1.Terlambat

289 12 0
                                    

Lonceng bel sekolah mulai berbunyi. Tampak beberapa siswa berlarian menuju kelasnya masing masing. Tetapi,tidak ada tanda tanda datangnya gadis cantik itu. Apakah dia terlambat? Atau dia tidak masuk?

Dengan lari tergopoh gopoh menuju kelasnya. X MIPA 5,kelas yang begitu ia cintai. Namun,langkahnya terhenti karena kondisi kelas sudah hening dan hanya ada suara guru kiler itu. Benar sekali,dia terlambat 15 menit dari jam masuk sekolah.

Jujur,terlihat wajah panik dari gadis itu. Takut,namun apa daya? Dia tetap melangkahkan kaki maju demi cita citanya itu.

Tok tok tok

Dia memberanikan diri untuk mengetuk pintu kelasnya. Terdengar kata "masuk" yang terucap dari teman sekelasnya. Dan pada akhirnya dia memasuki kelas.

"Khesya kenapa terlambat?" Tanya guru yang terkenal kilernya sampai ujung dunia pun tahu itu. Yang terkenal sangar,bak reog ponorogo. Yang terkenal galak,bak anjing tetangga samping rumah.

Khesya masih memasang muka datarnya,melamun. "Kenapa terlambat khesya? Kamu itu budek apa sok budek?" Bentak Bu Mini.

"Ehm...Jalan macet bu" jawabnya dengan kikuk.

"Ahh,kamu bohong pasti,alasanmu itu terlalu klasik dan mainstream" Kelaknya.



Khesya POV

Entah kenapa hari ini aku sangatlah sial. Gegara nonton piala dunia antara Inggris vs Panama membuatku terlambat bangun.

Baru pertama kali ini aku dihukum berdiri dengan sikap hormat di bawah tiang bendera selama pelajaran Bu Mini berakhir. Ya,sekitaran 2 jam lah.

Jujur sekali,aku harus menahan malu. Banyak siswa yang menertawaiku. Dengan perut yang lapar,toh tadi aku terlambat jadi tidak sempat untuk sarapan. Badanku mulai lemas,tapi aku harus menahannya.

2 jam telah berakhir. Akhirnya aku bisa kembali memasuki kelasku.banyak sekali pasang mata yang melihatku dengan lirikan sinis. Apa salahku?
"Tadi kenapa kamu terlambat?" Tanya Fero ketua kelas X MIPA 5.

Fero Laksana Putra,Temen satu kelasku. Sekaligus ketua kelas. Dia adalah idaman kakak kelas di sekolahku. Memang ku akui dia ganteng juga manis. Tetapi,aku tidak tertarik olehnya. Bukan masalah itu juga, tetapi aku tidak ingin berpacaran.

Skippp..Jangan bahas Fero.

"Kepo" Jawabku singkat.

"Ya elah,dasar lu"

Tak ku hiraukan kata Fero itu. Banyak juga yang membenci diriku. Namun,itu bukan urusanku. Suka silahkan,benci juga silahkan. Itu semua urusan Allah. Biarlah Allah yang membalasnya.

Banyak yang bilang "kalo gak pinter aja,aku ogah temenan sama dia. Sama orang aja cueknya minta ampun" memang nyesek kalo dengernya. Namun sayang,mereka hanya berani bilang dibelakang bukan didepan. Seperti pepatah,Selalu nusuk dari belakang.

"Key,kenapa bengong sih?" Tanya  Ara.

Ara, Naura syakira Rachman adalah teman terbaik,bukan teman tetapi sahabat dunia akhirat. Hanya dia lah yang mengerti segala sesuatu tentang diriku.

Dia adalah segalanya bagiku,orang yang sabar akan tingkah laku ku,sifatku. Dia memiliki sifat yang berbanding terbalik denganku,dia supel,pandai bergaul,dan juga cerewetnya minta ampun. No problem I like.

"Tuh kan,Key! Kamu bengong lagi" tambahnya.

"Gegara piala dunia"

"Itu karena lo terlambat?"

"Hm"

"Gila lo ya"

"Iya" Hanya jawaban 'iya' yang ku berikan. Aku malas sekali untuk berbicara. Badan ini rasanya pegel banget,mungkin karena dihukum tadi.

Author POV

Teng teng

Bel berbunyi,saatnya istirahat. Semua siswa berhamburan menuju kantin sekolah. Tetapi tidak dengan Khesya,dia masih tidur di bangku kelas.
"Kagak ke kantin lo?" Tanya Fero

"Gak" Jawabnya singkat.

"Busett,dingin amat lo jadi cewek?"

"Hmm"

"Iya deh" kata Fero. Namun,Fero tidak pergi melainkan duduk dibangku Ara samping Khesya.

"Kenapa lo disini?" Tanya Key.

"Gw cuma nemenin lo disini,kasihan gak ada temennya" Serius.

"Pergi aja"

Khesya tampak membalikan badannya sambil mencari sesuatu di dalam tasnya. Roti,hanya itulah makanan pengganjal lapar yang dibawanya tadi pagi.

Perutnya memang tak bisa dibohongi lagi,karena harus menahan rasa lapar sedari tadi. Key membuka bungkus roti itu perlahan.

"Lo belum makan key?" Tanya Fero

"Belum"

"Pantesan gw tadi denger suara perut"

"Ngaco"

***

Suasana sekolah mulai sepi. Tampak gadis cantik itu berdiri mematung di depan gerbang sekolah. Ia berdiri sambil mendengarkan lagu shape of you,Ed sheeran.

Hampir 15 menit gadis itu menunggu. Dengan posisi awal berdiri kini berubah duduk di samping pos satpam sekolahnya. Tak lama kemudian berhentilah minibus berwarna putih itu di depannya.

"Lama banget" Ucapnya ketus.

"Maap non,tadi ada kecelakaan. Jadi macet" Kata pak Haris,sopir dirumahnya.

"Hm" Sungguh cuek sekalikan dia.

Perjalanan menuju rumah sangatlah membosankan. Bagaimana tidak? Jalanan yang macet,asap kendaraan yang begitu hitam pekat,ditambah lagi heningnya suasana mobil. Bukan berarti cewek dingin suka dengan suasana yang dingin juga.

Akhirnya yang ditunggu datang juga. Rumah lantai dua yang berwarna putih bersih ditambah lagi taman serta gazebo yang ada di depan rumah itu memberikan kesan tersendiri. Sederhana namun memberi kesan mewah.

Membuat siapa saja yang ada disini merasa nyaman. Ditambah lagi pekarangan di belakang rumah itu. Banyak sekali bunga bunga bermekaran,bunga yang dominan berwarna merah muda dan putih itu.

Keseharian Khesya hanyalah membaca buku di gazebo belakang rumahnya. Nyaman sungguh nyaman. Belajar dengan suasana yang tenang dan disuguhkannya bunga bunga yang bermekaran memang membuat orang betah.

"Mbak,ayo makan dulu yuk" Ajak Hilda.

"Bentaran" Kelaknya.

"Belajar apasih mbak?"

"Biologi"

Lalu,Hilda pun pergi meninggalkan Khesya seorang diri. Memang jika menghadapi Khesya harus mempunyai kesabaran yang ekstra karena kecuekannya itu.

Hallo,author comeback! Judulnya ini diganti ya? Iya,dulu sweet promise,diganti menjadi Playboy vs Ice Girl. Jangan lupa vote and comment ya! Biar author semangat nulisnya🤗

Playboy Vs Ice GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang