Masih terngiang di kepala teriakan dan tangisan orang orang di waktu kampung ku di serang oleh para Orc di bawah pimpinan Vault dan para prajurit bayaran itu. Sangat seram dan menakutkan, tapi entah kenapa beberapa pria di negeri ku malah bangga dan senang dengan "invasi" ini. Aku Finnel, salah satu tawanan sipil dari negara di bawah pimpinan Ratu Olga Discordia, peri hitam terkuat di negeri Eostia, hanya dalam waktu semalam kerajaan Ratu ku jatuh ke tangan seorang pria bernama Vault, dan lebih parahnya lagi. Si Ratu dan tangan kanan nya Cloe akan di jadikan pelacur kelas tinggi!, Aku sangat kesal dan marah tapi aku hanya seorang peri yang tidak bisa apa apa, meski aku laki laki tapi aku di anggap perempuan karena memang aku bisa di katakan cantik, terlebih aku tumbuh besar bagai seorang perempuan karena aku tinggal bersama ayahku yang seorang Duda beranak satu. Tidak ada yang memaksa atau menyuruh, tapi aku harus berguna paling tidak untuk ayahku.
Terdengar kabar bahwa ayahku telah tiada ketika invasi terjadi, tapi entah kenapa hati ku tidak bisa mempercayai hal itu, aku percaya bahwa ayah ada di suatu tempat dan akan menyelamatkan aku. Beberapa bulan telah berlalu dan kabarnya Vault akan mendirikan negara pelacur di negeri suci milik Dewi Celestine. Aku sebenarnya tidak merasakan apa apa, hanya rasa ngeri membayangkan ada orang sekejam dan kuat seperti Vault ini. Tentara Vault sudah meninggalkan negeri kami, Ratu kami dan kak Chloe sudah di bawa, kami para tawanan hanya di biarkan begitu saja namun untunglah di antara kami ada yang lihai membobol kunci jadi kami bisa bebas dari penjara itu. Negara kami meski tak memiliki pemimpin biasa biasa saja, memang pada dasarnya kami para peri tidak menyukai pertarungan namun masih terlihat beberapa orc dan bawahan lain tuan Vault yang entah menetap untuk apa. Tapi dalam beberapa Minggu ini tidak ada hal mengerikan yang terjadi, jadi lambat laun negeri tak bertuan ini kembali seperti semula, terkecuali kami lebih fokus untuk menanam dan mencari makanan ke hutan. Ada beberapa orc yang membantu, tapi ada juga yang malas malasan atau bahkan ingin menguasai kami, namun berkat bujukan dan nasihat hampir semua bawahan Vault ikut membantu kami, terkecuali ada satu makhluk yang terbalut kain lusuh.
Menurut kabar dia adalah salah satu perwira tinggi di kelompok Vault, dia ternyata di tugaskan di sini untuk memantau kami, bawahan orc dan lain lain ini adalah bawahan Vault yang di tugaskan untuk membantu nya. Entah apa yang merasuki ku, tapi makhluk kain itu sangat menarik untuk ku, aku ingin berbicara dengan nya, bahkan aku penasaran apa yang ada di bawah kain itu, hanya terlihat pundaknya yang tampak kekar sekali, ia tidak pernah bicara di depan kami, namun ia membuat suara seperti orang yang keletihan, bahkan kadang suara menggeram dan sedikit mendesah. Sudah hampir 3 bulan, dan rasa penasaran ku sudah sampai pada puncaknya.
Aku menyelinap pelan ke tenda nya pada malam hari, terlihat semua orc bawahan Vaults yang terdiri dari 10 orc tertidur pulas, beberapa hanya menggunakan pakaian dalam, dan sisanya tidur bugil, terlihat beberapa Orc mengalami ereksi! Mungkin sedang bermimpi ngentot! Pikirku. Entah karena aku tumbuh berpikir sebagai wanita atau aku memang memiliki kelainan aku sangat terangsang dengan lelaki besar, tubuh berotot dan kontol keras adalah paduan paling menarik untukku! Tapi dari dulu tidak pernah ada kesempatan seperti sekarang, orc-orc ini begitu besar badan dan kontolnya, otot-ototnya begitu memukau, kontolnya jika sudah ereksi mungkin bisa sebesar tiga jariku! Aku mengintip mataku kesana kemari memperhatikan badan-badan kekar mereka, mataku tertuju pada kontol kontol yang ereksi, tak sadar kontol ku juga ikut ereksi, wajahku panas, kakiku gemetar membayangkan kontol tersebut masuk ke mulut dan lubang pantatku, ah pasti begitu nikmat pikirku meski sebenarnya aku belum pernah merasakannya.
Aku tak tahan lagi, aku ingin meraih kontol tersebut dan menghisap nya, air mani mereka pasti terasa manis berbeda dari punya ku yang agak asin, tapi aku tidak punya tekad sebesar itu aku hanya bisa "menghisap" kontol kontol itu di imajinasi ku, perlahan tanganku meraih kontolku yang sudah keras dari tadi, dan tangan ku yang lain meraba meremas dada dan pantat ku. Aku menggigit bibir ku untuk mencegah aku mendesah menikmati permainan ku sendiri, tapi tiba tiba "PRAANGG!!" Terdengar suara logam jatuh yang cukup keras, beberapa orc terbangun dan langsung waspada aku langsung ke tepi tenda mereka untuk bersembunyi, rasa nafsuku telah lenyap jadi ku putuskan untuk pulang saja, dan baru saja aku berbalik badan, pengelihatan ku gelap, dan aku kehilangan kesadaran.
YOU ARE READING
Elfin's Fantasy
AcakKumpulan cerita pendek. Campur-campur, kaya perasaan ku ke kamu yang akrab sama dia... Minta Kripik... Eh kritik dan saran nya yaa..