kenalkan namaku Elfin, umurku sekarang 21 tahun, katanya umur segini itu umur berondong gurih atau berondong manis (jagung kali ya). aku disini ingin berbagi cerita tentang perubahan terbesar dalam hidup ku, semoga kalian suka dan semoga membekas di hati.
Sekitar 3 bulan yg lalu kedua orang tuaku sah bercerai. ini disebabkan karena ibuku yg sudah tidak sanggup hidup "susah" dengan ayahku dan aku. menurutku ekonomi kami bisa dibilang cukup bahkan kami bisa menabung dan merenovasi rumah meski tidak megah. tapi ibuku yang matre itu tidak tahan bila tinggal di rumah yg katanya seperti gubuk (gubuk kok lantainya porselin dan di bangun dengan semen). sebenarnya aku juga bersyukur dengan perceraian ini, wanita itu bukan ibu kandungku, dia wanita jalang yang matre, aku sangat marah ketika ayah mengatakan kalau ia akan menikah lagi dan sempat membuat ayahku kesusahan karena aku pernah ngambek sampai 3 bulan tidak melakukan kewajiban, bahkan itu membuat ayahku hampir di pecat oleh bank di minggu pertama ia berkerja, ambekan adalan ku adalah tidak mau makan bersama, entah itu aku makan dulu atau memang tidak makan sama sekali. (untuk lebih jelasnya di cerita ku pengalaman di pasar) ibu kandungku udah meninggal semenjak aku SD kelas 3 karena penyakit, namun di balik semua petaka itu ada yang membuat ku senang yaitu sekarang aku yg "melayani" ayahku. nama ayahku Kwan, tinggi sekitar 170 cm dan berat 70 kg-an, dia bekerja sebagai sekuriti di sebuah bank terkenal sudah setahun lebih. orangnya baik, penyayang, sabar dan yg paling aku suka adalah badannya yg kekar berotot setelah masuk berkerja sebagai petugas keamanan di bank mewah tersebut. di bank itu diwajibkan bagi petugas keamanannya untuk mempunyai badan kuat. ayahku 4 kali seminggu datang ke gym, semuanya gratis karena dibiayai oleh bank, termasuk suplemen dan lain lain. aku di tugaskan ayah untuk mengatur pola makan dan suplemen nya ayah nge- gym. Kontras dengan ayahku yang berotot kekar, aku cendrung gempal dan semok, perut ku tidak sixpack tapi juga tidak membuncit seperti orang hamil. hari ini aku harus belanja bahan makanan untuk makan siang, sebenarnya ada cerita lain ketika aku berbelanja di pasar namun akan ku ceritakan lain kali saja. aku sudah lulus sekolah saat ayah dan ibu cerai. Berkat semangat dari ayah ku aku dapat berjuang melewati ujian Nasional yang mengerikan itu, namun aku di perintahkan untuk tidak kuliah maupun berkerja karena ayah bilang lebih baik aku di rumah dan mengurusi rumah. ayah hari ini pulang siang, tak seperti biasanya yang pulang malam, sukur saja hari ini aku bergerak lebih awal alhasil masakan pun sudah selesai. ayah juga sudah pulang ke rumah, selesai ganti baju ayah segera makan bersama denganku. saat ayah keluar dari kamar, mataku tak berkedip karena ayah hanya memakai kaos singlet tipis dan boxer Yang sudah banyak lubang nya, iya meski ayah sudah masuk ke golongan kelas menengah, ia tetap berdandan layaknya kuli seperti dulu. walaupun di meja makan itu tidak ada lilin dan bunga mawar, aura romantis mengelilingi kami. ayah yg melihatku dengan senyuman pria macho membuatku ngaceng dan tidak bisa konsentrasi makan. selesai makan aku membersihkan meja makan, sedangkan ayah duduk di sofa dan menonton tv. aku tau ayah ingin secangkir kopi jadi aku buatkan kopi kesukaannya. "yah ini kopinya diminum dulu" tawar ku. "ayah kenapa pulang siang gak kayak biasanya?" aku mulai obrolan hangat ku. "ayah tadi kecapekan jadi ayah minta pulang siang" jawab ayah dengan sedikit memijat pahanya. "Capek ya yah?, nanti Elfin pijitin mau gak yah? tapi setelah Elfin bersihin kamar ayah dulu. bentar ", "wah enak nih" jawab nya sambil tersenyum sedikit.
aku berdiri dan langsung menuju kamar ayah, aku menemukan di atas kasurnya ada seragam ayah. "yah! seragamnya mau di cuci ya?" teriakku dari dalam kamar. "iya!" jawab ayah singkat, tak aku sangka ternyata di tumpukan seragam itu juga ada celana dalam ayah dan ada bekas cairan lengket yg lumayan banyak. sebelum aku masukkan ku perhatikan cairan tersebut dan ternyata itu adalah precum yang sangat banyak!, ini benar-benar membuatku ngaceng membayangkan kontol ayah yang berdenyut denyut meneteskan precum. tak lama kemudian aku segera hampiri ayah di ruang tv, "yah sini biar Elfin pijitin. mana yg capek?" tanyaku. "yg ini Fin" jawab ayah dengan membimbing tanganku ke pahanya, aku sempat deg- degan dengan gestur tersebut. "yah di kamar aja ya disini kurang nyaman" pinta ku, kamipun pindah ke kamar ayah, aku agak kaget saat ayah membuka baju singlet nya, dada yg montok dan besar, perut yg sangat sixpack terlihat seksi, tak ada tanda tanda lemak yang berarti, sungguh sangat menantang tubuh ayah sayangku ini. Setelah melumuri tangan dengan minyak pijat, aku mulai pijat bagian bahu ayah yang besar dan tegap, ayah sangat tinggi dari aku yang cuma 150 cm, aku harus berdiri untuk memijat bahunya, alhasil kontolku yang dari tadi ngaceng tersenggol dan bergesekan sedikit di punggung ayah membuat kontolku tambah ngaceng berat. Sekarang posisi ayah terlentang dengan membuka kedua tangannya, dan kedua telapak tangan nya dijadikan bantal dibelakang kepalanya. aroma parfum pria jantan yg keluar dari ketiak ayahku benar-benar membuat aku melayang, ayahku orangnya sangat bersih, bahkan dia tidak punya kumis, ataupun rambut ketiak. jika rambut itu tumbuh ayah akan mencukur sampai bersih. Tapi ayah memelihara jenggot dan rambut kepala yang lumayan panjang. walaupun kulit ayah coklat terbakar matahari tetapi ia tetap terlihat bersih karena aku rajin membuat perawatan kulit rumahan untuk ayah dan aku. Hal yang paling membuat aku penasaran adalah apa ayah juga mencukur jembut nya? sekarang aku memijit bagian dadanya turun sampai ke perut. Tapi secara tak sadar aku malah mengelusnya lembut, bahkan lebih parahnya lagi saat di bagian putingnya aku coba cubit kecil dan aku bisa rasakan puting ayah keras. saat turun ke perut nya yang kekar, siku ku menyenggol benjolan sangat besar di antara dua paha. "Uughh!" ayah sempat mengerang kecil, dimulai dari situ aku makin semangat, rasa grogi ku mulai hilang, aku tau ayah juga ngaceng dan aku bisa membayangkan rasanya jadi seorang duda yg sudah tidak merasakan lubang kehangatan. aku mengelus-elus di bagian lengan nya yang kekar, merasakan besarnya otot dan urat yang keras sampai ke ketiaknya yang licin tanpa rambut. "Fin, ayah gak kuat. ayah udah ngaceng berat. kamu mau kan bantu ayah?" rasanya seperti disambar petir saja dan aku hanya bisa menjawab. "iya Elfin ma-" tanpa menunggu ku menyelesaikan kalimat ku ayah langsung membukanya baju serta celana pendekku."Ayah udah gak sabar, sebenarnya ayah sudah lama pingin ngentot dengan kamu" belum sempat aku jawab dan bersiap-siap, ayah langsung menyodokkan bibirnya ke bibirku, ayah seperti macan yg baru mendapatkan mangsanya, bibirku digigit-gigit oleh ayah, lidahnya menyelinap masuk ke mulut ku dan membelit lidah ku. aku tak mau kalah, aku jilat bibir ayah dan kami saling tukar air liur, Rasanya enak dan menggairahkan. ini pengalaman pertamaku berciuman. kontolku yg sudah ngaceng dikocok oleh ayah. rasanya enak dan geli, kontolku tidak terlalu besar bahkan telapak tangan ayah bisa dengan mudah menggenggam nya. Aku di posisikan terlentang di tempat tidur, tiba-tiba kontolku rasanya hangat dan sangat geli!, saat aku lihat ternyata kontolku sudah diemut oleh ayah. "Ngghh aahh!" erangku. Ayah tangan nya tak diam, ia meraba raba, meremas dan memainkan puting dada ku, "aaah!!"aku mengerang keenakan menikmati sensasi aneh ini. Tangan ku juga mengelus-elus kepala ayah, lalu ayah melepaskan kuluman nya, lalu ia menindih ku terasa gundukan besar yg ada di celana ayah, hangat dan sangat besar bergesekan dengan kaki ku. aku tak sabar ingin membuka boxer itu, bagai tau isi kepala ku, ayah berdiri dan membuka boxer itu. *jreeeng!!!. rudal besar keluar dari boxer sempit itu. Ternyata ayahku tak punya jembut, bersih sekali. besar kontol ayahku seperti botol larutan penyegar yang besar itu! besar sekali. mulut ayah yg hangat berbisik di telingaku. "Elfin sayang, ini pertama kalinya kan kamu ngesex?". "iya yah" balasku. langsung ku cium bibir ayah. tanganku bermain pada kontolnya. genggamanku di lingkaran kontolnya. selesai mencium ayah, aku beranikan diri untuk menyepong kontol itu. hal ini yg paling aku suka yaitu sepong kontol. apalagi kontol coklat bersih dan hangat. pertama aku jilat kepala kontol dan lubang kencingnya. aku mainkan lidahku dengan lihai. karena kepala kontol ayah sudah basah kini batangnya. mulutku tidak muat menampung semua kontol itu. aku hanya dapat setengah batang saja. tapi aku paksakan agar bisa masuk lagi. aku maju mundurkan mulutku dari lambat ke cepat kembali ke lambat lagi. ayahku mengerang sangat kuat. dia sudah tenggelam dalam layananku. sudah 15 menit aku mengocok dan menyepong kontol ayah tapi ayah belum mengeluarkan cairan yg aku sukai. ayah dengan lembut menarik bokongku. aku tau apa yg akan dilakukan ayah. ia mulai menampar-nampar bokongku dengan lembut. bokongku yg gempal dan berisi dapat mengalahkan pria atau perempuan seseksi apapun. bokongku memerah karena tamparan ayah yg berkali-kali. sekarang ayah membuka belahan bokongku seperti belah duren. bokongku putih bersih sampai ke selangkangan. karena aku sangat peduli dengan kebersihan. lubangku juga bersih. ayah menjilat lubang ku sampai banjir air liurnya. ia memainkan lidahnya di lubang ku hingga membuatku kegelian dan menggelinjang. sekarang saatnya anal sex. aku sangat takut kalo kontol ayah masuk, karena besarnya kontol itu. "Elfin kamu rileks ya! Kalo gak nanti sakit loh, tapi pasti enak kok nanti" kata ayahku. "tapi kontol ayah besar. apa pas?" takutku. tak menggubris omonganku dia langsung memasukkan kepala kontolnya. baru kali ini sebuah kontol masuk dalam silitku. rasanya agak sakit walaupun masih kepala kontol. ayah meludahi silitku sebagai pelicin. 10 menit lebih ayah berusaha memasukkan semua kontolnya. dan.... akhirnya *bless kontol besar itu masuk semua. "ohhh!!!" erangku keras. ayah menggenjot dengan pelan. saat menggenjot itulah rasa sakitnya mereda. rasanya nikmat sekali. lubang silitku terasa sempit. 1 jam lebih ayah menganalku dan dia masih belom keluar. aku saja sudah keluar sperma 3 kali. tiba- tiba ayah mencabut kontolnya dari silitku. lubang silitku kini hampa. 'apa ayah akan segera keluar?' batinku. ternyata tidak, dia mengajak untuk gaya 69. posisi aya di atas sedangkan aku di bawah. karena tidak tahan lagi ku semprotkan spermaku yg ke empat kalinya di mulut ayah. ayah menjilat habis tak tersisa. sekarang ayah tiduran di atas kasur dan berhenti menyepong kontolku. aku masih dalam pekerjaanku, menyepong kontol ayah dan sedikit- sedikit menggigit kecil. mungkin saja dia cepat keluar. ternyata dugaanku benar. ayah mengejang kegelian. keringatnya bercucuran dari badannya yg gagah. 'pasti sebentar lagi' batinku. "ahh ahhh! Fin ayah mau keluar!" kata ayah.mulutku tetap menyepong kontol ayah, agar spermanya lebih banyak yg akan ku telan. *croot!croot! croot! "ahh!" erang ayah. kontolnya menembakkan sperma berkali-kali di mulutku. mungkin ada 15 kali. hampir 1 cangkir kopi, wow. ku telan semua sampai habis dan aku bersihkan kontol ayah hingga tak ada sisa. kami berdua tidur bersama. aku tidur di pelukkan ayah, hangat sekali. kami berdua lunglai dalam kenikmatan. "Elfin kamu mau kan jadi istri ayah? jadi pengganti ibumu?" tanya ayah dengan mata yg berbinar. "iya yah, Elfin akan melayani ayah sepenuh hati" jawabku dan langsung ku cium bibir ayahku dengan penuh kasih sayang.
![](https://img.wattpad.com/cover/155507028-288-k120309.jpg)
YOU ARE READING
Elfin's Fantasy
DiversosKumpulan cerita pendek. Campur-campur, kaya perasaan ku ke kamu yang akrab sama dia... Minta Kripik... Eh kritik dan saran nya yaa..