"Gue diputusin, dia ninggalin gue !!" menangis sesenggukan sambil memeluk cowok yang sudah di anggap sebagai tamengnya itu.
Cowok itu berdiri mematung, bingung harus ngelakuin apa. Dia memang mati kutu kalau membahas tentang sahabatnya ini
"Kok nyesek yaah" dengan volume suara yang sangat kecil hingga cewek yang memeluknya seperti mendengar hembusan nafas saja
"Tapi lo, nggak di apa-apain kan Ra?gue kan udah pernah bilang sama lo kalau dia tuh nggak baik buat lo. Dia tuh cuman mainin lo, tapi lo nggak pernah mau dengerin omongan gue" dengan tampang kesal dan volume suara yang agak ditinggikan namun tidak bermaksud membentak
"eem,gue nggak papa!! dit, lo mau kan anterin gue pulang?" memohon dengan wajah memelas
"Mana bisa gue tolak!!" dengan senyum manisnya
"tapi lo harus janji sama gue, abis gue anter lo nggak boleh nangis lagi, Janji?" Cewek itu hanya mengangguk pelan.
"Ok, lo tunggu disini gue ambil mobil dulu yaah!!" setengah berlari ke arah parkiran
***
" Lo mau singgah makan dulu nggak Ra? gue traktir deh" berusaha menghibur cewe yang duduk disamping kemudinya itu. "Jarang-jarang loh gue mau traktirin elo kayak gini , kebetulan ada cafe baru buka dideket sini. Sekalian singgah gue laper banget nih" sambil memegangi perutnya yang tak lapar.
"Lain kali aja deh, dit!. Gue lagi nggak napsu" menatap keluar kaca mobil.
"padahal gue lagi napsu banget " sambil cengengesan nggak jelas seketika dia saat merasa tak dihiraukan oleh orang yang ingin dihiburnya
Sesampainya didepan pagar besi bagai penjara itu milik yang punya rumah~
"Abis ini lo langsung istirahat aja, nggak usah mainin gadget dulu. sebelum itu cuci muka dulu biar mukanya nggak jerawatan terus sikat gigi biar mulut lo nggak bau, oh iyaa jangan lupa cuci kaki biar kaki lo nggak bau. Dan yang terpenting jangan lupa mandi Ra!!" sambil tersenyum memperlihatkan gigi putihnya "besok gue jemput" sambil berlalu mengendarai mobilnya pergi.
***
"Dimas, lo harus ngerasain apa yang dia rasain. Gue bersumpah bakal balas apa yang lo lakuin sama Dara!!" sambil mengepalkan tangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold my hand, stay with me
Ficção Adolescente~ "Dimas... Woyy dimaas ANJING!!! keluar lo nggak usah pake acara sembunyi lo . Gue tau lo ada didalam keluar bangsat" berteriak memanggil dengan emosi yang memuncak hingga ke ubun-ubun Orang yang berada dikedai kopi itu saling memandang kebingunga...
