4. Aku tak bisa merasakan dirimu

562 54 17
                                    

Sinar matahari pagi menembus tiap bingkai kaca rumah Bigbang, pagi yang begitu cerah di Seoul menghangatkan seluruh rumah. Jiyong masih terlelap, memeluk Seungri yang sudah bangun sejak pukul 5 pagi tadi untuk mempersiapkan barang bawaannya. Seungri menyukai wajah tidur Jiyong, bukan wajah G-Dragon saat memakai makeup dan aksesoris lain pada wajahnya. Melihatnya tanpa apapun lebih memikat Seungri untuk terus jatuh cinta padanya, dia sangat tampan. Seungri memperhatikan wajah Jiyong dengan teliti, kumis halus yang tumbuh diatas bibirnya, hidung yang mancung, mata yang damai, bibir yang tipis, bukankah dia sangat sempurna.

Seungri yang enggan bangun akhirnya berdiri untuk bersiap, berjalan keluar kamar Jiyong dan mandi dikamarnya. Taeyang sudah bangun untuk memasak makan pagi mereka, Daesung dan Top sedang duduk bermain handphone mereka.

Daesung masih yang masih asik bersandar pada bahu Top akhirnya berdiri setelah melihat Seungri turun dari tangga, "kau sudah siap?" tanya Daesung pada Seungri.

"sudah hyung." Seungri turun membawa satu koper dan tas.

"ini kunci mobil bawalah barang-barangmu." Seungri mengangguk paham, berjalan memasuki lift.

Youngbae yang sudah selesai masak mendekati meja makan, "kemarilah, sampai kapan kalian ingin duduk disitu?" tanya Youngbae pada Daesung dan Top yang masih sibuk dengan aktivitas mereka. Daesung yang takut dengan tatapan Youngbae akhirnya berdiri diikuti Top.

"bukankah kalian terlalu keterlaluan." Youngbae buka suara saat mereka sudah duduk di meja makan. "kami?" tanya Top. "apanya?" Daesung menatap Youngbae bingung. "menurut mu?" tanya Youngbae lagi. "bertentilah berpegangan tangan dengan tatapan menjijikan itu. Tidak lihat aku sedang berusaha makan dengan tenang?!"suara rendah Youngbae benar-benar menakutkan. Top dan Daesung yang mengerti langsung melepaskan tangan mereka, "Jiyong belum bangun?" tanya Seungri yang baru keluar dari lift.

"belum" jawab Youngbae. "aku harus membangunkannya." lanjutnya.

"ahh tidak hyung. Biar aku saja, lanjutkan makanmu." Youngbae mengangguk menyetujui. Seungri berjalan menaiki tangga menuju kamar Jiyong. Youngbae kembali merasa mual melihat tingkah Daesung dan Top.

"hyung kau mau wortelku?" tanya Daesung pada Top.

"tidak, dae harus makan banyak sayur." Tolak Top.

"Hyung harus makan sayur. Aku masih punya banyak." Daesung memberikan wortelnya pada mangkuk Top.

"tidak kau harus memakannya." Top mengambil wortel menyuapi Daesung. "for god damn sake, it's just a carrot!!!!" pekik Youngbae emosi menatap wajah mereka bergantian.

"kemarikan semua wortelnyaa!!!!" Youngbae dengan kesal mengambil wortel dari mangkuk Daesung dan Top. "tidak ada sayur jenis apapun untuk kalian." Youngbae menarik mangkuk sayur kearahnya, mencegah hal menggelikan terjadi. Top dan Daesung akhirnya makan dengan tenang, Youngbae merasa lega dengan keputusannya, dia terkadang tidak habis pikir dengan Top dan Daesung yang terkadang memiliki 2 kepribadian. Terkadang mereka manjadi orang dewasa yang bijaksana dan terkadang mereka bisa menjadi bocah 5 tahun yang haus perhatian antara satu sama lain. Mengingat kata haus Youngbae mengambil gelas dan menuangkan air di gelasnya.

"hyung!!" panggil Daesung dengan suara rendah pada Top, Youngbae kembali memicingkan matanya pada Daesung. "kau mau daging milikku?" tanya Daseung pada Top yang sukses mendapat semburan air dari mulut Youngbae.

"KALIAN TIDAK USAH MAKAN!!" ucap Youngbae berapi-api.

Seungri berjalan masuk ke dalam kamar Jiyong, matanya menangkap Jiyong sedang tertidur masih dengan posisi yang sama. Seungri berjalan perlahan mendekati kasur Jiyong, "ji.. kau harus bangun." Bisik Seungri pada telinga Jiyong sambil mengguncang pelan tubuh Jiyong. "kau tidak ingin bangun?" Seungri mendekat memeluk Jiyong entah kenapa dia merasa badan Jiyong lebih panas dari tubuhnya. Jiyong yang merasakan pelukan Seungri yang begitu erat akhirnya mulai mengerjapkan mata beberapa kali, mendapati pandangannya berada pada leher Seungri.

THE ETERNAL PROMISESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang