cuacah

319 41 6
                                    

Hujan salju turun secara tiba tiba di siang hari tepat setelah jam pulang sekolah. Seharusnya memang selalu sedia alat pelindung di musim ini.

"Padahal tadi pagi cerah. Kenapa malah hujan begini?" Risau gadis cantik berkuncir ekor kuda. Sudah sewajarnya ia risau. Sekarang, di saat yang lain berjalan pulang dengan bentangan payung dan sepatu boot yang nyaman, gadis ini masih memaki hujan.

"Semoga ada yang berbaik hati memberi pinjam payung syukur kalo ada yg memberi tumpangan" sedikit berdoa dengan harapan dapat pulang tanpa kebasahan.

"Kan selalu seperti ini." Ujar seseorang secara tiba tiba tepat di belakang gadis tadi. Seorang pria yang seangkatan.

"Apanya guixian?"

"Lihat? Sudah hampir sepi disini. Dan kamu masih menatap hujan. Seolah kalau ditatap akan berhenti" oke. Sebenarnya guixian ini tidak ada maksud jahat. Namun selalu menyenangkan melihat sungminnya yang cantik mengkerutkan bibir dengan imut. Seperti sekarang 😊

"Kamu juga! Sana pergi bersama pacarmu! Tuh dibelakang kamu dia nungguin!" Kan, mudah sekali memancing amarahnya.

Guixian atau Kyuhyun memang menyadari ada gadis lain yang mengikutinya sejak ia melewati lorong kelas satu. Tapi mau bagaimana lagi. Ia kan sudah punya Sungmin yang cantik.

"Mana mungkin aku yang culun ini punya pacar lain chagi-ya" ujar Kyhyun perlahan maju dan menyampirkan helaian rambut sungmin yang tidak terikat kebelakang telinganya.

Memang benar kyuhyun ini cukup culun untuk umur remaja. Rambut ikalnya disisir rapih dengan kaca mata baca yang tidak pernah lepas di lingkungan sekolah.

"Lalu kenapa kamu tidak bawa payung dan sepatu boot?" Mencoba meluluhkan emosi gadisnya sedikit dengan berujar selembut mungkin. Bahkan kerutan di alisnya nampak jelas ditambah bibir masih mengerucut . Persis anak anak.

"Tadi pagi kan cerah"

"Memang cerah. Tapi sekarang cuacah bisa berubah."

"Kemarin juga cerah seharian"

Memang sulit menghadapi gadis bermental anak anak. Keras kepala dan menggemaskan.

"Kemarinnya lagi juga cerah sampai siang. Lalu aku harus menginap di rumahmu karena setelah kita kencan hujan salju turun deras. Membuat bajuku basah kan?"

dua hari yang lalu mereka memang kehujanan. Karena cerah sampai siang mereka memutuskan pergi tanpa alat pelindung.

"Arraseo.." Akhirnyaa menyerah juga. Kalau sudah berujar demikian dan menundukan wajah bersalah artinya Sungmin sudah luluh.

"Kajja kita pulang" seolah tidak terjadi apa apa kyuhyun merangkul sungmin. Kemudian membentangkan payungnya yang lebar.

'Dan ingatkan aku menaruh mantel payung dan sepatu boot di lokermu chagi-ya. Aku tahu ini bukan yang terakhir. Saranghae.'

cuacah - drabble - kyuminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang