.
.
Yoongi melirik sekilas arloji bermerek yang melingkar di pergelangan tangannya, lantas menatap ke arah jendela kaca yang pasti keadaan di luar sana sudah gelap.
Sekarang pukul 9 malam. dan selarut ini dia masih berada di perusahaan. Meeting di luar kantor sungguh menguras otaknya. Seharusnya sekretaris Kang tadi menemaninya. Membantu segala urusan kecil sebagaimana tugas dari seorang sekretaris.
Namun karena jadwal mendadak tanpa perencanaan sebelumnya, Yoongi tidak menghubunginya. Waktu yang kelewat malam, menjadi alasannya juga dan akhirnya dia pergi sendirian. Tubuh dan pikirannya lelah. Sesampai di rumah nanti, dia berencana akan mandi air hangat lalu tidur.
Namun rencana hanyalah rencana. Mungkin tidak akan semulus hasilnya. Semua berawal saat dia baru datang di rumahnya. Mobil dia parkirkan di depan rumah, dan saat menginjakkan kaki ke dalam, dia sudah merasa curiga. Ini belum terlalu malam, tapi rumahnya terlihat sepi.
"Ajumma! Ajumma!" Teriakan keras membuat pembantunya datang dengan terburu-buru.
"Iya, Tuan?" Seorang wanita paruh baya mendatanginya dengan panik.
"Dimana Jenna?" Tanya Yoongi melihat setiap sisi rumah, lalu tatapannya berhenti di lantai 2.
Pembantunya memucat. Menunduk takut di depan tuannya."Maafkan saya, Tuan. Nyonya belum pulang."
Yoongi membuang nafas lelah. Semalam ini istrinya tidak ada di rumah saat dirinya pulang dari kantor. Sudah pasti Yoongi tahu ke mana istrinya itu pergi. Ingin marah pun percuma yang di depannya itu pembantunya, bukan istrinya."Di mana putraku?"
Dengan takut-takut pembantunya menjawab,"Tuan Jae Sung sudah tidur, Tuan."
Yoongi diam dan langsung saja naik tanpa mengatakan apapun lagi. Meninggalkan pembantunya yang masih berdiri kaku karena takut. Yoongi memanglah tipikal pria semacam itu. Dia pria yang jarang sekali berbicara panjang lebar. Malas memperpanjang masalah dan pria dingin yang sangat cuek dengan apapun kecuali dengan putranya, Min Jae sung.
Yoongi memperhentikan langkahnya, lalu memutar tubuhnya memandang pembantunya yang masih berdiri di tempat yang sama."Kau boleh pergi," titahnya.
"Anda sudah makan malam, Tuan? Saya akan segera menyiapkan makan malam kalau anda belum makan," Tanya pembantunya sebelum Yoongi meneruskan langkahnya untuk naik ke kamar Jae Sung.
"Aku sudah makan. Kau boleh istirahat sekarang," jawabnya lalu melanjutkan lagi menuju ke kamar Jae Sung.
Tanpa mengetuk, Yoongi masuk begitu saja ke dalam kamar Jae Sung setelah menengok ke dalam."Sung-ah...Kau sudah tidur?"
Yoongi membuka jas luarnya dan meletakkan begitu saja di tepi ranjang. Karena tak ada pergerakan dari putranya dia kembali memanggilnya pelan, mengusap surai hitamnya."Sung-ah...Kau sudah tidur? Appa sudah pulang."
Mendengar suara lirih Yoongi dari dekat, Jae Sung yang tadinya sudah tidur, perlahan membuka matanya."Appa?" ia bergerak gusar dan akhirnya terduduk sambil mengucek matanya."Appa baru datang? Apa ini sudah pagi?"
Mendengar pertanyaan polos dari putranya senyum Yoongi tertarik tipis. Dia kembali mengusap kepala Jae Sung dengan sayang, lalu mengecupnya."Appa Baru saja pulang. Bagaimana di sekolah hari ini? Apa menyenangkan seperti biasanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJANGNIM || BTS-Min Yoongi|| ✔
Romance🔞 WARNING!! Genre : Adult, smut, BDSM, romance, perselingkuhan. SAJANGNIM disini menceritakan tentang seorang CEO yang jatuh cinta pada wanita yang sudah bersuami, padahal dirinya sendiri adalah pria yang sudah mempunyai istri. Saat seorang wani...