^22^

1.1K 82 3
                                    

"Saha? Sih dhia?

"Iya! Daniel tadi nembak gue!" ceplos dhia yg sedang memerhatikan mingyu dan daniel sejak tadi.

"Ha? Sejak kapan gue nembak lo?!" ucap daniel tidak suka.

"El, uda lah lu sama dhia aja" kata mingyu sambil menyenggol lengan daniel.

"Sori sori aje sih ya, dhia bukan tipe gue" ucap daniel dingin lalu duduk dibangkunya.

"Emang siapa sih yang lu tembak sebenernya?" tanya mingyu penasaran.

"Ade kelas, kelas 10 ipa 3" jawab daniel.

"Lah depan dong"

"Iye depan"

"Wah gila sih, salut gue sama lu. eh btw gue juga ada yang gue suka dikelas itu" kata mingyu.

"Saha?"

"Namanyaaaaaaaa......."

"Riela?"

"Hmm   bukan"

'syukurlah' -daniel.

"Terus siapa dong?"

"Temennya sih reila"

"Riela anjir bukan reila!" koreksi daniel sambil menoyor kepala mingyu.

"Astaga kepala cogan ditoyor!" panik mingyu.

"Alay lo kutil"

"Astaga cogan cogan gini dibilangnya kutil"

"Bicod anjir"

"Bacod woi bukan bicod"

"Gue maunya bicod, gimana dog?"

"Anjir gue dikatain dog, yaudahlah terserah lu"

Akhirnya mingu mengalah diberdebatan itu.

"Siapa si cewe yang lu suka? Ara?" tebak daniel.

"Iya ara" jawab mingyu malu malu babi, eh kucing maksudnya.

"Ara mah cocoknya sama pak ceye"

"Iih apaan sih, cocoknya sama gue juga"

"Ara juga demennya ama pak ceye bukan ama lu"

"Lu tau dari mana ara demennya sama pak ceye?"

"Tau dari otak gue! Np?"

"Anjir lu ngomong aja disingkat"

"Bd amt, sk sk gw"

"Anjir sa ae lo kutil"

"Lo yang kutil anjir!"

"WOY! BISA DIEM GA??" teriak hyunbin.

"Tuh kan lu sih bicod" kata daniel pelan pelan.

"Bacod anjir bukan bicod" koreksi mingyu.

"Dah ah diem lo bicod!" kata daniel malas lalu duduk dibangkuny.

Menurut daniel setelah beberapa abad belajar, bel tanda isturahat pun berbunyi sangat jelas dikuping daniel.

Daniel keluar kelas lalu menunggu riel keluar kelasnya.

"Riel!" panggil daniel saat meliat riel keluar dari kelasnya.

Riel yg melihat daniel langsung lari ntah mengarah kemana, dan daniel hanya mengejarnya saja.

"Riel lo kenapa lari!?" ucpa daniel teriak.

Riel tetap lari sampai atap sekolah.

"Huuh! Daniel masi ngejar gw ga ya?" ucap riel pelan.

Bugh!

Badan riel dipeluk oleh daniel dari belakang.

"Lu kenapa lari?" ucap daniel lirih.

"Iih apaan sih? Lepasin iih!" ucap riel sambil berusaha melepaskan pelukan daniel tapi hasilnya nihil.

"Gue ga mau kehilangan lu..."

"Yaudah iya, tapi lepasin!"

"Iya gue lepasin" kata daniel sambil ngelepasin pelukannya.

Riel sangat lelah karna lari, dan akhirnya riel duduk dilantai.

"Lu kenapa hmm?" tanya daniel sambil jongkok dan mengelus pipi riel.

"Ngga, gue ga papa, cuma cape aja"

"Nah kan cape, makanya jangan lari larian"

"Hmm"

"Hmm doang?"

"Iya"

"Yaudah"

"Iya"

"Lu kenapa sih?"

"Cape dibilang"

"Yaudah istirahat"

"Ini gue lagi dudukan, brarti gue lagi istirahat"

"Yaudah iya terserah kamu la"

"Iya lah terserah aku"

"Aku cape la,ngejarin kamu"

"Sama gue juga cape"

"Mau bolos ga?"

"Gila lu"

"Ih ngga gila"

"Ga mau ah, sekul aja gue mah"

"Yah la, sekali sekali kan"

"Tetep aja ngga mau"

"Yaudah deh"

"Niel!"

"Apa la?"

"Pengen pulang"

"Yaudah ayo pulang aja"

"Ngga mau nanti diomelin mamah"

"Mamah kamu kan baik la"

"Iya baik, baik sama anak orang, sama aku mah biasa aja"

"Lah kok gitu?"

"Ga tau tuh, tyduck jelas"

"Tidaknya biasa aja kali, ga usah gitu juga mulutnya. cium nih"

"Cium nih" kata riel sambil monyongin mulut.

"Sini"

"Ngga ngga" kata riel nutup mulutny.

"Yah, sini dong yang." kata daniel sambil narik tangan riel yg nutupin mulutnya.

"Ngga iih" kesal riel.

Daniel hanya tertawa terbahak bahak.

"Idih malah ketawa lagi"kata riel jutek.

"Lagian kamunya lucu"

"Luc-

*cup*

'gue ga gila kan?!'-daniel.

'gue ga mimpi nih?!'-riela.

"Enak ga la?"

"Ngga! Ngga!!!"

"Ngga salah lagi?!

"Apaan si iih


kang danielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang