bag 4

779 41 2
                                        

Part 4

" kau sudah pulang " Ragini yg tadinya fokus pada bukunya kini menatap Laks yg baru saja datang.

Ragini berdiri mendekat pada Laks dan membantunya melepaskan jasnya.

" kau cepat mandi saja aku akan membawa makananmu kesini " Ragini kemudian pergi meninggalkan Laks.

" wanita itu memang sulit dimengerti. Terkadang bersikap aneh " Laks hanya geleng2 kepala lalu ia masuk kedalam kamar mandi.

           🔇🔇🔇🔇🔇🔇

Ragini sampai dikamar dengan membawa nampan makanan, namun sepertinya Laks belum selesai mandi. Jadi Ragini pikir jika dia akan meneruskan membaca bukunya tadi sementara menunggu Laks.

Lapp...

Lampu tiba tiba mati seketika, karna panik Ragini melempar bukunya begitu saja.

Keringat dingin mengalir dari dahinya dan dia sangat ketakutan.

" Laks Laks.!! Lampunya mati. Kau baik baik saja?" Ragini menggedor gedor pintu kamar mandi, sebenarnya ia sangat berharap Laks akan keluar karna ia sangat ketakutan.

Namun untuk meminta itu Ragini sangat gugup. Tangannya tak berhenti mengusap keringatnya dan nafasnya tak beraturan saking takutnya.

" aku baik baik saja, mungkin ada masalah dgn lampunya . Kau diam disitu saja jangan kemana mana atau kau akan menabrak sesuatu ..."

Belum sampai menuntaskan kalimatnya dan pyarr....

Ragini menyenggol.sebuah vas bunga.

" Laks jika kau sudah selesai kumohon keluarlah !! Aku takut "
Ragini kembali mengetuk pintu kamar mandi.

" baiklah " jawab Laks, ia hanya mengikat handuk dibawah pinggangnya sedangkan busa dikepalanya masih belum  bersih total.

Laks lalu membuka pintunya dan bugg....

Ragini langsung memeluk Laks, hal ini sontak membuat Laks terkejut.

" ada apa Ragini?" Tanya Laks

" aku takut kegelapan "

" tidak usah takut sebentar lagi lampunya menyala " Laks mengambil wajah Ragini dan membingkai nya dg kedua tangannya.

Walau remang remang didalam kegelapan Ragini bisa melihat wajah Laks, yg begitu sabar dan pengertian.

Lap...

Lampu kembali menyala

" lampunya sudah menyala " cakap Laks membuyarkan tatapan Ragini untuknya.

" kau belum selesai mandi, baiklah kau teruskan saja" Ragini melihat busa masih tersisa dikepala Laks.

" aku sudah selesai " Laks pergi kedepan cermin dan mengeringkan rambutnya.

" selesai? Lihat masih ada busa dirambutmu "

" mana?"

" itu " Ragini mengambil handuk dari tangan Laks dan menyapukan busa dirambut Laks.

Ragini meninggalkan senyuman pada Laks lalu pergi.

          🔇🔇🔇🔇🔇🔇

" kau sudah siapkan?" Tanya Geet

" apa nya yg siap kakak ipar? " Tanya Ragini balik

" bulan madu " bisik Geet

" aku sampai lupa untuk membicarakan ini dg Laks " batin Ragini.

" oh iya kak. Aku akan bicara dg Laks dulu " ucap Ragini lalu kembali kekamarnya .

            🔇🔇🔇🔇🔇

Ragini melihat Laks sedang fokus dg laptopnya, ia merasa tdk enak jika harus mengganggunya.

" Laks sebebarnya aku ingin mengatakan tentang hal tadi pagi "

Jari jari Laks berhenti mengetik sesuatu.

" Kita sudah mengatakan ini kan? Kalau kau tdk ingin pergi maka tidak papa. Aku akan bicara dg ayah " Laks mnutup laptopnya dan meraih tiket yg tergeletak diatas meja itu lalu membuangnya ketempat sampah.

Ragini sempat tak percaya Laks membuangnya begitu saja.

" kita akhiri saja obrolan tentang ini. Ini sudah malam tidurlah!!" Laks membaringkan diri keranjang.

" Laks !! Apa kau tidak marah. Aku bukan istri yg baik kan..."

Laks bangkit dan menutup bibir Ragini dg telunjuk jarinya.

" aku tahu Ragini. Aku tidak bisa memaksamu. Buatlah dirimu nyaman "

" kau sangat baik sehingga aku merasa sangat buruk " Ragini mulai menitihkan air matanya.

" jangan menangis aku akan merasa sangat bersalah. Aku sudah berjanji pd ibumu kau akan bahagia disini " Laks menghapus air mata Ragini, walau nyatanya saat ini ia juga menahan air matanya sendiri.

" maaf. Jika aku tidak mencintaimu. Maaf jika aku belum bisa memberikan semua hakmu padaku. Maaf karna telah mengikatmu dalam hubungan ini...maaf..."

Laks langsung memeluk Ragini, agar tidak banyak kata maaf yg diucapkan Ragini lagi dan itu membuat hati Laks terluka.

Laks memang sudah tahu jika Ragini mencintai orang lain, walau ia tidak tahu siapa dia. Tapi sangat jelas jika Ragini selalu mengharapkan kehadirannya. Meski sebagai seorang suami ia terluka hatinya karna istrinya mencintai orang lain Laks tidak pernah memaksakan kehendaknnya pada Ragini.

Sebagai seorang istri Laks sangat menghormatinya. Walau tah istrimu mengeluhkan nama orang lain saat bersandar dipelukanmu.

" aku senang kau membagi masalahmu padaku "

Ragini benar benar beruntung, walau tahu dia mencintai orang lain Laks tidak marah dan malah mendukungnya.

" aku tidak tahu apa yg kulakukan salah atau benar " Ragini membenamkan kepalanya kepelukan Laks.

Laks mengusap ubun ubun Ragini pelan lalu membaringkannya. Setelah mengetahui jika Ragini sudah tertidur Laks menyelimutinya lalu ia pergi kebalkon kamar.

Dari tempatnya berdiri saat ini Laks terus menatap Ragini, tirai itu berhembus kencang saat angin meniupnya.

Mata Laks mulai berkaca kaca, tangannya mencengkram  tembok menunjukan jika hatinya benar benar hancur.saat mendengar kebenaran tentang Ragini.

Cinta bertepuk sebelah tangan, aku rasa tdk ada yg menginginkannya.

##bersambung

Ayolah jgn cman komen NEXT itu paling buat males lanjut tau!!

Info!!
✂dont coppy my story
🔕jangan jadi silent readers
📣ntar kalau sepi komen maaf aja kalau harus dibungkus!! (Termasuk banyak yg komen NEXT dari pd KOMWELL )

Author : ilminurkhoirunnisa

my perfect husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang