BAGIAN 7

54 8 0
                                    

"Ngapa dah muka lo macem ga teurus gitu" ara menyenderkan badannya dengan tangan yang dilipat didada. Ia menatap tak suka orang-orang yang lewat dikelasnya.

"Ini gara-gara sih rafa kampret. ngeselin banget awas aja kalo ketemu gw bejek bejek!"

Putri menatap bingung pada ara.
"Emangnya kenapa?"

"Ah tau ah pusing mau beli es krim dulu" ara melenggang pergi meninggalkan mereka yang masih beradu argumen.

"Tuh anak kenapa dah? Kalo pusing harusnya minum obat ini malah makan es krim."

"Untung bukan anak gw" jawab Putri yang sedang memegang perutnya.

"Yang bilang itu anak lo siapa? Gaada yang bener semua temen gw dah" lisa pun ikut menyusul ara dikantin dan meninggalkan Putri yang sedang berpikir keras. Kayak bisa berpikir aja nih si Putri.

"Ada yang salah kah?" ia mengedikkan bahunya dan ikut kekantin. Tapi saat akan benar-benar sampai ia dikagetkan oleh kenzo yang menarik rambutnya. Ia terlonjak kaget karena kenzo yang datang tiba-tiba.

"Aduhh sakit tau"

Kenzo membungkuk kebawah karena badannya yang tinggi ataukah badan Putri yang memang pendek sampai tingginya hanya diketek kenzo.

"Lo siapa yah?" Putri memang selalu pelupa dengan orang-orang baru sampai-sampai orang tak betah karena kepolosannya. Ada juga yang mengatakan kalau Putri hanya sok sokan polos dibaliknya pasti seperti setan. Tapi itu hanya pemikiran dari mereka belum tentu yang dikatakan mereka benar. Jangan sampai kamu mendengarkan dan percaya kepada orang yang mengatakan keburukkan dengan cerita yang tidak benar. 

"Gw kenzo" Kenzo tersenyum manis menatap wajah Putri. Putri menatap datar tak ada senyuman diwajahnya yang ada hanya tatapan bingung.

"Udah yah mau kekantin dulu" baru saja Putri akan melangkah tangannya ditarik oleh kenzo untuk mengikutinya. Putri hanya diam dan pasrah saat tangannya ditarik oleh orang asing.

Mereka sampai diparkiran sekolah pikiran putri bertambah bingung. Kenapa orang asing ini membawanya ke parkiran sekolah?

"Ini ngapain sih?"

"Ikut gw"

"Kemana?"

Kenzo menggengam tangan putri. Putri yang melihat itu tambah dibuat binggung. Tau sendiri otaknya tak sampai kalau berpikir.

"Jalan-jalan"

"Loh ini kan masih disekolah"

"Kita bolos"

"Loh kok bolos? sayang dong orang tua susah nyari uang kalau sekolahnya gabener."

Kenzo menghela napas kasar lelah juga beradu mulut dengan cewek didepannya ini.

Disisi lain dua orang cewek sedang mencari keberadaan temannya. Ia sudah mencari dipenjuru sekolah hingga laci kelas tapi keberadaan temannya itu entah berada dimana.

"Ada yang liat putri gak" teriaknya nyaring.

"Etdah sakit kuping gw nyet! gausah teriak-teriak" ara tak memedulikan ocehan lisa ia tetap menambahkan suaranya.

"Woyy liat putri gak" lisa berdecak ia pun juga berteriak seperti ara.

"Putri dimana kamuu" ara menempeleng kepala lisa. Lisa berdecak tak senang.

"apa salah dan dosa ku sayang."

"Gausah teriak didepan kuping gw juga kali"

"Lah salah sendiri didepan"

Bad girl rusuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang