VIII. Nge-date [LeoN, HyukBin, RaKen]

331 49 20
                                    

" Bukan berarti appa tidak suka padamu, Daeguni.. "

Taekwoon meneguk minuman botolnya yang baru saja ia beli di vendor machine.

" Bukannya aku tidak mau bertemu dengan appa-mu lagi. Tapi ku rasa apapun yang ku jawab dia tidak akan menyetujuinya. Waktu itu sudah ku bilang kan padamu, 'Hakyeonnie sudah ku bilang ini bukan ide yang bagus.' Kau seakan-akan mendorongku masuk ke kandang harimau," Taekwoon mengecap bibirnya dan memutar tutup botal minumannya. " Aku rasa appa-mu memang tidak suka padaku,"

" Kalaupun dia membencimu, setidaknya harimau itu adalah calon mertuamu! ", Hakyeon berjalan lebih cepat meninggalkan Taekwoon. Taekwoon berkacak pinggang dan menghela nafasnya, ia memalingkan wajah ke arah lain.

" Kalaupun dia membencimu setidaknya harimau itu adalah calon mertuamu," Taekwoon meniru gaya bicara Hakyeon. " Memangnya siapa yang mau punya calon mertua seperti itu? Kalau bukan karena puterinya aku sudah membuang bapak-bapak itu ke pantai Jeju," Taekwoon berhenti bermonolog dan menyadari Hakyeon sudah melangkah jauh. " SAYANG! TUNGGU AKU! ", Taekwoon bergumam," Kenapa dia meninggalkan calon suaminya? ", lalu mengejar Hakyeon.

***


Sanghyuk menghampiri Hongbin yang duduk di perpustakaan, dengan setumpuk buku di kanan kirinya, Hongbin tampak sangat fokus pada komputer yang menjadi fasilitas gratis untuk digunakan murid-murid disekolah.

" Sanghyuk, aku sudah mempersiapkan proposal untuk mengunjungi pabrik marshmellow yang akan menjadi tempat pelatihan kerja kita selama libur musim panas," Hongbin membuka lembar demi lembar proposal yang telah dirancangnya. " Menurutmu apa kita akan diterima disana? ". Sanghyuk mengusap-ngusap dagunya.

" Mmm.. entahlah. Menurutku mengajukan permohonan di instansi yang tidak ada orang dalamnya sangat sulit. Apakau kau.. tidak berniat ganti instansi saja? "

" Aku juga berpikir begitu, tapi waktu kita tidak banyak lagi," Hongbin mencebikkan bibirnya, membuat Sanghyuk bersenandung dalam hati-ingin sekali mencubit hoobae-nya yang cantik itu dengan gemas.

" Noona, aku bisa minta pada appa-ku untuk mengizinkan kita melakukan pelatihan kerja dikantornya,"

" Tapi kantor appa-mu itu perusahaan developer, tidak ada yang bisa di teliti,"

Sanghyuk tidak membantah dan tidak mengiyakan, Hongbin tidak tahu saja kalau bisnis ayah Sanghyuk bukan hanya perusahaan developer. Setidaknya Sanghyuk ingin membuat Hongbin jatuh cinta padanya karena dirinya, bukan latar belakang keluarganya.

Sayangnya, Hongbin tidak peka. Sanghyuk sering memberikan perhatian pada Hongbin, menatap Hongbin dengan tatapan penuh cinta dan senyum yang mempesona. Tapi, yang didapatkan Sanghyuk adalah nol besar, karena Hongbin hanya mengganggapnya seperti hoobae-nya saja.

" Eu.. Noona, apa malam minggu ini kau punya waktu? "

" Kenapa? "

" Aku ingin mengajak jalan-jalan,"

" Ah.. maksudmu kencan ya? ", Hongbin menebak. Sanghyuk memalingkan wajah dan menyipitkan matanya. Ia mengecap bibirnya dengan pandangan menerawang.

" Sebenarnya aku tidak mau menyebutnya kencan. Tapi kalau kau mau jadi pacarku, maka aku akan menyetujuinya,". Hongbin mencebikkan bibirnya.

" Sanghyuk.. aku kan sudah bilang aku tidak bisa pacaran. Appa melarangku dan menyuruhku untuk belajar yang benar dulu," Hongbin membereskan buku-buku yang diambilnya dan mengembalikan ke rak, diikuti Sanghyuk. " Kau tahu, Jaehwan dan Hakyeon eonnie saja masih sembunyi-sembunyi. Setiap kali pacar mereka datang mereka selalu bilang laki-laki itu hanya teman mereka,"

💏THE UKES WHO WANT TO GET MARRIED🎎[VIXX]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang