Kafetaria di Konoha Hospital terlihat lebih ramai dari pada biasanya, banyak orang dari berbagai kalangan yang tengah berkunjung.
Tiga dokter wanita dengan khidmat menikmati makan siang mereka, tak ada yang berniat mengeluarkan suaranya mereka terlalu sibuk dengan makanannya. Bukan tiga lebih tepatnya dua orang yang sibuk makanannya, tapi tidak dengan dokter berambut pink ia sedari tadi sibuk dengan ponselnya.
Hembusan nafas kecewa keluar dari bibir pinknya, membuat kedua dokter yang bersamanya memandang bingung kearahnya.
" Ada apa?" Tanya Ino. Yamanaka Ino selaku sahabat dokter berambut pink itu, mereka bersahabat sejak senior high school.
Gelenggan kepala sebagai jawaban dari pertanyaan sahabatnya.
Ino memutar matanya bosan, jika sudah begini pasti karna si bungsu Uchiha itu." kenapa dengan Sasuke? Kalian bertengkar?" Tebak Ino dengan senyum yang aneh. Sakura menggeleng kembali membuat kerutan tampak didahi Ino. Ino menghentikan acara makanya dan memandang penuh kearah Sakura.
" Akhir-akhir ini Sasuke selalu saja sibuk. Baru saja aku mengajaknya makan malam bersama tapi ia menolak" ucap Sakura sendu.
Wanita yang sedari tadi diam menyimak tiba-tiba ia tersedak.
" uhuk...uhuk " Sakura dan Ino langsung mengalihkan atensi pada dokter berambut drakblue panjang.
Segera Sakura membantu mengambil air putih dan dia langsung meminum air itu sampai tandas." Kau tak apa-apa?" Tanya sakura, tangannya mengelus-elus punggung yang tertutupi rambut panjang temanya.
" a-aku tidak a-apa-apa. Maaf" ucap wanita itu terbata-bata.
" Syukurlah " Hela Sakura lega.
" Makanya makannya pelan-pelan Hinata, kan jadi tersedak." Nasihat Ino membuat Sakura dan Hinata tertawa geli. Hinata melirik Sakura dan Ino yang masih tertawa dari ujung matanya dengan tatapan yang sulit diartikan.
Hinata Hyuuga adalah teman baru Ino juga Sakura, Ia baru dipindah tugaskan ke Konoha dari tempat alasnya di Kiri kurang lebih hampir dua bulan lalu.
Krek.
Pintu kayu dengan kaca kecil panjang ditengah pintu terbuka. Menampilkan seorang dokter berambut pink, Sakura tersenyum ketika melihat pasiennya sedang sibuk dengan laptopnya.
Sakura berjalan pelan kearah pasiennya, sang pasien masih belum sadar dengan kehadiran Sakura. Onyxnya fokus kelayar laptop, jemari kekarnya sedari tadi menari-nari diatas keybord hitam.
Tak tahan Sakura dicuekin akhirnya ia berdehem. Sang pasien sedikit terkejut mendengar suara deheman dari samping.
" Aish... Sakura kau mengagetkanku" ucap sang pasien.
Sakura terkekeh geli melihat ekspresi pasiennya.
" sejak kapan kau disitu?" Onyxnya kembali mengarah kelayar laptop.
Sakura memilih duduk dikursi pinggir ranjang sang pasien " mungkin sekitar 10 menit yang lalu" Sakura melihat arlojinya.Sang pasien menghentikkan acara mengetik, onyxnya kembali melihat ke wanita disampingnya.
" Benarkah? Aku tak menyadarinya" ia kembali mengetik." Makanya jangan terlalu fokus dengan pekerjaanmu Itachi-nii. Ingat juga kesehatanmu" ucap Sakura berlagak ala seorang dokter yang tengah memarahi pasiennya.
Itachi tertawa melihat tingkah Sakura." Ada apa?" Sakura sedikit terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba Itachi,
Sakura menunduk memandang sepatu heelsnya. Itachi memang selalu mengerti situasi disekelilingnya." Apa Sasuke selalu sibuk? Akhir-akhir ini?" Tanya Sakura lirih. Itachi tersenyum tipis mendengar pertanyaan dari kekasih adiknya.
" Mungkin".
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart's
FanfictionEmerald memandang kosong lurus, tak ada ekspresi diwajah pucatnya ia lebih mirip seperti mayat hidup sekarang. Onyx yang biasanya lembut sekarang memandang sendu kearah gadis pujaanya. Rasa sesak mengeruak kerelung hatinya, ia lebih baik melihat wa...