Mahesa POV
Sungguh senang bukan main. Kemarin, gue mengantarkan sang bidadari yang turun dari surga pulang. Walaupun wataknya yang bikin semua kaum adam dan hawa jengkel. Bagaimana tidak? Karena sifatnya yang dingin.
Dan perlu kalian ketahui gue adalah most wanted yang ada di sma ini. Siapa yang tak kenal dengan gue? Laki laki keren,tampan,cool,dan pintar. Gue juga idaman banyak cewek. Sampai sampai gue pernah pacaran dengan 3 cewek sekaligus. Banyak yang bilang gue bad boy,playboy,dan boyo.
"Mahesa" Teriak cewek yang ada di depan kantin.
"Hai" Sapa gue sambil mengedipkan sebelah mata.
"Babang ganteng banget" Ucapnya.
Gue cukup tersenyum sambil menunjukan deretan gigi putih gue. Senyum yang membuat siapa saja meleleh.Gue terus berjalan menyusuri koridor kelas 10. Kelas X MIPA 5 adalah tujuan gue.
"Hai" Sapa gue kepada Key.Dia tidak menjawab. Ia fokus kepada buku tebalnya. Untung gue sabar menghadapi wataknya itu.
"Ih Mahesa,kenapa kesini?" Teriak ciwi ciwi yang ada dikelas key."Ngapelin kamu" Gombal gue.
"Aduh...kantin yuk,temenin gw makan. Please" Ajak salah satu cewek yang genit. Dia langsung menggandeng tangan kiri gue.
Gue pergi kekantin bersama putri,teman key. Sebenarnya cuma mau ngapelin key,eh malah dia yang nyantol. Tapi tidak masalah,dia juga lumayan cantik lah.
Di kantin banyak sekali pasang mata yang melihat gue dan Putri. Apakah mereka mengira kalo gue pacaran dengannya? Maybe.
"Mahesa,kok kamu diem aja sih?" Tanya putri."Gak mood " Jawab gue.
Jujur,gue gak tahan lama lama bersama Putri. Yang gue inginkan saat ini,cuma bertemu dengan Key. Entah kenapa gue selalu ngebet pengen ketemu dengannya. Padahal banyak sekali cewek yang mendekati gue,tapi hasilnya nihil semua sifatnya centil,ganjen,murahan pastinya. Berbeda dengan key,yang berbanding terbalik dengan semua itu.
"Put,udahan ya. Gw cabut dulu ke kelas"
"Iya hati hati ganteng" Jawabnya.
Gue berlalu meninggalkan Putri seorang diri. Tujuan gue kali ini tidak ke kelas. Namun,ke kelas Khesya,gadis dingin yang kusukai saat ini.
"Hey" Sapa gue.
"Hm" Jawabnya sambil mengangkat sebelah alisnya yang mengisyaratkan kata 'ada apa?'
"Kamu lagi apa?" Aku kamu?
"Liat ndiri" Jawabnya dingin. Sungguh emosi sekali aku dengan sifatnya. Pengen gue tonjok,eh no dia wanita. Dan wanita butuh kasih sayang,bukan kekerasan.
"Gw cabut" Ujar gue sambil meninggalkannya.
Liat aja,gw bakal luluhkan hatimu - batinku.Author POV
Dengan wajah yang kesal Mahesa keluar dari pintu kelas X MIPA 5. Kelas cewek dingin itu. Mahesa berjalan cepat yang menimbulkan sepatunya itu berdecit. Dia berjalan menuju kelasnya.
"Bro,lo kenapa? Wajah ditekuk begitu?" Tanya Raditya Arsenio Sambara. Teman sekelas Mahesa Satria Prawira."Gw nih lagi kesel sama tuh cewek. Sok jual mahal amat" Jawabnya sambil memukul meja.
"Siapa sih?"
"Tuh,cewek kelas 10. Aneh,tapi cantik. Serius deh,gw gak bohong"
"Iya deh gw percaya"
Pelajaran sudah dimulai. Nampak Mahesa masih melamun memikirkan gadis dingin yang dijumpainya itu. Betapa cintanya dia kepadanya. Tapi,yang dipertanyakan apakah dia bisa mempertahankan cintanya? Secara dia mudah bosan dengan wanita?
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Vs Ice Girl
Teen FictionLebih baik memendam daripada menyuarakan. Namun,ternyata memendam sendiri lebih sakit dan membuatnya jatuh lebih dalam. Apalagi,melihatnya bahagia dengan yang lain. Suatu kebohongan besar jika aku turut berbahagia melihatmu dengan yang baru.