Saya masih terperangkap di masa lalu.
Saya masih terjerat kenang yang entah kapan kan menjadi usang.Ada luka yang belum siuman.
Ada rasa yang belum juga hilang.Kata seorang kawan "Lupakan saja luka itu, hilangkan rasa itu"
Kawanku benar.
Tapi apakah mudah untuk melakukan itu semua? Kau pikir mudah, hah?"Saya tidak akan pernah untuk melupakan luka ini, saya akan menyembuhkannya" ucapku.
Kau terdiam.Ingin rasanya kujelaskan.
Sebenarnya luka ini adalah bagian dari kenangan.
Dan saya sangat tidak ingin kehilangan kenangan.
Hidup ini butuh kenangan, kawan.
Kenangan itu tidak tercipta dari lamunan manusia dongo.
Setidaknya ada bahan untuk saya ceritakan kepada mereka tentang 'rasa'; bagian dari kenangan saya.Biarkan saya berlalu, kawan
Saya akan berupaya keras untuk menyembuhkan luka.
Saya tidak akan pernah melupakan luka. "Kenapa?" Katamu.
"Seperti ini, kita main logika saja. Kau punya luka, lalu kau lupakan. Apa yang akan terjadi? Apakah akan membaik? Tentu tidak bukan? Yang terjadi adalah kebalikannya, ia hanya akan memperparah kehidupanmu! Kamu harus menyembuhkannya!" Jawabku.
Kau terdiam.
"Jadi biarkan aku menyembuhkan lukaku, dengan caraku sendiri"Kau memelukku, berbisik "Selamat berjuang".
Lalu air mataku jatuh, di pundak seorang kawan.- Sepertiga malam terakhir
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Sad But It's True
PoetryMencintai mu sama seperti bermain hujan, awalnya aku senang tp kemudian aku sakit. -smthngjstlkeths Jgn pelit vote ya?