BAGIAN 2

84 10 2
                                    

"Mati gw" ara langsung berdiri ingin pergi tapi dicegah oleh putri

"Tanggung jawab lo"

Cowok itu datang ke meja ara melihat wajah ara dan teman teman ara
"Siapa yang ngelempar es krim ini" ucapnya saksama

"Ara" tunjuk mereka berdua

"Etdah bukan gw putri tadi juga ngelempar masa gw doang" perkataanya memang benar salah putri tidak memberikan eskrim itu jadinya kan kena nh cowok.
Cowok itu menatap tajam muka ara.

"Sekarang kamu ikut saya ke kantor"

"Apa!" teriak ara

"Gamau gw kan gasalah masa disuruh ke kantor putri aja kok enggak. pilih kasih banget jadi orang ketua osis gilaa!" ucapnya dengan hidung kempas kempis.

"Ikut atau nama lo gw kasih dibuku hitam" 'etdah nh orang masa cuma gitu doang dimasukin buku hitam ohyah gw lupa dia kan anak kepala sekolah gini amat yah hidup gw'

Ara pun menghela napas kasar dan mengikuti rafael Hadrian cowok tinggi semampai jago olahraga dibidang manapun ketua osis dan ketua kelas dikelasnya disukai banyak cewek tapi hanya satu yang ga disukai cewek mulut pedasnya apalagi dia selalu marah marah. 

Ara hanya mengeram saat dia melewati lapangan untuk kekantor banyak cewek cewek yang berteriak nama nh cowok
Apalagi namanya juga disebut untuk dikata katai.
Ara menatap mereka dengan mata mengibarkan bendera perang mereka yang gatau apa maksud ara tetap menatap mata ara.
Ara yang tadinya badmood sekarang moodnya naik karena ada mangsa untuk diajak perang
"Mata lo woy mau gw colok yah" ara menyeringai orang yang tadi menatap ara terkejut saat akan meninggalkan ara, ara mencegahnya dan memegang kerah baju cewek itu.

"Nama lo rosa kan oke rosa gw tunggu lo di gudang belakang sekolah" senyumnya.

Rafa yang tadi sudah sampai di kantor menghentikan aktifitasnya saat dibelakangnya tidak ada ara
'Cih tu anak kemana'

Ara datang dengan jalan yang seperti bak raja
"Sorry ada yang gw selesain tadi"

"Lo gangguin adik kelas lagi" ucapnya menatap ara dalam.

"Enak aja gw ga ganggu adek kelas cuman mereka doang yah ganggu gw"

"Lo udah besar ra berhenti gangguin adik kelas"

"Lo juga udah besar raf berhenti juga marah marah lo tu cuma ketua osis lo kira gw takut sama lo" ucap ara skakmat.  Rafa menatap kesal cewek di hadapannya ini cewek yang selalu bertingkah seenaknya apalagi tidak pernah memakai rok yang hanya di pakai cuma celana kebesarannya dan baju yang dilipat.

"Lo sekolah apa mau jadi preman"

"Mau jadi barbie dong"

"Muke lo aja kayak monyet disamain sama barbie jangan ngarep terlalu tinggi  yah ara nanti jatuh itu gaenak" ara langsung meninju perut rafa
Untung saja dikantor sepi tak ada guru. Rafa terlihat kesakitan
"Rasain loh bisa bisanya ngadepin gw" ara yang masih menatap rafa yang masih kesakitan mulai khawatir.

"Dih masa gw tinju aja langsung sakitan cemen amat" tapi masih saja rafa memegang perutnya

"Gw laper bego tiba tiba lo nyerang diperut kan gw kena asma" ara terpelongo dan langsung bangkit mengangkat rafa.

"Woy lo apa apaan sih ngangkat tu yang bener jangan kayak barang. Jadi cewek kok kayak preman"

"Lepasin ga" rafa meronta tapi tetap saja ara dengan pendiriannya dan rafa terlihat kesal.

Dikantin yang sedang ramai ramainya lagi guru guru juga ada disitu melihat ara dan rafa yang lagi akur mereka tersenyum ada yang terpelongo.

"Nh makan apa mau gw suapin" ucap ara yang membuat rafa terpelongo

"Ga"

"Gw suapin yah kan lo lagi sakit"

"Kan perut gw yang sakit bukan tangan"

"Ini tuh gw lagi baik tumben tumben kan lo lagi disuapin cewek cantik kayak gw" ara mengedipkan matanya dan membuat rafa ingin muntah.
Rafa hanya menuruti saja perkataan ara. Ara menyendokkan makanan itu kemulut rafa, rafa langsung tersedak makanan

"Lo gila yah mau bunuh gw dendam amat lo"

"Dih maaf nh minum minum"
Yang dikantin melihatnya dengan saksama.

"sini biar gw aja" datang cewek berambut pirang duduk disebelah ara, ara melihat itu hanya mengintimidasi muka cewek itu.

"Yaudah gw mau kekelas dulu yah" saat dia pergi tangannya dicegah rafa.

"Enak aja lo mau kabur nama lo belum gw catet"

"Kan tinggal dicatet sendiri apa susahnya. Bodo banget sih jadi ketua osis"
cewek itu menyuapkan makanan kemulut rafa tapi ditolaknya.

"Gw mau disuapin sama ara" cewek itu terpelongo ara yang tadi menoleh kesana kemari mendengar itu menatap tajam rafa.

"Lo tadi bilang ga mau mati pas gw suapin kok sekarang minta suapin" tiba tiba kakinya ditijak oleh rafa ara kesakitan dan menatap mata rafa tajam. Rafa memberi isyarat untuk ara memberikannya makan.
Ara hanya bersabar dan menyuapkannya makanan itu
Cewek yang tadinya terpesona dengan rafa tiba tiba pergi  dengan kesal.

'Cih jijik gw tuh makan' batinnya mengambil 2 cabe ditutupi oleh nasi.
Rafa yang mengigit makanannya hikmat tiba tiba kepedasan.

"Lo mau bunuh gw yah" menatap tajam ara. Ara yang bersiap siap ancang untuk kabur saat rafa meminum airnya melihat ara yang sudah kabur duluan.

"Woyy awas lo yah" teriaknya.

Jangan lupa vomen gaeess😍

Bad girl rusuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang