Bukankah sebelumnya kamu mengatakan akan bercerita tentang "mereka" di pengalaman pertamamu melintasi dunia?
Baiklah akan saya ceritakan.
Sesaat setelah peristiwa "diteriaki maling", saya ditolong oleh seorang wanita blasteran Indonesia-Eropa.
Setelah perkenalan singkat, saya diajak ke rumahnya. Dia tinggal berdua dengan apa yang dia sebut teman lelakinya (tampaknya pasangan kumpul kebo, tapi saya tak mempersoalkan hal ini karena privasi). Bahasanya campur-campur antara bahasa Melayu dan Belanda. Belakangan saya ketahui diak mahasiswi di Universiti Hindia Belanda (universitas yang entah di mana itu). Saya pun lupa nama mereka berdua, sungguh, itu sudah lama sekali dan terlalu singkat.
Keduanya sangat ramah dan baik hingga saya malu untuk menerima bantuan mereka ketika itu. Mereka memberikan saya pakaian ganti dan makanan yang rasanya agak-agak unik (saya tidak bisa mengungkapkan rasa dengan kata-kata).
Dengan berat hati, malam harinya saya kabur. Waktu itu saya benar-benar kebingungan dan tidak tahu harus bertindak bagaimana lagi untuk kembali ke tempat saya berasal, yaitu dunia ke-1.
Kalian tahu? Selama hampir satu bulan saya hidup menggelandang di dunia ke-2. Saya merasa ada di negara asing meskipun fisik dan lingkungannya adalah negara saya, Indonesia. Hidup saya ditunjang dengan mengandalkan sisa-sisa makanan di warung, kedai, atau apapun itu. Bisa kalian bayangkan, kehidupan saya benar-benar parah.
Sampai akhirnya saya ditangkap ketika ada razia oleh otoritas berwenang semacam kepolisian.
Dan inilah awal mula saya bertemu dengan salah satu dari "mereka".
KAMU SEDANG MEMBACA
Re:Imajinasi Satu Dunia
Science FictionIni kisah nyata. Terdiri dari pertanyaan & jawaban singkat dan apa adanya. Pasti banyak yang tak percaya tapi itu t...