PART 22: Masih Deg-Degan

35 4 36
                                    

Happy reading guys🤩🤩🤩

Jangan Lupa vote kritik & sarannya

Jangan Lupa vote kritik & sarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☘☘☘

~~~Jantung aku nggak aman kalau dekat-dekat sama kamu. Apa aku harus menjauh? Tapi kalau jauh akunya malah rindu~~~  

Hidan dan Asyilla hampir sampai didepan kelas, saat akan memasuki pintu kelas seseorang menabrak bahu Asyilla dengan sangat keras.

lalu

Bughhhh

"Akhhhh, sakit anjir," umpat orang tersebut karena dirinya jatuh terjerembab kelantai yang keras. Sementara teman kelas yang lain tertawa keras karena melihat seseorang terjatuh. Sangat manusiawi kalau seseorang tertawa melihat orang lain terkena musibah. *HAHAHAHAHA

Hidan membelalakkan matanya khawatir "Lo nggak papa Syill?" tanya Hidan membolak-balikkan tubuh Asyilla dan menatap geram orang yang dengan sengaja menabrak Asyilla.

"Nggak papa kok. Cuman bahu gue agak nyeri," Ringis Asyilla mengusap pelan bahunya yang kena tabrak tadi.

"Gimana gak sakit, dianya nabrak gak ada akhlak. Kena karma langsung kan lo," ejek Hidan.

Iya, yang menabrak Asyilla barusan adalah Mutiara. Entah setan apa yang merasuki Mutiara karena dengan sengaja menabrak bahu Asyilla dengan keras. Untung Hidan dengan sigap menangkap tubuh Asyilla, sehingga yang terjatuh bukan Asyilla malah Mutiara.

"Yang jatuh gue, yang lo khawatirin malah Asyilla," ketus Mutiara menatap tidak suka Asyilla.

"Emang lo siapa gue? pacar gue bukan, emak gue juga kagak," balas Hidan.

"Lagian lo ngapain sih kekelas gue cuman mau nyelakain Asyilla, balik sono kehabitat lo," sambung Hidan. Asyilla hanya diam mendengar ocehan Hidan. Bukan karena gak mau melawan, Asyilla hanya membiarkan Hidan untuk mengambil perannya untuk saat ini.

Saat Hidan sibuk menceramahi Karina, gerombolan teman Hidan dan Asyilla plus Stefan memasuki kelas.

"Mutiara, lo ngapain nemplok kayak tokek dilantai sini. Bukannya lo kelas sebelah ya?" tanya gilang bingung.

"Dia tadi nabrak Asyilla, tapi malah dia yang jatuh," balas Hidan acuh.

"Eh tapi lo nggak papa kan Syill, nggak ada yang sakitkan habis ditabrak sama ular keket" tanya Clara khawatir tapi masih diselingi dengan ke absurdannya.

"Gue nggak papa kok. Kasihan dia noh duduk dilantai udah kayak duyung terdapampar," Kata Asyilla melihat Mutiara prihatin.

"Nggak usah sok prihatin deh lo, lo seneng kan liat gue jatuh," bentak Mutiara lalu berusaha untuk berdiri.

'Seneng lah. Siapa suruh jahatin gue,'  batin Asyilla karena kalau Asyilla mengatakan langsung pasti Mutiara akan langsung mencakarnya disini.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang