WARNING : TYPO BERSERAKAN.
Sakura berhenti berlari, dadanya terasa sesak karena kehabisan nafas, Sakura membungkuk memegang kedua lututnya.
Ia mencoba mengatur nafasnya, emeradlnya terasa panas dadanya terasa sesak namun bukan rasa sesak seperti tadi melainkan rasa sesak yang baru Sakura rasakan.
Tes.
Emeraldnya melebar, Sakura memandang air yang baru saja menetes dari emeraldnya.
" Aku... me-menangis.." Gumam Sakura serak.
Semakin lama air itu semakin banyak terjun dari kelopak matanya, Sakura mengcengkram dadanya yang begitu terasa sesak.
Satu tangannya mencoba meraba tembok dibelakang, kakinya terasa seperti jelly sehingga ia harus bertumpu agar tidak terjatuh.
" Ja-jadi benar a-apa ya-yang aku takutkan selama ini?. Ti-tidak...tidak ini pasti salah. Iya pasti salah, ta-tapi.... ke-kenapa rasanya sesak sekali. A-aku pasti salah."
" Argh!!." Sakura menjambak rambutnya frustasi.
Ia mendongkak, menatap langit-langit gedung. Air itu terus keluar tidak mau berhenti. Sakura mengedipkan matanya berulang kali.
" Berhentilah bodoh. Kau membuatku terlihat menyedihkan. Berhenti bodoh." Runtuk Sakura.
Drt...drt...drt...drt..
Drt..drt...drt..drt..Sakura merogoh tas selempengnya, mencari ponsel pintarnya. Sakura melihat siapa yang menelfonnya dengan pandangan yang sedikit kabur Sakura masih bisa membaca nama dilayar ponselnya.
" Sasuke-kun..." Lirihnya.
Sakura menegakkan tubuhnya, ia menghela nafas dalam. Menyeka matanya dengan sedikit kasar.
" Moshi-moshi.." Jawab Sakura mengigit bibir dalamnya.
"..."
"Aku akan segera kesana..". Sakura langsung menutup telfonya, air itu kembali jatuh.
0
" Maaf membuatmu menunggu lama".
Sasuke berbalik, Sasuke langsung disambut dengan senyum manis Sakura. Tanpa sadar sudut bibir Sasuke terangakat melihat senyum diwajah ayu Sakura.
" Tak apa, ayo.." Ajak Sasuke, Sasuke sudah berjalan terlebih dahulu namun Sakura masih bergeming.
Emeraldnya menatap punggung Sasuke dengan tatapan yang sendu. Sakura segera mengeleng dan menyusul Sasuke.
0
Selama perjalanan Sakura dan Sasuke diliputi keheningan, Sakura yang sejak tadi diam memandang keluar jendela sedang Sasuke fokus pada jalan didepan.
Onyx itu sesekali melirik kearah Sakura lewat ekor matanya, Sasuke merasa ada yang berbeda dengan Sakura.
Sasuke meminggirkan mobilnya, Sakura yang merasa arah mobilnya kesamping mengerut bingung.
" Ada apa?" Tanya Sakura menoleh penuh kearah Sasuke.
Setelah memarkirkan mobilnya disamping jalan, Sasuke menatap Sakura intens.
Onyx dan emerald saling beradu. Emerald itu membulat ketika pipinya merasa ada sebuah sentuhan hangat disana.
Jemari Sasuke mengelus lembut pipi mulus Sakura " Kau kenapa? Kenapa dengan matamu? Kau menangis?" Tanya Sasuke bertubi-tubi.
Emerald Sakura masih memandang wajah lembut Sasuke, suaranya seakan hilang entah kemana. Rasa sesak kembali memasuki hatinya.
" Apa itu tatapan itu asli? Atau hanya kebohongan belaka?" Tanya iner Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart's
Fiksi PenggemarEmerald memandang kosong lurus, tak ada ekspresi diwajah pucatnya ia lebih mirip seperti mayat hidup sekarang. Onyx yang biasanya lembut sekarang memandang sendu kearah gadis pujaanya. Rasa sesak mengeruak kerelung hatinya, ia lebih baik melihat wa...