Last Day .7.

304 24 2
                                    

"Yang aku cintai, Oh Nari.

Aku nggak tau kenapa aku nulis ini. Tapi yang pasti, aku nulis ini buat jaga-jaga jika seandainya aku pergi untuk selamanya. Jadi sebelum pergi, aku harus nulis ini buat kamu.

Nari, kamu tau perasaan aku dari dulu sama kamu gimana. Nggak akan pernah berubah, Ri, aku tetep sayang sama kamu sampai kapanpun.

Sebelumnya aku minta maaf kalo aku harus pergi, aku bahkan belum nepatin janji ke kamu buat ngajak kamu jalan-jalan liburan berdua. Maaf ya, aku sibuk terus dan belum ada waktu buat kamu.

Ri, aku beli kalung buat kamu. Dan aku usahain buat ngasih langsung ke kamu dan masangin di leher kamu. Aku yakin kamu pasti suka.

Tapi kalo sebelum aku ngasih itu aku pergi, semuanya aku titipin sama Changsub dan Chorong ya, mereka adalah adik-adik terbaikku.

Oh Nari, aku amat sangat cinta sama kamu. Sepeninggalan aku, tolong jangan pernah sedih karna aku. Aku nggak mau kamu nangis, aku mau kamu bahagia, kamu senyum karna itu bikin kamu makin cantik, Ri.
Aku pengen pergi dengan tenang, kamu jangan sedih ya, aku di sini bakalan terus melihat kamu dari kejauhan dan berdoa yang terbaik buat kamu.

Nari, terima kasih untuk menjadi gadis terbaik yang pernah aku kenal dan aku cintai. Kamu akan terus ada di hatiku, bahagia terus ya, Sayangku...

Yang mencintaimu,
Seo Eunkwang."

***

Kini Changsub, Chorong, dan Nari tengah berdiri pada sebuah kotak yang berisi abu kremasi dari jasad Eunkwang. Tersimpan manis di dalam guci berwarna cream, dengan senyum manis Seo Eunkwang di sisi guci tersebut. Nari meletakkan setangkai bunga mawar putih di sebelah foto Eunkwang. Air matanya tak bisa berhenti mengalir di pipinya.

Harapan yang ia bawa dari Busan hilang sudah. Hatinya hancur begitu melihat lemari kaca tersebut.
Ia tak ingin percaya dengan apa yang ada di hadapannya saat ini.

Menyesal, itulah yang Nari rasakan saat ini. Seandainya ia menahan Eunkwang untuk kembali ke Seoul, dia tidak akan kehilangan Eunkwang seperti ini. Seandainya Nari ikut dengan Eunkwang ke Seoul waktu itu dan menyetir mobil untuk Eunkwang, mungkin Eunkwang bisa beristirahat.

"Maafin aku, Kwang..."

Hanya itu yang bisa Nari ucapkan saat ini. Gadis itu terus menangis tanpa henti. Chorong menopang Nari sambil air mata juga menetes perlahan di pipinya, begitupun Changsub.

Mereka sama-sama kehilangan sosok Eunkwang. Sosok yang selama ini menjadi 'malaikat' dalam hidup mereka, bahkan di saat sudah tiada pun, Eunkwang tetap menjadi malaikat.

Kini, Nari mau tidak mau harus menerima kenyataan ini. Merelakan orang yang kita cintai pergi untuk selamanya adalah hal terberat bagi siapapun, tak terkecuali Oh Nari. Perpisahan yang menyakitkan dan penyesalan mendalam yang Nari rasakan saat kehilangan Eunkwang. Namun, ia berharap akan bertemu dengan Eunkwang di kehidupan selanjutnya dan menjadi sepasang manusia yang paling bahagia, karena cintanya pada Eunkwang tidak akan pernah hilang...
.
.
.
.
.
.
.
.
#END

LAST DAY [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang