PART 9: Rio kenapa?

201 30 115
                                    

Happy reading guys 😊

~~lo itu moodbooster nya gue~~

Hidan dan Azka sudah sampai didepan warung sederhana di tempat biasa mereka nongkrong. Mereka memang berandalan tapi mereka bukan lah berandalan yang suka menghambur-hamburkan uang untuk nongkrong di kafe mahal atau membeli makanan import seperti kebanyakan orang lainnya. Mereka lebih memilih kedai sederhana dengan makanan sederhan tetapi mengenyangkan.

Saat mereka sampai didepan warung tersebut, mereka langsung disambut heboh oleh kegilaan Gilang.

"Bang Hidan ku sampe, yeaaay, akhhhhhhhh...... Cayaanggg kuuuuhhh, " teriak Gilang.

Gilang berlari ke arah Hidan yang baru saja turun dari motor besar nya, saat akan memeluk Hidan, Azka langsung menoyor kepala Gilang kuat, yang membuat gerakan Gilang terhenti.

"Jijik gue ama lo, najis tau gak, " cibir Azka.

"Sirik aja lo, " ucap Gilang mengerucutkan bibir nya. Gilang pun berjalan kembali ke tempat duduk nya dengan menghentakkan kaki nya seperti anak kecil yang tidak dibelikan balon oleh ibunya.

Hidan dan Azka terkekeh melihat tingkah konyolGilang. Mereka pun berjalan memasuki warung dan melihat Gilang dengan muka cemberut dan Rio yang sibuk memainkan ponsel nya.

"Sibuk amat lo, yo? " ucap Hidan. Rio pun mengalihkan pandangannya.

"Ehhh, lo berdua udah nyampe, " ucap Rio menghampiri Azka dan Hidan lalu bertoa ala cowok.

"Itu curut keriput kalian apaain sampe sampe mukanya kaya bagong habis lahiran? " tanya Rio menatap Hidan dan Azka yang duduk di depannya dengan wajah bingung.

"Gue ga keriput, " ucap Gilang tambah mengerucutkan bibir nya.

"Emang nya wajah bagong habis lahiran kaya gimana? Lo pernah lihat ya? " tanya Azka ngaco.

"Ada tuh lo lihat aja mukanya si Gilang, pasti mirip," ucap Rio yang membuat Gilang tambah cemberut. Mereka pun tertawa melihat tingkah Gilang kecuali Gilang tentunya yang masih memasang wajah cemberut.

"Tadi gue lupa beliin balon buat dia, " ucap Hidan dengan masih sisa-sisa tawanya.

"Ish... Ga gue ga ada minta balon," ucap Gilang sebel karena di bully habis-habisan oleh teman-temannya.

"Cup... Cup... Cup.... Gilang jangan ngambek dong, sekarang karena lo di ejek-ejekin ama nih dua curut, khusus malam ini lo gue traktir, " ucap Hidan berusaha membujuk Gilang.

Gilang yang mendengar kata traktir itu pun langsung mengalihkan pandangannya dan menatap Hidan dengan mata berbinar.

"Beneran?"

"Iya,"

"serius?"

"iya,"

"Lo ga becanda kan?"

"iya, sekali lagi lo nanya gue timpuk lo ama motor gue, " ucap Hidan dengan wajah garang nya sementara Gilang nyengir tanpa dosa.

"Yeaaaay gue di traktir, kalian gak," ucap Gilan dan menjulurkan lidah nya ke arah Azka dan Rio.

"Dan, lo gak adil kita juga mau ditraktir," ucap Azka dengan puppy eyes nya yang membuat Hidan bergidik.

"Wajah lo menjijikan, yaudah sono sekalian lo pada gue traktir," ucap Hidan.

"Yeaaaay kita ditraktir juga," ucap Azka dan Rio dan menjulurkan lidah nya mengejek Gilang, sementara Gilang hanya memandabg mereka dengan wajah kesal.

"Mang, Gilang mau nasi garong porsi gede satu ama es teteh manis anget," teriak Gilang kepada mang Asep pemilik warung.

"Nasi garong apaan ya?" ucap mang Asep bingung dengan pesanan Gilang.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang