mereka keluar kewarung makan terdekat, memesan Mie ayam langganan mereka. Sambil mendengarkan Arsya becerita dari ujung pantat sampai ekor kuda.
“O…jadi ceritanya Begitu!”Lee mengangguk-anggukkan kepalanya.
“Pantas saja tadi ada desus aneh dari para karyawan dilantai 5 katanya mereka melihatmu bersama dengan Pak Presdir.Karena tidak biasanya pak presdir itu dekat dengan karyawan selain posisi managerial keatas. Tapi menurutku lebih baik diterima.Apalagi ini yang meminta Presdir”jelas Sinta panjang lebar"Pasti ada hal istimewa yang tidak kamu tahu!"
“Pantas saja mereka menatapku seperti mau membunuh. Tapi aku merasa ada sesuatu yang tak lazim.Baiklah masih ada waktu untuk aku memikirkannya.”Arsya menaikkan kedua tangannya memberi arti entahlah
Setelah puas berbincang dan mendengarkan celotehan masing-masing. Mereka kembali memasuki perkantoran itu. Dia menemui Receptionist.
“Haii…”Sapa Arsya dengan senyuman angel “Tadi ada yang mencariku”Tanyanya kepada si mbak receptionist yang memang belum dikenal olehnya itu.
“Belum”Jawabnya singkat, sambil melirik papan nama arsya .”Ada yang bisa saya bantu mbak?”
“OK aku minta kertas dan bolpoin ya!”Secepatnya kertas itu ditulisinya dengan alamatnya,”Ini nanti Kalau ada yang meminta alamatku tolong kamu beritahu yaa?Tadi saya sudah berjanji kepadanya.”Arsya menyerahkan sambil tersenyum lagi
“OO…Jadi ini mbak Arsya Nabila.Iya tadi beliau sudah menanyakan ,nanti saya sampaikan.”Sambil menatap arsya tajam dan aneh
“Ok.Thanks.”
Pukul 17.04 Arsya masih melaju dengan motor kesayangannya itu.Pikirannya sesekali menerawang membuncahkaan konsentrasi menyetir motornya. Kadang dia juga menikmati sumpeknya kendaraan yang terjebak macet.kadang dia juga harus kesal , pulang melewati gang-gang sempit jika tidak mau terjebak macet.Kadang lagi dia juga masih bisa menikmati sekelumit pemandangan indah alam ketika dia sudah mulai menapakkan roda motornya memasuki area Tempat tinggalnya.#Duh banyak kadangnya
Setelah Dia memarkir motornya, dan memasuki rumah tak beberapa lama ada mobil Fortuner hitam masuk kearea pekarang dirumah Arsya.Tapi Arsya tak begitu tahu.kemudian dia bergegas kekamar. Setelah merebahkan tubuhnya , diluar seperti terdengar suara ibunya sedang bercakap-cakap.tapi entahlah Arsya tidak peduli dan memasukkan headset ke telinganya lalu dicolokkan ke hapenya dan terdengar hentakan music. Matanya sedikit terpejam juga sepertinya agak lama dia mendengar music.Tiba-tiba ibunya masuk
“Ya ampun pantas saja Ibu panggil tidak dengar!”langsung Ibunya dengan gemas menyomot headset ditelinganya
“Hah Ibu mengagetkan saja,!”sambil membelalakkan matanya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding A Love
Teen FictionDisakiti dan dicampakkan. berubah jadi miskin dan setengah gila itulah kehidupan yang pernah dirasakan oleh Perempuan bernama Arsya Nabila Gunawan. Bagaimana dia menemukan cinta sejatinya?Apakah dia bisa lebih bahagia dengan kehidupannya?Siapa Lelak...