4. Salah Alamat

15 0 0
                                    

Hari penghakiman akan datang ke setiap orang,
Dan hari ini gue siap jadi algojo yang bakal buat lo percaya kalo KARMA itu ada.
👊💢

~~

"Dimas bangsat lo tunggu disitu!! hari ini lo abis sama gue" seringai senyum devilnya muncul

Mobil Sport cowok itu melaju dengan kecepatan tinggi. Hari ini dengan nekatnya dia mendatangi Sma nusakambangan. Seakan tak peduli dengan hal itu yang ada di otaknya ialah hari ini Dimas akan habis ditangannya. Itu terlihat jelas dari raut wajahnya.

Sesampainya di depan gerbang sma nusakambangan. Suasana masih sepi karna jam yang belum masij menunjukkan pukul 07:00 WIB, tidak ada tanda-tanda keberadaan targetnya disekolah.

30 menit kemudian...

"Nih anjing kemana lagi, gue udah nunggu dari tadi Batang hidunya aja kagak nampak" sambil mengacak rambutnya "Eeh eehh... Numpang tanya dong lo ada liat Dimas nggak" menanyai siswa yang lewat dihadapannya

"Dimas? " terlihat kebingungan karna langsung disosor pertanyaan

"Iyaa Dimas" mengangguk membenarkan " Yang item, dekil, bau, tinggi kek tiang listrik, hidung mancung kek pinokio....." menjelaskan panjang lebar dengan nada sedikit menghina.

" maksudnya Dimas pacarnya ka dara yaah, primadona sma JayaBaya itu" dengan nada antusias menjelaskan

" Mantan wooyy udahh mantan.. Sampe segitunya si dara terkenal sampe sini" sedikit nyolot menjelaskan.
"Lo liat kagak? " memelototi siswa tersebut dengan nada mengintimidasi

" Eehh.. Anuu.. Itu itu di.. di" menjawab dengan nada terbata-bata

" Apaan sih dari tadi ditanya cuman Anu anu apaan yang nganu. Elo yaah masih pagi udah buat darah tinggi gue kumat" menarik kerah baju siswa tersebut

"Itu dimasnya lagi di warung Bi Eem di Pojokan jalan sana bang" menjawab dengan penuh ketakutan

"Dari tadi kek... " melepas cengkramannya lalu berusaha merapikan kembali kerah baju siswa tersebut

~

"Dimas... Woyy dimaas ANJING!!! keluar lo nggak usah pake acara sembunyi lo . Gue tau lo ada didalam keluar bangsat" berteriak memanggil dengan emosi yang memuncak hingga ke ubun-ubun

Orang yang berada dikedai kopi itu saling memandang kebingungan mengapa pagi hari sudah ada keributan yang terjadi disini. Salah satu pengunjung keluar untuk melihat keadaan.

"Eeh lo bocah ngapain pagi-pagi udah teriak-teriak nggak jelas didepan warung orang" sambil menunjuk dan melototin Adit dengan tajam

"Suruh keluar siih dimas, gue ada perlu" dengan nada yang masih emosi

"Maksud lo dimas siapa haa? Disini nggak ada yang namanya dimas. Elo bocah masih pagi mau ngajak ribut" menggulung pergelangan bajunya keatas. " Ini tuh tempat mangkalnya tukang ojek area Sini!!! Kalau lo mau cari anak sekolahan pergi sana kewarungnya Bi Eem disana mereka sering nongkrong. Pergi sana sebelum lo bonyok pulang" dengan nada membentak bermaksud mengusir

"Haaa.. Jadi bang maksudnya ini bukan warungnya bi Eem" menatap kebingungan

"Makanya baca tuh spanduk tulisannya apaan WARUNG MAMA IDHAM" sambil menunjuk spanduk yang ada disamping jalan itu

"Astaga bang, saya salah alamat kalau gitu" menutup wajahnya malu lalu berlari ke arah mobil. "Anjiing!! Kok gue sampe gagal fokus gini yaah.. Sampe acara salah alamat lagi untung kagak bonyok dikeroyokin Kang Gojek " mengelus dadanya merasa beruntung "Masa gue harus ngulang dialog siih-, "

~

Sesampainya di warung Bi Eem, cowok itu memperhatikan kesekitar untuk memastikan bahwa targetnya benar ada ditempat eksekusi. Dia tak ingin menanggung malu untuk kedua kalinya jika hal yang sama terulang lagi. Saat melihat dengan seksama matanya berhenti ke satu objek yaitu sebuah kendaraan. Seperti ia mengetahui betul bahwa itu kendaraan itu milik siapa.

"Wooyy bangsat !!!" menarik kerah baju targetnya dan menyeretnya keluar

BUUUK!!... BUUKK!!
Pukulan bertubi-tubi mendarat diwajah dan perut mantan kekasih dara itu

" Gue udah ngasih lampu hijau sama lo buat pacaran sama dara, tapi kenapa lo sakitin dia? Haa jawaab!! " menatap Dimas dengan tajam dengan kerah yang masih dipegangi oleh adit

"Gue udah bosan" tatapan serta senyuman penuh kemenangan seakan tidak menghiraukan wajahnya yang penuh dengan luka

"Apa lo bilang bosan? " seakan tidak percaya dengan omongan orang yang dipukulinya ini " Bosan itu wajar, lo aja yang LEMAH nggak bisa pertahanin. Lo pernah mikirin perasaan dara nggak, dia tuh sayang banget sama lo !! Lepassinn gueee" berusaha melepaskan cengkraman orang-orang yang berniat melerainya

" Paling nggak gue kali ini bisa ngalahin lo" sambil menunjuk wajah adit

" Lo bisa kalahin gue dari segala aspek, itu hak lo tapi kalau lo ngelibatin dara. Itu artinya lo cari mati " berbicara sambil berusaha tenang menahan emosinya

"Gue emang dari awal pengen berurusan sama lo, Lo lupa sama apa yang lo lakuin dulu ke gue?" Buuk!!!sambil melayangkan pukulan kewajah adit yang tak sempat dihindarinya "Gue rasa pukulan ini nggak seberapa buat lo, tapi lo ingat gue punya senjata yang bakal menghukum lo" menyunggingkan senyumnya lalu pergi meninggalkan adit sendirian diikuti oleh teman-temannya

"Apa yang dia maksud dengan senjata? " mengacak rambutnya frustasi "Aaargghh!! bibir gue berdarah" sambil menyeka darah dibibirnya "Daraaa!!! Astaga nggak lama lagi jam istirahat kudu cepat balik kesekolah niih.., jangan sampe dara satein gue gegara bolos" sambil menepuk jidatnya dan berlari masuk ke mobil menuju kesekolah.














Hold my hand, stay with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang