19

1.4K 38 1
                                    

"Apa Calon istri?" kata Risella

"Mi, Pi ini ada apa sih, kenapa mereka ada di rumah kita?" kata Jhidan

"Kami datang kesini khusus untuk melamar kamu, Jhidan" kata Helena

"Melamar aku" kata Jhidan bingung.

Risella pun berdiri dan segera memeluk Jhidan. Melihat hal itu membuat semua orang terkejut terutama Jhidan.

"Iya, Jhidan, aku mohon tolong kamu terima lamaran ini, aku sangat mencintai kamu" kata Risella

Sementara Keylia hanya bisa diam. Namun di hatinya dia merasa sesak yang luar biasa. Arzeta pun berusaha agar membuat Keylia tenang.

Jhidan pun melepaskan pelukkannya Risella dan memegang pundak Risella

"Maaf, Risel aku tidak akan pernah bisa menerima kamu" kata Jhidan

"Kenapa, Jhidan? Apa aku kurang cantik di mata kamu?" kata Risella

Jhidan pun tersenyum dan dia berjalan menghampiri Keylia. Di rangkulnya Keylia dengan sangat mesra.

"Karena gadis yang aku cintai hanyalah dia" kata Jhidan " Dia adalah pacar aku yang baru pulang dari Prancis , kami sudah menjalani hubungan selama 2 tahun dan baru saja aku sudah melamar dia untuk menjadi istri aku" lanjutnya

Risella pun melihat ke arah jari Keylia yang memakai cincin pemberian Jhidan.

"Itu, kan Cincin untuk aku? Kenapa kamu kasih sama dia?" kata Risella

"Cincin ini? Aku gak pernah kalau cincin inu akan aku kasih sama kamu?" kata Jhidan

Risella pun tidak dapat menahan emosinya lagi, dia pun segera menyerang Keylia. Wira dan Helena pun menahan Risella agar tidak menyerang Keylia, sementara Jhidan, Arzeta, dan Radika berusaha melindungi Keylia dari amukkan Risella

"DASAR LOE, GADIS MURAHAN, LOE UDAH REBUT CALON SUAMI GUE" Teriak Risella Emosi

Mendengar Perkataan kasar Risella, membuat Jhidan Ikut emosi. Sementara Keylia menangis di pelukkan Arzeta.

"JAGA YA OMONGAN LOE, KEYLIA ITU ADALAH GADIS YANG BAIK DAN DIA ADALAH GADIS YANG SANGAT GUE CINTAI" kata Jhidan Emosi

"Sudah ya Jhidan kamu tenang dulu kata Radika

"Bagaimana aku bisa tenang, Pi dia sudah menghina Calon istri aku" kata Jhidan

"Memang apa bagusnya dia, cantik gak, penampilan yang seperti ini kamu sangat bela-belain, kelihatan seperti orang miskin" kata Helena.

Mendengar Perkataan Helena, membuat Arzeta juga terpancing emosinya.

"SUDAH CUKUP" kata Arzeta " Dia memang tidak cantik seperti putri kalian, tapi dia memiliki hati yang sangat cantik dan lembut, dia memang miskin tapi sifatnya sangat rendah hati, tidak seperti kalian yang suka sombong dan pamer kekayaan kepada orang lain"lanjutnya

"Dan dia juga tidak memandang Jhidan dari Harta kekayaan kami tapi, dia tulus mencintai Jhidan dengan sepenuh hatinya" kata Radika

Mendengar perkataan Radika membuat Helena dan Wira menjadi bungkam seketika.

"Ayo, sayang kita pergi dari sini" kata Helena

"Aku gak mau, Mom Jhidan itu Calon suami aku dan dia harus menikahi aku" kata Risella

"Kamu tidak lihat tadi, mereka sudah menolak kamu bahkan mereka membandingkan kamu dengan gadis itu" kata Helena

"Ayo, Risel pulang" kata Wira

Mereka pun segera keluar dari rumah Jhidan dengan perasaan yang marah.

Keylia pun terduduk shock melihat kejadian tadi.

Long Distance Relationship (LDR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang