"Mama gak sempat masak?" Tanya Hanbin saat melihat sang kekasih tengah makan ayam goreng dengan lahapnya.
Lisa mengangguk. "Bhiashaa, shibhuk."
Hanbin terkekeh dan mengelap remah crispy yang tertempel di sekitar bibir Lisa.
"Kenapa tadi gak bilang? Tau kamu belum sarapan, tadi sebelum berangkat sekolah sarapan dulu." Ujar Hanbin.
Lisa menggeleng. "Ghakh moodh."
Hanbin terkekeh lagi. "Habisin dulu makannya, sayang."
Lisa mengangguk dan kembali memakan ayam gorengnya.
Hanbin menatap wanita di depannya dengan senyuman kecil.
Kekasihnya terlihat sangat polos jika seperti ini.
"Hanbin?"
"Huh? Iya sayang?"
Lisa memberengut. "Aku panggilin dari tadi gak nyahut-nyahut."
"Maaf, sayang." Lirih Hanbin merasa bersalah.
Dan Lisa tersenyum lebar. "Sebagai permintaan maaf, nanti jemput aku ke rumah, ya. Boong sama Mama lagi. Hehe"
Hanbin mendesah.
Bohong lagi?
"Bohong kalo aku ngajak kamu buat jalan, padahal kamu malah jalan sama cowok lain?" Tanya Hanbin dengan nada datar.
Raut wajah Lisa berubah. Mimik wajahnya terlihat kesal.
"Kalo gak mau, ya kita putus."
Hanbin gelagapan. "Iya, okey! Aku bakalan bohong lagi." Ucapnya final.
Kata putus selalu saja bagai sihir bagi Hanbin untuk menurut.
***
Kali-kali Hanbin yang berjuang untuk ngebuat Lisa noleh ke arahnya, boleh?
Ayo vote sama koment nya mana? 😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
YE - HANLIS / HANLICE
Teen FictionI will be happy even though it is a lie *** Story by anitadesi11 DONT BE A SILENT READER! DONT COPY AND PASTE! DONT PLAGIAT! DONT BE A JERK!