Erikson putra herdian, laki laki yang dikenal sangat humoris orang yang mengenalnya pasti akan selalu nyaman berada didekatnya, entah itu laki laki maupun perempuan.
Sifatnya yang ceria dan suka banyak berbicara membuat siapa saja senang dengannya, jadi tidak heran jika Erik memang mempunyai banyak teman, entah itu adik kelas ataupun kakak kelasnya, bahkan ia juga mempunyai banyak teman yang berbeda sekolah dengannya.
Sifatnya yang sangat supel membuatnya sangat mudah mendapatkan kekasih, apalagi dia mempunyai wajah yang tampan, dan dia juga kaya, Erik termasuk laki laki yang suka berganti ganti pasangan, bisa dikatakan dia laki laki playboy.
Erikson memang bisa dikatakan sedikit tidak pintar dalam pelajaran sekolah, namun ia pandai bersosialisasi sehingga ia diberi kepercayaan oleh ayahnya untuk memegang kafe yang berada di Jakarta.
Orangtua Erikson memang tidak tinggal di Jakarta, ayah dan ibunya tinggal di Surabaya, ayah Erikson lahir dan besar di Amerika, namun saat ia berumur 10 tahun Ronald ayah Erikson memilih tinggal disurabaya menemani kakek dan neneknya.
Dan saat Ronald menginjak dewasa, disitulah dia bertemu dengan sari, kemudian mereka menikah dan tinggal di Surabaya.
Erikson adalah anak pertama dari tiga bersaudara, Enjelika tyas sari adik pertamanya yang hanya berselisih satu tahun dengannya, Lika lebih memilih tinggal di Amerika dengan oma ibu dari pihak ayahnya.
Amelia pratiwi adik bungsunya yang baru menginjak umur 5 tahun dan tinggal disurabaya bersama ayah dan ibu.
Ayahnya sendiri termasuk orang yang super sibuk dan jarang berkumpul bersama, beliau sering keluar kota bahkan keluar negeri untuk mengurusi pekerjaannya.
Setelah lulus SMP, Erikson memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Jakarta.
Ayahnya menyuruh Erikson untuk tinggal di apartemen keluarga dan ia juga diberi kepercayaan untuk mengelola kafe yang tak jauh dari apartemen tempat dia tinggal.
Alasan yang terlontarkan dari mulut Erikson mengapa ingin pindah sekolah di Jakarta adalah karena ia ingin menambah wawasan, pengalaman dan juga teman.
Beredar kabar dikelasnya bahwa ada murid baru perempuan, membuat Erikson penasaran bagaimana rupa gadis itu, jika memang cantik, maka Erikson akan memacarinya.
Ya, gadis itu memang cantik, tapi terlihat sangat dingin, jutek, dan kaku. Namun entah mengapa Erikson tertarik pada gadis itu.
Arsyana? Nama yang cantik, batin Erikson saat gadis itu memperkenalkan diri didepan kelas.
Erikson menatap lekat lekat gadis yang sekarang duduk dibangku kosong paling belakang dan hanya sendiri.
Dengan langkah percaya diri Erikson melangkahkan kakinya menuju bangku murid baru yang bernama Arsyana itu.
Setelah sampai didepan bangku Arsyana, Erikson kemudian menyapanya.
"Hai." ucapnya tersenyum percaya diri kearah Arsyana, namun gadis itu sama sekali tidak memberi respon pada Erikson.
Hal itu membuat Erikson sedikit kesal karena diabaikan, baru pertama kali ini ia diabaikan oleh seorang wanita.
Namun ia tidak putus asa begitu saja, Erikson beralih duduk dikursi samping Arsyana yang memang kosong, gadis itu menatap Erikson dengan tatapan tidak suka.
"Minggir lo!" Erikson sedikit tersentak saat gadis itu mengeluarkan suara sedikit lantang.
"Galak banget sih jadi cewek" ucap Erikson dengan nada dibuat buat dan menaik turunkan alisnya.
'Ni cewek susah banget sih dideketin' batin Erikson kemudian berlalu pergi dari bangku Arsyana, ia jadi tertantang untuk merebut hati Arsyana.
Erikson tersenyum senyum sendiri memikirkan murid baru yang langsung menarik perhatiannya saat pertama melihat gadis itu.
Bahkan rasa ini berbeda saat Erikson menyukai wanita kemudian dengan mudahnya memacari gadis yang dia suka.
Gadis itu terlihat sangat misterius, membuat Erikson semakin penasaran dengan gadis itu, ia mengerjapkan matanya terbangun dari lamunannya.
"Kenapa gue jadi mikirin cewek aneh tadi sih!"
Erikson menyangkal pikirannya ia bangun dari kursi yang sudah ia duduki selama dua jam itu.
Ponselnya berbunyi menandakan pesan masuk, kemudian ia membuka pesan itu.
Rizal: tempat biasa, lagi pada ngumpul nih!
Erikson: ok
Setelah membalas pesan itu, Erikson mengambil jaket yang ia sampirkan dikursinya tadi.
Dan keluar dari ruangan itu, "Lin! Jaga kafe ya, gue mau pergi" ucapnya kemudian melenggang pergi dari kafenya yang ia kelola sejak masuk SMA.
Sarlina arum biasa dipanggil Lina yang sudah bekerja di kafe itu sejak pertama kafe itu dibuka.
Lina adalah orang yang dipercaya untuk menghandel kafe itu, karena Erikson masih sekolah maka dari itu Lina yang menjadi manajer dikafe tersebut.
Kafe tersebut cukup berkembang pesat sejak pertama dibuka dan sampai sekarang, terbukti Erikson dapat membeli dua motor dan satu mobil mewah dari hasil pendapatan kafe dan dibantu oleh orangtuannya tentunya.
Ia mengambil motor kemudian pergi dari kafenya, ia mengendarai motornya dengan kecepatan rata rata membelah jalan raya ibukota.
Sampainya diwarung tersebut sudah ada teman temannya disana, warung itu memang tempat paling strategis menurut Erikson dan teman temanya.
Chandra adalah salah satu teman Erikson ia mempunyai sifat kocak, suka bercanda, dan tidak bisa diam, sama seperti Erikson.
Ronal,Dion,Reza,Chandra,dan Erikson, mereka sudah bersahabat dari kelas X sampai sekarang.
Mereka juga sangat dikenal seantero sekolahnya, bukan terkenal karena selalu mendapat prestasi, namun karena gengnya tersebut selalu membuat onar,berkelahi,tidak mau mengerjakan tugas, terlambat,bolos, dan masih banyak lagi.
Walaupun begitu, mereka termasuk most wanted disekolah Jaya kusuma, banyak wanita wanita yang ingin menjadi pacar salah satu dari mereka.
Erikson adalah laki laki yang paling mencolok dari geng tersebut, tidak hanya tampan, namun ia paling pandai dalam memikat hati wanita.
_______________________________________
Yeaaa! Akhirnya up lagi deh, Voment ya aku tunggu lho💋
![](https://img.wattpad.com/cover/155946616-288-k819918.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love
Teen FictionArsyana gabriel sastika dewi julietta abraham, gadis berumur 17 tahun, yang tidak percaya akan cinta. Karena kejadian di masa lalunya. "Apa itu cinta? aku tak percaya dengan cinta!" ucapnya acuh dan sangat dingin. ~Arsyana ~ Akankah Arsyana dapat me...