.
.Aku berdiri di depan perusahaan besar dengan banyaknya lantai. Menjulang tinggi sampai mataku silau menatap bangunan yang hampir menutup kilau sinar matahari di pagi itu.
Aku tercengang. Masih membeku di tempat yang sama. Tidak menyadari jika mobil Jimin masih berada di sana. Dia masih melihat kelakuanku dengan ekspresi aneh dari dalam mobilnya.
"Kenapa?" tanyanya dari dalam mobil. Pun jendelanya masih terbuka lebar.
"Ah tidak apa-apa. Aku masuk dulu," pamitku memasukkan kepalaku ke jendela. Dia melepas sabuk pengamannya, menyempatkan diri menerima kecupan sekilasku di bibirnya yang tentunya membuatku candu. Dia hanya mengangguk dengan sedikit ulasan senyum lalu akhirnya pergi dari sana.
"Hah..."
Aku membuang nafas berat. Memandang bangunan tinggi menjulang di depanku ragu. Berusaha mencari ketenangan dan menghilangkan kegugupanku.
Ku langkahkan kakiku menuju ke dalam gedung bertuliskan Min Corporation. Seketika itu juga semua mata yang ada di sana memandangiku.
Oke. Baiklah. Aku tidak nyaman dengan tatapan ini. Kepercayaan diriku hilang saat menjadi pusat perhatian. Tipe introvert sepertiku pasti risih jika menjadi pusat perhatian orang lain. Apalagi selama ini aku bukanlah wanita yang pandai bergaul. Jadi pastilah kebanyakan orang lain menganggapku sombong. Padahal aku hanya sedikit pendiam dari kebanyakan orang lain.
Ku alihkan perhatianku ke meja resepsionis yang jaraknya tidak begitu jauh. Seorang wanita muda berparas cantik, bermata bulat dan berambut pendek menyambutku dengan senyuman.
"Ada yang bisa saya bantu, Nona?" sapanya sangat ramah padaku.
"Permisi. Saya Kang Hyerim. Sekretaris baru yang mulai bekerja hari ini."
Ekspresinya langsung berubah cerah."Nona Kang Hyerim, Anda sudah di tunggu Sajangnim di ruangannya. Mari saya antarkan," tawarnya begitu ramah. Aku mulai terbiasa dengannya dan aku tipe yang sangat menyukai wanita sepertinya.
Tentu saja aku tau kalau sikapnya hanyalah formalitas sebagai seorang resepsionis. Tapi sikap inilah yang membuatku merasa nyaman.
Dia beranjak dari duduknya, menyuruh seseorang untuk menggantikan tempatnya sebentar saja. Aku berjalan mengikutinya masuk ke dalam lift menuju lantai paling atas.
"Em...maaf, Nona?" Aku membuka percakapan saat suasana di dalam lift begitu sunyi.
"Iya?" tolehnya padaku dengan senyum yang tidak pernah luntur dari bibirnya.
"Boleh saya menanyakan sesuatu?"
"Tentu saja. Apa yang ingin anda ketahui?"
Dengan ragu aku bertanya,"Ini tentang CEO Min. Kalau boleh tau, Beliau seperti apa? Maksud saya sifatnya."
Mengorek sedikit informasi tentang atasanku bukanlah suatu kesalahan. Aku akan bekerja dengannya. Jadi aku harus tau orang seperti apa dia.
"Min Sajangnim?"
Aku mengangguk pelan. Dia hanya tertawa lirih sambil menutup bibirnya.
"Anda tidak perlu takut. Sajangnim memang terkesan dingin, tegas dan tidak banyak bicara. Namun bisa saya pastikan kalau beliau sangat baik."
Belum aku bertanya lagi, pintu lift tiba-tiba terbuka. Dia keluar dan aku masih mengikuti di belakangnya sambil sesekali mengedarkan pandanganku. Di lantai ini terlihat sangat sepi. Hanya ada tempat yang bertuliskan dapur dan toilet yang berada tak jauh dari sana. Juga satu ruangan besar yang kini berada di depanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJANGNIM || BTS-Min Yoongi|| ✔
Romansa🔞 WARNING!! Genre : Adult, smut, BDSM, romance, perselingkuhan. SAJANGNIM disini menceritakan tentang seorang CEO yang jatuh cinta pada wanita yang sudah bersuami, padahal dirinya sendiri adalah pria yang sudah mempunyai istri. Saat seorang wani...