8

5.1K 662 29
                                    

"Ne~ (Name)-chan, apa kau sakit? Kau kelihatan pucat." Tanya cowok pendek bersurai jingga.

"BOGE!! HINATA BOGE!! Klo muka pucat itu berarti memang sakit tau!!" Kata cowok bersurai raven.

"APAAN SIH! NGGAK USAH TERIAK-TERIAK JUGA BAKAGEYAMA!!"

"Ah kalian sudahlah..." Ucap yachi melerai Hinata dan Kageyama.

"Muka pucat? Mati dong... Hahaha..."

"Tsukki..."

"Hm..."

"Elu garem lagi auto sepak intimu nanti!" Kata (name) menatap tajam Tsukishima. Tsukishima diem aja sambil tertawa. Tapi dalam hati sebenarnya dia udah takut setengah mati.

"Udah yah aku duluan dulu. Yachi kau bisa pulang sendiri kan?" kata (name) melihat yachi.

"Um! Bisa kok!" Jawab yachi.

"Yah sudah. Aku duluan." (Name) pergi meninggalkan mereka. Yachi hanya melihatnya dengan wajah murung.

"Ada apa yachi?" Tanya hinata.

"Aku hanya kepikiran (name)-chan. Sepertinya dia ada masalah.."

--------------

(Name) berjalan sendirian ke arah rumah. Hembusan nafasnya mengeluarkan buih Putih. Butiran putih yang turun dari langit menumpuk di jalanan aspal, atap rumah maupun pohon. Ketika hampir sampai, (name) melihat seseorang yang bersandar di pagar rumahnya.

'Eh, siapa itu?'

Orang itu sedang melihat layar hpnya. Klo dilihat rambutnya, dia memiliki rambut berwarna abu-abu putih. Iris mata (name) membesar ketika melihat orang tersebut.

"Kou-chan?"

"AH (NAME)-CHAN!!"

Ternyata orang itu adalah bokuto. Bokuto berlari menghampiri (name).

"Kou-chan, apa yang kau lakukan di sini?" tanya (name) yang sedikit menggigil karena merasa kedinginan.

"Aku tidak bisa menunggu sampai tanggal 1 Juli karena aku sudah sangat rindu padamu. Jadi yah aku kemari." Jelas bokuto. Di pipi (name) muncul sedikit rona merah.

"O.. Oh begitu yah..." Kata (name) sambil meniup tangannya agar merasa hangat.

"Kenapa? Kau dingin yah? Nih pakai sarung tanganku aja!"

Bokuto melepaskan sarung tangannya dan memakaikannya ke (name).

"Oh, maka-- UWAA!"

Bokuto menarik (name) dan menenggelamkannya dalam pelukkannya. (Name) mendorong pelan dengan maksud agar bokuto melepaskannya. Tapi bokuto malah mempererat pelukannya.

"Sudah lama yah aku tidak memeluk (name)-chan..." Ucap bokuto seraya berbisik di telinga (name). (Name) merasa sedikit geli karena hembusan nafas bokuto mengenai telinganya.

"Ko... Kou-chan! Lepaskan aku!"

"Nggak mau!"

"Lepasin nggak!"

"Nggak!"

"KOU-CHAN!!"

"Klo (name)-chan memaksaku lagi, berarti aku akan menciummu!"

(Name) jadi membatu, wajahnya sudah sedikit memerah karena mendengar bokuto akan menciumnya jika dia memaksa bokuto melepaskan pelukannya. Lalu (name) mendengar detak jantung yang cepat. Suara itu berasal dari dada bidang sebelah kiri bokuto.

Wajah (name) lebih memerah lagi ketika melihat wajah bokuto yang juga sudah memerah. Bokuto juga melihat ke arah (name). Mata mereka saling memandang. Dan bokuto mencium singkat bibir (name). Nafas (name) terasa tercekat setelah kejadian barusan di tambah dengan kalimat yang di ucapkan bokuto.

Love Of The Captains  [ Haikyuu!! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang