bag 2

991 48 1
                                    

Part 2

    " cinta itu memang rumit sehingga sangat membingungkan dan kadang perasaan menjadi sebuah ambigu "

Saat membuka matanya Ragini sudah tak mendapati Laks disampingnya. Rasanya ini masih terlalu pagi, apa Laks akan kekantor sepagi ini?

Ragini mulai merapikan tempat tidurnya.

" kau akan kekantor sepagi ini?" Tanya Ragini saat dia melihat Laks keluar dari kamar mandi sembari memasang dasinya.

" akan ada pertemuan penting " Laks tak menatap Ragini saat bicara, ia sibuk memakai dasi menatap cermin.

" aku ingin minta maaf " Ragini menghampiri Laks dan mulai mengambil alih untuk memasangkan dasinya.

" untuk apa?" Laks kini menatap Ragini dngan lekat.

" semalam...."

" lupakan saja!" Sebelum Ragini menyelesaikan ucapannya Laks langsung menyela.

Laks lalu meninggalkan kamar saat Ragini selesai memakaikan dasinya.

Ragini menatap Laks hingga punggungnya mulai tidak terlihat.

           🔇🔇🔇🔇

Semua orang kini berada dimeja makan untuk sarapan.
Sebagai menantu baru dirumah ini Ragini yg harus memasak dan menghidangkan makanan dipiring semua orang. Ini tidak rumit serumit perasaannya karna dirumahnya dulu ia jugalah yg membantu ibunya memasak dan menyiapkan makanan.

" ini hadiah untuk kalian "  Raj, ayah mertua Ragini memberikan sebuah kertas persegi kepada Ragini.

Ragini lalu menerimanya, matanya menatap Geet yg sedang menaruh paratha dipiring Maan.

Geet membalasnya dg senyuman, mengiyakan Ragini untuk menerima hadiah itu.

" tiket ke Singapura Ayah?" Tanya Ragini, matanya mengarah pada Laks yg sedang menyantap makanannya.

" iya, itu hadiah bulan madu untuk kalian. Dan segera buatkan aku cucu " ucap Raj sembari tertawa kecil, meninggalkan kegelisahan dihati Ragini.

" baiklah semuanya aku berangkat dulu, " Laks menyudahi makannya, minum lalu ia beranjak pergi.

" tunggu Laks! Aku akan berangkat bersamammu. Lihat lah dia malu saat kita membicarakan tentang bulan madunya. Aku tahu sebenarnya dia senang. Mulai sekarang aku akan memintanya untuk tidak terlalu bekerja dg keras dan dia akan lebih banyak menghabiskan waktu dg adik ipar " Maan mengambil selembar roti lalu pergi menyusul Laks, menoleh Ragini dengan senyuman.

" lihatlah dia ibu! Sifatnya masih sama . Dia selalu saja mengerjai adiknya " cakap Geet kepada ibu mertuabya sambil tersenyum kearah Ragini.

" semua orang bahagia disini. Mereka berharap banyak padaku.lalu bagaimana aku bisa memberikan apa yg mereka minta padaku " batin Ragini

" kau kenapa Ragini? Bersiaplah!! " cakap Radha, ibunya Laks

" baiklah ibu" Ragini meninggalkan meja makan dan pergi kekamarnya.

           🔇🔇🔇🔇🔇🔇🔇

" kita bisa membuat alasan untuk tidak pergi kesana "

Pesan singkat dari Lakshya mampu membuat air mata Ragini lolos sempurna.

" mengapa kau begitu sangat baik Lakshya. Jangan membuatku merasa bersalah karna telah menyakitimu "

Ragini menaruh kembali ponselnya. Kini matanya terpancing pada map biru yg berada dimeja.

" apa ini berkas penting? Laks tadi bilang jika akan ada meeting penting hari ini. Aku akan menelfonnya saja "

Ragini kembali mengambil ponselnya dan menelfon Laks.

" kau tdk perlu khawatir, kita tidak akan pergi kesana jika kau tdk mau " jawaban Laks membuat Ragini semakin merasa tidak enak.

" ehhmm. Sebenarnya kau meninggalkan map biru dimeja. Apa ini berkas penting? "

" aku tidak sengaja meninggalkannya tadi "

" baiklah aku akan membawakannya kekantor "

" tidak usah, aku hampir sampai dirumah. Meetinya diundur satu jam lagi "

" baiklah hati hati "

Tuttt.......

##bersambung

Ayolah jgn cman komen NEXT itu paling buat males lanjut tau!!

Info!!
✂dont coppy my story
🔕jangan jadi silent readers
📣ntar kalau sepi komen maaf aja kalau harus dibungkus!! (Termasuk banyak yg komen NEXT dari pd KOMWELL )

Author : ilminurkhoirunnisa

my perfect husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang